Kiamat Sudah Dekat: Ya'juj dan Ma'juj Saban Hari Melubangi Dinding Pembatas
Jum'at, 10 September 2021 - 19:53 WIB
Kisah Dzulqarnain dan berita mengenai pembangunan dinding dari besi dan tembaga di antara dua gunung sehingga menjadi satu dinding penghalang telah disampaikan Allah dalam QS Al-Anbiya': 96-97 . Sementara Rasulullah SAW mengabarkan bahwa saban hari Ya'juj dan Ma'juj melubangi dinding penghalang antara mereka dengan manusia itu.
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul " Dahsyatnya Hari Kiamat " memaparkan sejumlah hadis yang menerangkan tentang upaya Ya'juj dan Ma'juj merubuhkan dinding itu .
Di dalam Ash-Shahihain disebutkan dari hadis Zainab binti Jahsy bahwa Rasulullah SAW tidur di sisinya lalu beliau terjaga dalam keadaan wajah memerah seraya bersabda, “Tidak ada Tuhan selain Allah. Celakalah orang Arab dari kejahatan yang sudah dekat. Sekarang dinding penghalang Ya'juj dan Ma 'juj sudah dibuka seperti ini," lalu beliau melingkarkan antara jari-jemarinya.
Dalam satu riwayat, “Beliau membentuk lingkaran tujuh puluh atau sembilan puluh.”
Zainab berkata, “Aku berkata: Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa, padahal di tengah-tengah kami ada orang-orang saleh'?”
Beliau bersabda, “Ya, jika keburukan merajalela.”
Hadis lainnya mengabarkan: "Sesungguhnya, Ya'juj dan Ma'juj setiap hari melubangi dinding penghalang sehingga ketika mereka hampir melihat cahaya matahari, orang yang di atas mereka berkata: "Kembalilah, kalian akan meneruskan pembuatan lubang besok."
Mereka pun kembali pada dinding itu dalam keadaan yang lebih kukuh dari sebelumnya hingga ketika masa mereka sudah tiba dan Allah hendak mengirimkan mereka kepada manusia, mereka pun melakukan pembobolan.
Saat mereka hampir melihat sinar matahari, orang yang di atas mereka berkata: "Pulanglah, kalian akan melubanginya besok insyaa Allah.'
Orang itu mengucapkan insyaa Allah. Selanjutnya, mereka kembali ke tempat itu dalam keadaan dinding penghalang seperti ketika mereka meninggalkannya.
Selanjutnya, mereka berhasil melubanginya dan keluar menemui manusia lalu menghirup air sementara orang-orang berlindung di balik benteng-benteng mereka.
Ya'juj dan Ma'juj melemparkan anak panahnya ke langit lalu anak panah itu kembali dalam keadaan di atasnya ada bentuk seperti darah.
Mereka pun berkata: “Kita telah berhasil mengalahkan penduduk bumi dan kita dapat menguasai penduduk langit."
Beberapa saat kemudian Allah SWT mengirimkan ulat di tengkuk mereka dan membinasakannya'.” (HR Ahmad)
Lebih jauh lagi, Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan Nya, sesungguhnya para binatang melata di bumi menjadi gemuk dan mengucapkan terima kasih banyak atas daging dan darah Ya'juj dan Ma'juj."
Selanjutnya, Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah meriwayatkan hadis tersebut dari selain segi ini dari Qatadah.
Abu Said al-Khudri berkata mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Ya'juj dan Ma'juj turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Selanjutnya, mereka menyelimuti manusia dan orang orang berpaling dari mereka menuju kota-kota dan benteng-bentengnya, termasuk binatang ternak bergabung dengan mereka.
Ya'juj dan Ma'juj minum air bumi sehingga sebagian mereka ada yang melintasi sungai lalu meminum airnya dan meninggalkannya dalam keadaan kering kerontang sehingga orang setelahnya yang melintasi sungai itu berkata: "Dahulu di sini ada air."
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul " Dahsyatnya Hari Kiamat " memaparkan sejumlah hadis yang menerangkan tentang upaya Ya'juj dan Ma'juj merubuhkan dinding itu .
Di dalam Ash-Shahihain disebutkan dari hadis Zainab binti Jahsy bahwa Rasulullah SAW tidur di sisinya lalu beliau terjaga dalam keadaan wajah memerah seraya bersabda, “Tidak ada Tuhan selain Allah. Celakalah orang Arab dari kejahatan yang sudah dekat. Sekarang dinding penghalang Ya'juj dan Ma 'juj sudah dibuka seperti ini," lalu beliau melingkarkan antara jari-jemarinya.
Dalam satu riwayat, “Beliau membentuk lingkaran tujuh puluh atau sembilan puluh.”
Zainab berkata, “Aku berkata: Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa, padahal di tengah-tengah kami ada orang-orang saleh'?”
Beliau bersabda, “Ya, jika keburukan merajalela.”
Hadis lainnya mengabarkan: "Sesungguhnya, Ya'juj dan Ma'juj setiap hari melubangi dinding penghalang sehingga ketika mereka hampir melihat cahaya matahari, orang yang di atas mereka berkata: "Kembalilah, kalian akan meneruskan pembuatan lubang besok."
Mereka pun kembali pada dinding itu dalam keadaan yang lebih kukuh dari sebelumnya hingga ketika masa mereka sudah tiba dan Allah hendak mengirimkan mereka kepada manusia, mereka pun melakukan pembobolan.
Saat mereka hampir melihat sinar matahari, orang yang di atas mereka berkata: "Pulanglah, kalian akan melubanginya besok insyaa Allah.'
Orang itu mengucapkan insyaa Allah. Selanjutnya, mereka kembali ke tempat itu dalam keadaan dinding penghalang seperti ketika mereka meninggalkannya.
Selanjutnya, mereka berhasil melubanginya dan keluar menemui manusia lalu menghirup air sementara orang-orang berlindung di balik benteng-benteng mereka.
Ya'juj dan Ma'juj melemparkan anak panahnya ke langit lalu anak panah itu kembali dalam keadaan di atasnya ada bentuk seperti darah.
Mereka pun berkata: “Kita telah berhasil mengalahkan penduduk bumi dan kita dapat menguasai penduduk langit."
Beberapa saat kemudian Allah SWT mengirimkan ulat di tengkuk mereka dan membinasakannya'.” (HR Ahmad)
Lebih jauh lagi, Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan Nya, sesungguhnya para binatang melata di bumi menjadi gemuk dan mengucapkan terima kasih banyak atas daging dan darah Ya'juj dan Ma'juj."
Selanjutnya, Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah meriwayatkan hadis tersebut dari selain segi ini dari Qatadah.
Abu Said al-Khudri berkata mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Ya'juj dan Ma'juj turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Selanjutnya, mereka menyelimuti manusia dan orang orang berpaling dari mereka menuju kota-kota dan benteng-bentengnya, termasuk binatang ternak bergabung dengan mereka.
Ya'juj dan Ma'juj minum air bumi sehingga sebagian mereka ada yang melintasi sungai lalu meminum airnya dan meninggalkannya dalam keadaan kering kerontang sehingga orang setelahnya yang melintasi sungai itu berkata: "Dahulu di sini ada air."