Surat Fathir: Rezeki Lancar, Dagangan Laris Manis

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 06:47 WIB
“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji." ( QS. Fatir: 1 5)

اِنۡ يَّشَاۡ يُذۡهِبۡكُمۡ وَيَاۡتِ بِخَلۡقٍ جَدِيۡدٍۚ


Iny yashaa yuzhibkum wa yaati bikhalqin jadiid

“Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu).” ( QS. Fatir: 16 )

Pencipta

Surat Fathir artinya adalah “pencipta”. Surat ini terdiri atas 45 ayat, termasuk dalam golongan surat Makkiyyah, dan diturunkan setelah surat Al-Furqan.

Ia dinamakan Fathir merujuk pada perkataan Fathir yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini. Ia menjadi surat terakhir dari urutan surat-surat yang dimulai dengan lafadz alhamdulillah.

Di dalam surat ini disebutkan bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi, pencipta para malaikat, pencipta alam semesta yang semua itu menjadi bukti atas kekuasaan dan kebesaran-Nya. Surat ini disebutkan bahwa Allah telah menciptakan para malaikat bersayap sebagai utusan-Nya.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca Surat Fathir karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah, maka Dia akan mendekatkannya kepada delapan pintu surga, dan setiap pintu itu berkata, ‘Mendekatlah dan masuklah dariku ke surga.’ Lalu ia pun masuk dari pintu mana pun yang dikehendakinya.’”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More