5 Tipe dan Karakter Wanita yang Dikisahkan dalam Al-Qur'an
Jum'at, 10 Desember 2021 - 16:11 WIB
Wanita memang memiliki kepribadian yang beragam, ibarat pakaian banyak jenis dan coraknya. Begitupun kepribadian wanita, ada banyak jenis dan tipenya. Tinggal memilih mana yang cocok atau sesuai dengan keinginan, mau yang baik atau yang buruk, semua ada resiko dan tanggung jawab.
Sebagai muslim, Al-Qur'an telah memberi tuntunan kepada orang yang beriman agar tidak salah dalam memiliki kepribadian tersebut, termasuk kepribadian mana yang diinginkan muslimah. Setidaknya ada lima tipe wanita yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Tipe apa saja, dan siapa saja contohnya, sudah sangat jelas tercantum dalam firman Allah Ta'ala tersebut.
Dikutip dari ceramah Ustadzah Umi Pipik Dian Irawati dalam laman facebook-nya, dicantumkan inilah beberapa tipe wanita yang ada dalam Al-Qur'an serta sifat-sifat wanita yang harus dijauhi.
1. Tipe pejuang
Al-Quran memberi contoh sosok Siti Asiyah binti Mahazim, istri Fir`aun. Meski hidup dalam keadaan terjepit antara suaminya dan iman, namun ia bisa keluar dari lubang jarum lewat perjuangan mempertahankan iman. Iamampu menjaga akidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun. AllahTa'ala mengabadikan doa Asiyah dalam firmannya:
“Dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a : Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (QS. At-Tahriim: 11)
2. Tipe wanita saleha yang menjaga kesucian dirinya
Tipe ini diwakili Maryam binti Imran. Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun sangat konsisten menjaga kesucian dirinya. Firman Allah Ta'ala :
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” demikian ungkap Maryam." (QS. Maryam: 20).
Karena keutamaan inilah, Allah mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur’an (QS. Maryam [19]). Maryam pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra Maryam (QS. Maryam [19] : 16-34).
Kita bisa lihat bagaimana Allah SWT memuliakan Maryam. Allah mengangkat Maryam pada kedudukan yang mulia tidak lantaran kecantikannya. Semua itu terjadi karena sikap istiqamah Maryam dalam menjalankan kesalehan dan menjaga kesuciannya.
3. Tipe penghasut, tukang fitnah, dan biang gosip
Tipe ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab. Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar” alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang, wanita penyiram bensin. Hindunisi sebagian hidupnya dengan mengalirkan fitnah ke seantero penduduk Kota Makkah. Keculasannya ini diabadikan dalam Surah al-Lahah ayat 1-5. Firman Allah Ta'ala :
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. Demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab: 1-5).
Bersama suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah Rasulullah Shallallahu alaihi sallam, menyebar fitnah, dan melakukan kezaliman. Isu yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika diucapkan Hindun.Ia pun dikenang sepanjang masa dalamAal-Qur'an sebagai wanita yang penuh dengan perbuatan nista. Hari-harinya ia habiskan dengan melakukan provokasi untuk mengadu domba, membenci dan memusuhiRasulullah dan para pengikutnya.
4. Tipe penggoda
Tipe ini diperankan Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf. Petualangan Zulaikha diungkapkan dalam Al-Qur’an, yakni dalam firman Allah Ta'ala :
“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23).
5. Tipe pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya
Allah Ta'ala memuji wanita yang tidak taat kepada suaminya yang zalim, seperti dilakukan perempuan Fir’aun (QS. At-Tahriim: 11). Namun, pada saat bersamaan Allah pun mengecam perempuan yang berkhianat kepada suaminya (yang saleh). Istrinya Nabi Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe ini. Saat suaminya memperjuangkan kebenaran, mereka malah menjadi pengkhianat dakwah.
Firman Allah Ta'ala :
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahriim: 10).
Wanita-wanita yang dikisahkan Al-Qur’an ini hidup ribuan tahun lalu, namun karakteristik dan sifatnya tetap abadi sampai sekarang.
Selain itu Umi Pipik juga menjelaskan, ada 10 sifat wanita yang harus dihindari, antara lain :
1. Sifat Anaanah (aanyak mengeluh dan tidak pernah merasa cukup)
2. Mannaanah (suka menyebut jasa-jasanya dan melupakan jasa orang lain)
3. Hannaanah (selalu mengenang yang sudah lewat dan menyesalinya)
4. Hadaqoh (selalu ingin memiliki barang2 yang baru, urusan dunia tak pernah cukup)
5) Baroqoh (habis waktunya buat dandan melulu (Tabarruj) untuk laki-laki lain)
6) Sadaqoh (cerewet banget, suka ngelawan suami)
7. Mubariyyah (selalu membanggakan dirinya)
8. Mu'taliyah (gampang ngomong cerai)
9. Ahirah (tak bisa menjaga kehormatan dirinya (genit))
10 Natijah (wanita yang durhaka pada suami, lahir maupun batin)
Wallaahu A’lam
Sebagai muslim, Al-Qur'an telah memberi tuntunan kepada orang yang beriman agar tidak salah dalam memiliki kepribadian tersebut, termasuk kepribadian mana yang diinginkan muslimah. Setidaknya ada lima tipe wanita yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Tipe apa saja, dan siapa saja contohnya, sudah sangat jelas tercantum dalam firman Allah Ta'ala tersebut.
