Isyarat Al-Qur'an Perihal Misteri Waktu dan Tempat Gua Ashabul Kahfi
Rabu, 03 November 2021 - 16:13 WIB
Rafiq dalam buku ini menguraikan jerih payah yang dideritanya dalam rangka penelitian itu, serta ciri-ciri gua tersebut dan peninggalan-peninggalan yang ditemukan di sana.
Semua itu mengantar kepada keyakinan bahwa gua itulah Gua Ashhab al-Kahf yang disebut dalam Al-Qur’an. Gua itulah yang sesuai dengan ciri-ciri yang disebut dalam Al-Qur’an, bukan yang terdapat di Epsus, atau Skandinavia atau tempat-tempat lain.
Masa Tarajan
Penindasan yang dilakukan oleh penguasa zaman pemuda-pemuda itu diperkirakan terjadi pada masa Tarajan (98-117 M), dan penguasa yang memerintah pada saat pemuda-pemuda itu bangun dari tidurnya adalah Theodosius (408 – 450 M) yang disepakati oleh pakar-pakar sejarah, baik muslim maupun Kristen, sebagai raja yang bijaksana.
Quraish Shihab mengutip kesimpulan Thabathaba’i mengatakan kalau kita menjadikan pertengahan masa pemerintahan Theodosius sebagai akhir masa tidur Penghuni Gua itu, katakanlah tahun 421 M, dan ini dikurangi 309 tahun yaitu masa tertidur pemuda-pemuda itu, maka itu berarti mereka mulai tertidur sekitar tahun 112 M.
Ini adalah sekitar pertengahan masa pemerintahan Tarajan yang pada tahun yang sama menetapkan bahwa setiap orang Kristen yang menolak menyembah dewa-dewa, dinilai sebagai pengkhianat dan diancam dengan hukuman mati.
Tapi lagi-lagi, Quraish Shibab kembali menggarisbawahi bahwa tahun dan tempat serta nama-nama Penghuni Goa tidak sepenting mengetahui serta menarik pelajaran dari peristiwa ini. Betapa kuasa Allah menghidupkan yang telah mati. "Bukankah 'tidur' saudaranya 'mati'?" demikian Quraish Shihab.
Semua itu mengantar kepada keyakinan bahwa gua itulah Gua Ashhab al-Kahf yang disebut dalam Al-Qur’an. Gua itulah yang sesuai dengan ciri-ciri yang disebut dalam Al-Qur’an, bukan yang terdapat di Epsus, atau Skandinavia atau tempat-tempat lain.
Masa Tarajan
Penindasan yang dilakukan oleh penguasa zaman pemuda-pemuda itu diperkirakan terjadi pada masa Tarajan (98-117 M), dan penguasa yang memerintah pada saat pemuda-pemuda itu bangun dari tidurnya adalah Theodosius (408 – 450 M) yang disepakati oleh pakar-pakar sejarah, baik muslim maupun Kristen, sebagai raja yang bijaksana.
Quraish Shihab mengutip kesimpulan Thabathaba’i mengatakan kalau kita menjadikan pertengahan masa pemerintahan Theodosius sebagai akhir masa tidur Penghuni Gua itu, katakanlah tahun 421 M, dan ini dikurangi 309 tahun yaitu masa tertidur pemuda-pemuda itu, maka itu berarti mereka mulai tertidur sekitar tahun 112 M.
Ini adalah sekitar pertengahan masa pemerintahan Tarajan yang pada tahun yang sama menetapkan bahwa setiap orang Kristen yang menolak menyembah dewa-dewa, dinilai sebagai pengkhianat dan diancam dengan hukuman mati.
Tapi lagi-lagi, Quraish Shibab kembali menggarisbawahi bahwa tahun dan tempat serta nama-nama Penghuni Goa tidak sepenting mengetahui serta menarik pelajaran dari peristiwa ini. Betapa kuasa Allah menghidupkan yang telah mati. "Bukankah 'tidur' saudaranya 'mati'?" demikian Quraish Shihab.
Baca Juga
(mhy)