Surat Yasin Ayat 5-6: Nabi Muhammad SAW Akhiri Masa Fatrah

Jum'at, 05 November 2021 - 15:42 WIB
Di akhir ayat ini, Allah menggunakan kata al-‘Aziz dan ar-Rahim. Beberapa muafssir memahami bahwa al-‘Aziz menunjukkan kekuasaan Allah yang menurunkan Al-Qur'an, dan mengutus Muhammad SAW, sedangkan ar-Rahim adalah sifat penyayang Allah kepada ciptaan-Nya, termasuk kepada mereka yang bertaubat dan meminta ampunan dari-Nya.

Masa Fatrah

Sedangkan pada ayat ke-6, Wahbah Zuhaili menerangkan bahwa tujuan diturunkannya Al-Quran dan diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah untuk litunzira Qaumam ma unzira Abaauhum yakni memberi peringatan kepada bangsa Arab yang belum pernah ditemui (pemberi peringatan) sebelumnya kepada nenek moyang mereka (pada zaman fatrah).



Masa fatrah adalah masa di mana tidak ada (kosong) kehadiran nabi, sehingga beberapa ulama seperti Syaikh Nawawi al-Bantani, Syaikh Ibrahim al-Baijuri berpendapat bahwa pada masa ini ahli fatrah jikapun mereka berpindah keyakinan atau melakukan kemusyrikan, maka mereka terbebas dari siksa api neraka.

Kaitannya dengan masyarakat Arab dalam ayat ini adalah bahwa kondisi mereka berbeda dengan masa nenek moyang mereka (di zaman fatrah) yang sama sekali tidak ada rasul yang diutus.

Sedangkan pada era mereka, Allah telah mengutus seorang rasul sebagai pembawa risalah untuk menunjukkan ajaran yang lurus dan benar, yakni Nabi Muhammad SAW.

Ash-Shobuni menyebutkan bahwa alasan diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi peringatan kepada masyarakat Arab adalah fahu ghafiulun karena mereka telah lalai (menolak) dari iman, petunjuk, syari’at, lalai dalam menjalankan hukum-hukum yang telah ditetapkan (disampaikan) kepada mereka, terjebak dalam kegelapan dunia, serta menyembah berhala-berhala yang mereka anggap sebagai tuhan.

Pada ayat lain Allah juga menegaskan peran Nabi Muhammad sebagai pemberi peringatan, di antaranya QS As-Sajdah ayat 3. Allah SWT berfirman:

اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰىهُ ۚ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اَتٰىهُمْ مِّنْ نَّذِيْرٍ مِّنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ


Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan, “Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya.” Tidak, Al-Qur’an itu kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah didatangi orang yang memberi peringatan sebelum engkau; agar mereka mendapat petunjuk. ( QS As-Sajdah [32]: 3 )

Terakhir, mengutip dari pendapat Ibnu Katsir, Quraish Shihab, dan tafsir Kemenag, bahwa meski pada ayat ini konteks yang dituju untuk diberikan peringatan adalah masyarakat Arab, namun secara keseluruhan maksud dari ayat ini ditujukan kepada umat manusia.

Sebab ini didasari dengan beberapa ayat lain yang mendukung bahwa dakwah nabi teruntuk umat manusia, misalnya dalam QS al-A’raf : 158:

قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ


Katakanlah (Muhammad), “Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk.” ( QS Al-A’raf [7]: 158 )

(mhy)
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Aisyah radliallahu 'anha berkata, Janganlah kamu meninggalkan shalat malam (qiyamul lail), karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkannya, bahkan apabila beliau sedang sakit atau kepayahan, beliau shalat dengan duduk.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1112)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More