Kemunculan Ya'juj dan Majuj Jelang Kiamat Menurut Al-Qur'an

Kamis, 09 September 2021 - 17:30 WIB
loading...
Kemunculan Yajuj dan Majuj Jelang Kiamat Menurut Al-Quran
Peristiwa kemunculan Yajuj dan Majuj terjadi setelah Isa bin Maryam membunuh Dajjal. (Ilustrasi/Ist)
A A A
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul " Dahsyatnya Hari Kiamat " memaparkan ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang kemunculan Ya'juj dan Ma'juj menjelang hari kiamat. Ayat-ayat itu antara lain pada surat Al-Anbiya ayat 96-97 dan Al-Kahfi: 92-99.

Peristiwa kemunculan Ya'juj dan Ma'juj terjadi setelah Isa bin Maryam membunuh Dajjal . Selanjutnya Allah membinasakan Ya'juj dan Ma'juj dalam satu malam berkat doa Isa bin Maryam.

Allah SWT berfirman, “Hingga apabila (tembok) Ya'juj dan Ma'juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba tiba mata orang orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata): “Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar benar orang yang zalim'." ( QS Al-Anbiya': 96-97 )



Allah SWT berfirman mengenai kisah Dzulqarnain, “Kemudian ia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga ketika ia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan.

Mereka berkata: "Wahai Dzulqarnain! Sungguh, Ya'juj dan Ma'juj itu (sekelompok manusia) berbuat kerusakan di bumi maka bolehkah kami memberimu suatu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?"
Ia (Dzulqarnain) berkata: Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu) maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat) agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan potongan besi!"

Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, ia (Dzulqarnain) berkata: “Tiuplah tapi itu)!

Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, ia pun berkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).'

Maka, mereka (Ya'juj dan Ma'juj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya. Ia (Dzulqarnain) berkata: (Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya, dan janji Tuhanku itu benar.'

Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) berbaur antara satu dan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.” ( QS Al-Kahfi: 92-99 )



Ibnu Kasir telah memapaparkan dalam tafsirnya mengenai kisah Dzulqarnain dan berita mengenai pembangunan dinding dari besi dan tembaga di antara dua gunung sehingga menjadi satu dinding penghalang.

Dzulqarnain berkata, "(dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku,” yakni menjadikan dinding itu sebagai penghalang antara Ya'juj dan Ma'juj yang membuat kerusakan di bumi dengan manusia, “maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya, dan Janji Tuhanku itu benar.” Maksudnya, ini pasti akan terjadi. “Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) berbaur antara satu dan yang lain,” yakni itu merupakan hari kehancurannya.

Ya'juj dan Ma'juj keluar menuju manusia lalu berbaur di antara mereka dan datang dengan cepat dari segala arah lalu terjadilah tiupan sangkakala untuk kepanikan yang dekat dengan waktu itu.

Hal ini sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lainnya, “Hingga apabila (tembok) Ya'juj dar Ma'juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata): 'Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim'." ( QS Al-Anbiya': 96-97 )

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)