Surat An-Nahl Ayat 68-69: Wahyu untuk Lebah dan Keistimewaan Madu
Minggu, 31 Oktober 2021 - 13:41 WIB
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan” ( QS An-Nahl : 69 )
Al-Mahalli dan As-Suyuthi dalam Tafsir Jalalayn menafsirkan lafadz “dzululan” ini sebagai bentuk jamak dari lafadz “dzaluulun”. Makna dari lafadz tersebut adalah dimudahkannya lebah untuk mengambil makanan sejauh dan sesulit apapun jalan tersebut, ia tidak akan tersesat untuk kembali ke sarangnya.
Lalu dari perut lebah tersebut keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, yang di dalamnya mengandung obat bagi segala penyakit. Minuman tersebut bernama madu.
Mengenai madu sebagai penyembuh ini Rasulullah SAW pernah bersabda: “Penyembuhan bisa lewat tiga macam: bekam, minum madu, atau membakar dengan api. Dan aku melarang umatku membakar dengan api.” (HR Bukhari).
Dalam hadits lain riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah juga pernah menyuruh sahabatnya untuk meminumkan madu kepada orang yang sakit diare. Diminumkannya madu tersebut kepada orang yang sakit sebanyak tiga kali lalu penyakitnya pun sembuh.
Dalam Tafsir al-Misbah, Quraish Shihab menerangkan ayat ini dengan penjelasan saintifik modern atau menggunakan penafsiran bil ‘ilmi.
Menurut ilmu pengetahuan modern di dalam madu ini terdapat unsur glukosa dan perfentous dalam porsi yang besar.
Glukosa, menurut ilmu kedokteran, berguna sekali bagi proses penyembuhan berbagai macam jenis penyakit melalui injeksi atau dengan perantaraan mulut yang berfungsi sebagai penguat.
Di samping itu, madu juga memiliki kandungan vitamin yang cukup tinggi terutama vitamin B kompleks. Dalam seminar ilmiah yang dilakukan cendekiwan muslim di Qatar mengungkapkan bahwa madu lebah berperan penting dalam menghentikan pertumbuhan mikroba.
Enzim di dalam madu dapat merangsang kesehatan tubuh manusia dan berfungsi meningkatkan zat antibody untuk melawan penyakit yang menyerang.
Atas dasar ilmu pengetahuan modern ini Quraish Shihab mendapatkan afirmasi untuk panafsiran bahwa dalam minuman yang dihasilkan oleh lebah mengandung obat dari berbagai penyakit sesuai yang telah difirmankan Allah.
Ayat ini sekali lagi menjadi bukti bahwa antara kebenaran Al-Quran dan kebenaran sains atau ilmu pengetahuan tidaklah bertentangan. Wallahu a’lam
(mhy)