Dikutip dari ceramah Ustadzah Umi Pipik Dian Irawati dalam laman facebook-nya, dicantumkan inilah beberapa tipe wanita yang ada dalam Al-Qur'an serta sifat-sifat wanita yang harus dijauhi.
1. Tipe pejuang
Al-Quran memberi contoh sosok Siti Asiyah binti Mahazim, istri Fir`aun. Meski hidup dalam keadaan terjepit antara suaminya dan iman, namun ia bisa keluar dari lubang jarum lewat perjuangan mempertahankan iman. Iamampu menjaga akidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun. AllahTa'ala mengabadikan doa Asiyah dalam firmannya:
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a : Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (QS. At-Tahriim: 11)
2. Tipe wanita saleha yang menjaga kesucian dirinya
Tipe ini diwakili Maryam binti Imran. Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun sangat konsisten menjaga kesucian dirinya. Firman Allah Ta'ala :
قَالَتْ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَٰمٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” demikian ungkap Maryam." (QS. Maryam: 20).
Karena keutamaan inilah, Allah mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur’an (QS. Maryam [19]). Maryam pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra Maryam (QS. Maryam [19] : 16-34).
Kita bisa lihat bagaimana Allah SWT memuliakan Maryam. Allah mengangkat Maryam pada kedudukan yang mulia tidak lantaran kecantikannya. Semua itu terjadi karena sikap istiqamah Maryam dalam menjalankan kesalehan dan menjaga kesuciannya.
3. Tipe penghasut, tukang fitnah, dan biang gosip
Tipe ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab. Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar” alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang, wanita penyiram bensin. Hindunisi sebagian hidupnya dengan mengalirkan fitnah ke seantero penduduk Kota Makkah. Keculasannya ini diabadikan dalam Surah al-Lahah ayat 1-5. Firman Allah Ta'ala :
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. Demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab: 1-5).
Bersama suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah Rasulullah Shallallahu alaihi sallam, menyebar fitnah, dan melakukan kezaliman. Isu yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika diucapkan Hindun.Ia pun dikenang sepanjang masa dalamAal-Qur'an sebagai wanita yang penuh dengan perbuatan nista. Hari-harinya ia habiskan dengan melakukan provokasi untuk mengadu domba, membenci dan memusuhiRasulullah dan para pengikutnya.
4. Tipe penggoda
Tipe ini diperankan Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf. Petualangan Zulaikha diungkapkan dalam Al-Qur’an, yakni dalam firman Allah Ta'ala :
وَرَٰوَدَتْهُ ٱلَّتِى هُوَ فِى بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِۦ وَغَلَّقَتِ ٱلْأَبْوَٰبَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ رَبِّىٓ أَحْسَنَ مَثْوَاىَ ۖ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ
“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23).
5. Tipe pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya
Allah Ta'ala memuji wanita yang tidak taat kepada suaminya yang zalim, seperti dilakukan perempuan Fir’aun (QS. At-Tahriim: 11). Namun, pada saat bersamaan Allah pun mengecam perempuan yang berkhianat kepada suaminya (yang saleh). Istrinya Nabi Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe ini. Saat suaminya memperjuangkan kebenaran, mereka malah menjadi pengkhianat dakwah.
Firman Allah Ta'ala :
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱمْرَأَتَ نُوحٍ وَٱمْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَٰلِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا وَقِيلَ ٱدْخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahriim: 10).
Wanita-wanita yang dikisahkan Al-Qur’an ini hidup ribuan tahun lalu, namun karakteristik dan sifatnya tetap abadi sampai sekarang.
Selain itu Umi Pipik juga menjelaskan, ada 10 sifat wanita yang harus dihindari, antara lain :
1. Sifat Anaanah (aanyak mengeluh dan tidak pernah merasa cukup)
2. Mannaanah (suka menyebut jasa-jasanya dan melupakan jasa orang lain)
3. Hannaanah (selalu mengenang yang sudah lewat dan menyesalinya)
4. Hadaqoh (selalu ingin memiliki barang2 yang baru, urusan dunia tak pernah cukup)
5) Baroqoh (habis waktunya buat dandan melulu (Tabarruj) untuk laki-laki lain)
6) Sadaqoh (cerewet banget, suka ngelawan suami)
7. Mubariyyah (selalu membanggakan dirinya)
8. Mu'taliyah (gampang ngomong cerai)
9. Ahirah (tak bisa menjaga kehormatan dirinya (genit))
10 Natijah (wanita yang durhaka pada suami, lahir maupun batin)
Wallaahu A’lam
(wid)