Azarmidukht, Si Cantik dengan Kapak di Tangan Kanan dan Pedang di Tangan Kirinya
Rabu, 10 November 2021 - 05:15 WIB
Di ibu kota, pertempuran hanya berlangsung dengan singkat dengan pasukan Ratu yang masih setia, namun perlawanan mereka dengan mudah dapat diatasi dan jenderal pemberontak berhasil menduduki Ctesiphon, dan menangkap sang Ratu.
Atas perintahnya, wajah Azarmidukht yang cantik dibutakan, dan beberapa hari kemudian dibunuh. Menurut versi sejarah lain, dia dibunuh dengan cara diracun. Sang Jenderal, didukung oleh pasukannya, sekarang menjadi penguasa Persia yang sesungguhnya.
Masa jabatan Azarmidukht sebagai ratu hanya berlangsung selama enam bulan. Seiring waktu, raja boneka lainnya ditempatkan di atas takhta, yang sekiranya tidak akan menantang otoritas Sang Jenderal. Dan sang Jenderal memerintah Persia sebagai kekuatan nyata di balik takhta formal dan menjadikan kekuatan militer sebagai pemimpin tertinggi Persia.
Menurut sebuah versi sejarah lain, Buran, Ratu Persia sebelumnya, saat peristiwa ini terjadi masih hidup.
Rustam kemudian menahbiskan kembali Buran menjadi Ratu, dengan perjanjian Persia berada di bawah kendalinya selama 10 tahun ke depan, sampai mereka menemukan kembali keturunan Kisra yang masih hidup untuk dijadikan raja atau ratu. Buran menyetujui usul ini.
Di kemudian hari, Rustam akan berhadapan dengan Khalid bin al-Walid ra dan Al-Muthanna bin Haritsah ra, dua panglima perang pasukan Arab Muslim, dan memberikan kesulitan kepada mereka dalam perang penaklukkan Persia.
Atas perintahnya, wajah Azarmidukht yang cantik dibutakan, dan beberapa hari kemudian dibunuh. Menurut versi sejarah lain, dia dibunuh dengan cara diracun. Sang Jenderal, didukung oleh pasukannya, sekarang menjadi penguasa Persia yang sesungguhnya.
Masa jabatan Azarmidukht sebagai ratu hanya berlangsung selama enam bulan. Seiring waktu, raja boneka lainnya ditempatkan di atas takhta, yang sekiranya tidak akan menantang otoritas Sang Jenderal. Dan sang Jenderal memerintah Persia sebagai kekuatan nyata di balik takhta formal dan menjadikan kekuatan militer sebagai pemimpin tertinggi Persia.
Menurut sebuah versi sejarah lain, Buran, Ratu Persia sebelumnya, saat peristiwa ini terjadi masih hidup.
Rustam kemudian menahbiskan kembali Buran menjadi Ratu, dengan perjanjian Persia berada di bawah kendalinya selama 10 tahun ke depan, sampai mereka menemukan kembali keturunan Kisra yang masih hidup untuk dijadikan raja atau ratu. Buran menyetujui usul ini.
Di kemudian hari, Rustam akan berhadapan dengan Khalid bin al-Walid ra dan Al-Muthanna bin Haritsah ra, dua panglima perang pasukan Arab Muslim, dan memberikan kesulitan kepada mereka dalam perang penaklukkan Persia.
(mhy)
Lihat Juga :