Surat Yasin Ayat 18-19: Ketika Kaum Antokiah Anggap Rasul Membawa Sial
Jum'at, 19 November 2021 - 20:11 WIB
Anggapan mereka pun di bantah oleh para utusan melalui firman Allah pada ( QS Yasin: 19 ). At-Thabari dalam kitabnya menerangkan: “Para utusan berkata: ‘amal perbuatan, rizki, dan nasib baik maupun buruk pada diri adalah disebabkan kalian sendiri, semuanya berada di pundak kalian’”.
Al-Hamimi dalam kitabnya Tafsir Surat Yasin menambah keterangan, ‘yakni, nasib sial yang menimpa kalian sebabnya adalah kekufuran dan pengingkaran kalian’.
Senada dengan kandungan ayat di atas adalah firman Allah SWT tentang kaum Nabi Shaleh as , “’Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu”.. Shalih berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah.” ( QS An-Naml : 47 ).
Dampak Berbuat Maksiat
Menurut al-Qurthubi, sebagian penduduk Anthakiyah yang tidak beriman, bahkan membantah, mereka kemudian dibinasakan oleh malaikat Jibril. Ini adalah potret fenomena suatu kaum akibat berperilaku yang buruk.
Perilaku buruk seseorang disadari atau tidak secara langsung berdampak negatif pada dirinya sendiri (hati). Dan bahkan pengaruh maksiat terhadap hati adalah asal dari berbagai dampak negatif lainnya yang sifatnya lahiriyah, bahkan dampaknya dapat menjalar kepada orang lain.
Diriwayatkan oleh an-Nu’man bin Basyir,
“Ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati”. (HR. al-Bukhari, No. 50)
Al-Hamimi dalam kitabnya Tafsir Surat Yasin menambah keterangan, ‘yakni, nasib sial yang menimpa kalian sebabnya adalah kekufuran dan pengingkaran kalian’.
Senada dengan kandungan ayat di atas adalah firman Allah SWT tentang kaum Nabi Shaleh as , “’Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu”.. Shalih berkata: “Nasibmu ada pada sisi Allah.” ( QS An-Naml : 47 ).
Dampak Berbuat Maksiat
Menurut al-Qurthubi, sebagian penduduk Anthakiyah yang tidak beriman, bahkan membantah, mereka kemudian dibinasakan oleh malaikat Jibril. Ini adalah potret fenomena suatu kaum akibat berperilaku yang buruk.
Perilaku buruk seseorang disadari atau tidak secara langsung berdampak negatif pada dirinya sendiri (hati). Dan bahkan pengaruh maksiat terhadap hati adalah asal dari berbagai dampak negatif lainnya yang sifatnya lahiriyah, bahkan dampaknya dapat menjalar kepada orang lain.
Diriwayatkan oleh an-Nu’man bin Basyir,
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati”. (HR. al-Bukhari, No. 50)
Baca Juga
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)