Sering Berghibah? Berikut Cara-cara Bertaubat dari Dosa Ini

Kamis, 21 Oktober 2021 - 15:42 WIB
Ghibah tidak mesti dengan ucapan, bisa juga dengan isyarat, misalnya isyarat tangan, kedipan mata ekspresi wajah. Foto ilustrasi/ist
Ghibah dalam Islam merupakan salah satu dosa yang tak terampuni sehingga perlu banyak cara untuk benar-benar mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Ghibah sendiri tidak mesti dengan ucapan, bisa juga dengan isyarat, misalnya isyarat tangan, kedipan mata ekspresi wajah.



Namun, jika sudah terlanjur melakukan ghibah, maka ada cara bertaubat dari dosa ghibah ini. Bagaimana caranya? Perhatikan sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam berikut:

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ


“Siapa yang pernah menzalimi saudaranya berupa menodai kehormatan atau mengambil sesuatu yang menjadi miliknya, hendaknya ia meminta kehalalannya dari kezaliman tersebut hari ini. Sebelum tiba hari kiamat yang tidak akan bermanfaat lagi dinar dan dirham. Pada saat itu bila ia mempunyai amal shalih maka akan diambil seukiran kezaliman yang ia perbuat. Bila tidak memiliki amal kebaikan, maka keburukan saudaranya akan diambil kemudian dibebankan kepadanya.” (HR. Bukhari no. 2449)

Untuk itu, kita harus segera bertaubat dari perbuatan ghibah ini. Sedangkan cara bertaubatnya, Ustadz Raehanul Bahraen, pengasuh muslimafiyah, menjelaskan sebagai berikut:

1. Jika ghibah tersebut sudah tersebar luas dan diketahui oleh saudaranya

Maka cara meminta maafnya adalah langsung kepada saudara yang dighibahinya tersebut. Artinya saudaranya sudah tahu ialah pelaku ghibah tersebut, karena dosa sesama manusia tidak akan terhapus kecuali kita meminta dimaafkan.

Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,

وأما حق المظلوم فلا يسقط بمجرد التوبة


“Adapun hak orang yang didzalimi tidak akan gugur hanya dengan sekedar bertaubat kepada Allah.” (Majmu’ Fatawa (189-18/187)

Kemudian sebutkan kebaikan-kebaikan orang yang dighibahi tadi di majelis yang ia ghibahi. Sebagaimana Fatwa syaikh bin Baz, beliau berkata:

تذكرين بالخير الذي تعرفين منه بدلاً من السوء الذي ذكرتي


“Engkau sebutkan kebaikan-kebaikan yang engkau ketahui mengenai dirinya sebagai ganti kejelekan yang telah engkau sebutkan.”



2. Jika ghibah belum tersebar dan belum diketahui oleh saudaranya

Ada dua pendapat ulama:

Pertama: Jika dighibahi terkenal sebagai pemaaf dan baik, maka tetap meminta maaf dan menjelaskan kita telah melakukan ghibah

Kedua: Tidak perlu meminta maaf, tetapi memohonkan ampun untuknya dan menyebut kebaikannya

Pendapat terkuat adalah pendapat kedua 'tidak perlu' meminta maaf inilah yang dijelaskan oleh syaikh Islam Ibnu Taimiyyah, beliau berkata: “Pendapat terkuat dari dua pendapat adalah tidak perlu memberitahukannya bahwa “aku telah menghibahimu”( AL-Majmu’ Al-Fatawa 3/291, Darul Wafa’, Syamilah)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Rabb Tabaaraka wa Ta'ala kita turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: Siapa yang berdo'a kepadaKu pasti Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepadaKu pasti Aku penuhi dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni.

(HR. Bukhari No. 1077)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More