21 Pesantren Tertua di Indonesia, Salah Satunya Pertama di Asia Tenggara

Minggu, 05 Desember 2021 - 22:13 WIB
18. Pondok Pesantren Girikusumo Banyumeneng, Demak, Jawa Tengah

Ponpes Girikusumo, Banyumeneng Mranggen Demak Jawa Tengah didirikan oleh Syeikh Muhammad Hadi bin Thohir bin Shodiq bin Ghozali bin Abu Wasidan bin Abdul Karim bin Abdurrasyid bin Syaifudin Tsani (Ky Ageng Pandanaran II) bin Syaifudin Awwal (Ky Ageng Pandanaran I) Tahun 1868 M. Pesantren ini kini telah berusia kurang lebih 137 tahun itu merupakan perwujudan gagasan Syeikh Muhammad Hadi untuk membangun sebuah lembaga pendidikan yang menangani pendidikan akhlak (tasawuf) dan ilmu agama di tengan-tengah masyarakat.

19. Pesantren Musthafawiyah Mandailing Natal, Sumatera Utara

Pesantren ini didirikan oleh Syekh Musthafa Husein Al-Mandili pada Tahun 1912. Salah satu pesantren tertua di Sumatera.Saat ini, pesantren ini mempunyai santri berjumlah ribuan. Awalnya Syekh Musthafa diberi kepercayaan untuk mengisi majelis pengajian yang telah diasuhnya belasan tahun lamanya. kemudian peserta pengajian bertambah banyak dan kemudian beliau mendirikan pondok pesantren pada 1912. Orang-orang menyebut pesantren ini dengan sebutan Pesantren Purba, mengingat lokasinya yang berada di Purba Baru. Pesantren ini dikenal dengan ciri khasnya yang unik. Para santrinya tinggal di gubuk kecil yang jumlahnya ribuan.

20. Pondok Pesantren Darussalam Martapura Banjar, Kalimantan Selatan

Pondok pesantren ini berlokasi di kawasan Pasayangan, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia. Ponpes Darussalam Martapaura didirikan pada Tahun 1914 oleh KH Jamaluddin, salah seorang ulama besar saat itu, yang merupakan pendiri sekaligus pemimpin pertama pesantren Darussalam. Ponpes ini merupakan pesantren tertua di Kalimantan dan telah melahirkan banyak ulama terkemuka dan menjadi tempat penting pendidikan dan regenerasi ulama di Kalimantan. Hampir seluruh silsilah murid-guru di Kalimantan Selatan belajar di pesantren ini.

21. Pondok Pesantren As'adiyah, Sengkang Wajo, Sulawesi Selatan

Terletak di tengah ibukota Kabupaten Wajo, berjarak sekitar 200 Km dari Kota Makassar. Pesantren ini

didirikan oleh seorang ulama Bugis yang lahir dan besar di Makkah yakni KH Muhammad As'ad atau lebih dikenal Anregurutta Puang Haji Sade pada 1930. Hingga kini, As'adiyah masih eksis mencetak santri-santri yang berkualitas dan menjadi tempat belajar calon-calon ulama besar di Sulawesi dan sekitarnya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
cover top ayah
وَوَهَبۡنَا لَهٗۤ اِسۡحٰقَ وَيَعۡقُوۡبَ‌ؕ كُلًّا هَدَيۡنَا ‌ۚ وَنُوۡحًا هَدَيۡنَا مِنۡ قَبۡلُ‌ وَمِنۡ ذُرِّيَّتِهٖ دَاوٗدَ وَسُلَيۡمٰنَ وَاَيُّوۡبَ وَيُوۡسُفَ وَمُوۡسٰى وَ هٰرُوۡنَ‌ؕ وَكَذٰلِكَ نَجۡزِى الۡمُحۡسِنِيۡنَۙ (٨٤) وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيٰى وَعِيۡسٰى وَاِلۡيَاسَ‌ؕ كُلٌّ مِّنَ الصّٰلِحِيۡنَۙ (٨٥) وَاِسۡمٰعِيۡلَ وَالۡيَسَعَ وَيُوۡنُسَ وَلُوۡطًا‌ ؕ وَكُلًّا فَضَّلۡنَا عَلَى الۡعٰلَمِيۡنَۙ (٨٦) وَمِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ وَاِخۡوَانِهِمۡ‌ۚ وَاجۡتَبَيۡنٰهُمۡ وَهَدَيۡنٰهُمۡ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ (٨٧) ذٰ لِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهۡدِىۡ بِهٖ مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ‌ؕ وَلَوۡ اَشۡرَكُوۡا لَحَبِطَ عَنۡهُمۡ مَّا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ (٨٨)
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shalih, dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya), (dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus. Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.

(QS. Al-An'am Ayat 84-88)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More