21 Pesantren Tertua di Indonesia, Salah Satunya Pertama di Asia Tenggara

Minggu, 05 Desember 2021 - 22:13 WIB
Ponpes Al Kahfi Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah didirikan oleh Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani, ulama dari Hadhramaut Yaman, pada Tahun 1475 M. Pesantren tertua di Asia Tenggara ini masih eksis hingga saat ini. Foto/dok Kemdikbud.go.id
Pondok pesantren (ponpes) berawal dari kegiatan santri yang berkkunjung ke rumah Kiyai untuk belajar agama Islam. Semakin hari jumlah santri yang datang semakin banyak, muncullah inisiatif untuk mendirikan pondok atau pusat studi Islam.

Di Indonesia, pondok pesantren memiliki peran penting untuk kemajuan pendidikan Islam. Dari pondok pesantren inilah banyak lahir para ulama, asatidz dan ahli fiqih yang saat bertebar di segala penjuru Tanah Air.

Berdasarkan literatur sejarah, pendidikan agama di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1596. Kegiatan agama ini kemudian dikenal dengan nama pondok pesantren. Para ahli sejarah menyebutkan, pusat studi-studi Islam sudah ada sejak Abad ke-15. Di Aceh disebut dengan nama Dayah. Di Jawa, pondok santri ini sudah berdiri sejak Tahun 1400-an.

Berikut 21 daftar pondok pesantren tertua di Indonesia yang dihimpun dari berbagai sumber. Pesantren tertua ini masih terus melakukan inovasi dan perkembangan sesuai zaman. Ada yang mempertahankan kajian kitab kuning dengan metode lama, ada juga yang mengkolaborasikan sistem salaf dan khalaf (modern).

1. Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah



Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah didirikan oleh Syekh Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani (ulama besar dari Hadhramaut, Yaman) pada 4 Januari 1475 M (879 H). Inilah pondok pesantren tertua di Asia Tenggara. Adapun tahun dan waktu berdirinya dapat diketahui melalui Prasasti Batu Zamrud Siberia (Emerald Fuchsite) berbobot 9 Kg yang ada di dalam Masjid Pondok Pesantren tersebut. Di usianya yang lebih dari lima abad, pesantren yang berjarak sekitar 1,5 km dari Jalan Raya Kebumen-Kutoarjo itu masih bertahan menjadi pusat pendidikan Islam. Pesantren ini juga dikenal sebagai induk pesantren-pesantren yang ada di Indonesia.

2. Pesantren Syekh Jalaluddin di Muara Enim, Sumatera Selatan

Pesantren ini didirikan pada abad ke-15 Masehi oleh empat ulama yaitu Syekh Jalaluddin, Syekh Jakfar Shadiq, Syekh Ahmad Muhammad, dan trakhir Syekh Yusuf Ibrahim. Syekh Jalaluddin dipercaya sebagai pimpinan. Mereka membuat 40 pemondokan sesuai jumlah santri yaitu 40 orang. Syekh Jalaluddin datang ke Nusantara pada Tahun 1423 M, penduduk Muara Enim menyebutnya sebagai "Puyang karang Enim". Makamnya terdapat di Desa karang raja kecamatan Muara Enim Sumatera Selatan.

3. Dayah (Pesantren) Teungku Chik Tanoh Abee Seulimuem, Aceh Besar, Provinsi Aceh

Ponpes ini didirikan oleh ulama asal Baghdad, Fairus Al Bagdadi yang hijrah ke Aceh pada masa Kesultanan Iskandar Muda tahun 1625 Masehi. Pesantren Teungku Chik Tanoh Abee termasuk salah satu pesantren tertua di Asia Tenggara. Awalnya, Dayah (Pesantren) Teungku Chik Tanoh Abee ini didirikan hanya berupa surau kecil di Data Sigeupoh, sekitar 4 Km dari lokasi Dayah Teungku Chik Tanoh Abee saat ini.

4. Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat

Ponpes ini didirikan pada Tahun 1715, literaul lain menyebut 1750 M atau Abad 18. Dibangun oleh Mufti Keraton Cirebon, KH Muqoyyim bin Abdul Hadi, atau orang Buntet menyebutnya Mbah Muqoyyim. Ponpes ini bersifat tradisional dan modern, karena mengadopsi sistem sekolah Madrasah Ibtidaiyah hingga perguruan tinggi. Pondok Buntet juga terus mengkaji kitab-kitrab salafussholeh, Qur'an, Hadits, Tafsir, Balaghoh, Ilmu gramatika bahasa Arab, akhlak.

5. Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur

Didirikan oleh Sayyid Sulaiman bin Sayyid Abdur Rahman Basyaiban pada tahun 1718 M. Sayyid dari Cirebon ini adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban. Ayahnya, Sayyid Abdurrahman, perantau dari negeri wali, Tarim Hadramaut Yaman. Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati. Berdirinya Ponpes Tahun 1718 atau 1745. Dalam suatu catatan yang ditulis Panca Warga tahun 1963 disebutkan bahwa ponpes ini berdiri tahun 1718. Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari. Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah manusia. Sidogiri dipilih untuk dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan penuh barokah.

6. Pesantren Al Mujahid (Sekarang bernama Al-Alawiyyin), Cianjur, Jawa Barat

Didirikan pada tahun 1760 M. Ponpes ini aktif mengkaji kitab-kitab ulama yang bersanad dan ilmu tafsir Al-Qur'an.

7. Pondok Pesantren Jamsaren, Surakarta, Jawa Tengah

Ponpes ini didirikan oleh Kiyai Jamsari pada tahun 1768 M. Ada yang menyebut pertama kali berdiri pada Tahun 1750. Dalam sejarahnya, pondok ini melewati dua periode, setelah mengalami kevakuman hampir 50 tahun, antara 1830-1878. Semula, pondok pesantren yang didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IV ini hanya berupa surau kecil. Pada waktu itu PB IV mendatangkan para ulama, di antaranya Kiyai Jamsari (Banyumas). Nama Jamsaren itu juga diambil dari nama kediaman Kiyai Jamsari yang kemudian nama itu menjadi nama pondok untuk menghormati pendirinya.

8. Pondok Pesantren PPMH, Gading Malang, Jawa Timur
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِ (١) اۨلَّذِىۡ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ (٢) يَحۡسَبُ اَنَّ مَالَهٗۤ اَخۡلَدَهٗ‌ (٣) كَلَّا‌ لَيُنۡۢبَذَنَّ فِى الۡحُطَمَةِ (٤) وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡحُطَمَةُ (٥) نَارُ اللّٰهِ الۡمُوۡقَدَةُ (٦) الَّتِىۡ تَطَّلِعُ عَلَى الۡاَفۡـــِٕدَةِ (٧) اِنَّهَا عَلَيۡهِمۡ مُّؤۡصَدَةٌ (٨) فِىۡ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ (٩)
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu? (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

(QS. Al-Humazah)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More