Kisah Nabi Ibrahim Dapat Bocoran Perihal Azab Negeri Kaum Luth
Rabu, 29 Desember 2021 - 16:33 WIB
Jauh sebelum Allah SWT menurunkan azab kepada penduduk di lima kota: Sabah, Sarah, Amarah, Duma, dan Sodom, Nabi Ibrahim telah mendapatkan bocoran info tersebut. Hal ini terungkap tatkala Nabi Luth menemui Nabi Ibrahim pascapenghancuran wilayah tersebut. Azab ini menewaskan jutaan orang. Penduduk Sodom saja terdiri dari 4 juta jiwa.
Ath-Thabari dalam bukunya berjudul "Tarikh al-Rusul wa al-Muluk" mengutip Qatadah bin an-Numan meriwayatkan bahwa Ibrahim terindikasi sejak jauh-jauh hari sudah mengetahui bahwa suatu saat Sodom akan dihancurkan. Berikut ini adalah riwayatnya:
Telah disampaikan kepada kami bahwa Jibril menggengam sekelilingnya (kota), lalu menghempaskannya begitu tinggi ke langit sehingga para malaikat bisa mendengar suara anjing mereka. Kemudian dia menghancurkan satu demi satu, dan melemparkan batu kepada yang selamat satu demi satu.
Ada tiga kota yang disebut dengan Sodom. Mereka berada di antara al-Madinah dan Suriah. Telah disampaikan kepada kami bahwa ada empat juta orang di kota ini. Dan disampaikan kepada kami bahwa Ibrahim melihat ke bawah (kota tersebut) dan berkata, “Suatu hari Sodom akan binasa.”
Setelah penduduk Sodom dimusnahkan, Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiya menjelaskan, bahwa kota-kota dan nama mereka dihapuskan dari muka bumi. Lalu ingatan tentang mereka dihapuskan. Mereka menjadi bagian di antara bangsa-bangsa yang keberlangsungannya ditutup karena telah melakukan kerusakan.
Luth kemudian pergi menemui Ibrahim. Sesampainya di sana dia menceritakan kepada Ibrahim tentang kisah umatnya, dan betapa terkejutnya dia ketika menemukan bahwa Ibrahim sudah mengetahuinya.
Negeri yang Terbalik
Al-Quran di dalam Surat an-Najm Ayat 53-54 berbunyi:
“Dan negeri-negeri yang dijungkirbalikkan itu, Dia membinasakan(nya) lalu menutupinya dan sungguh mengerikan ketertutupan itu.” ( QS an-Najm : 53-54)
Mengenai kata “negeri-negeri” (al-Mutafikah) di dalam ayat tersebut, Quraish Shihab mengatakan, “Negeri-negeri yang terbalik dipahami oleh banyak ulama dalam arti tempat pemukiman kaum Luth. Ini karena Al-Quran menginformasikan bahwa Allah menjungkirbalikkan negeri mereka.
“Kendati demikian tidak tertutup kemungkinan untuk memahaminya dalam arti umum, sehingga mencakup semua negeri yang dijungkirbalikkan dan dibinasakan Allah SWT.”
Ulama terdahulu, al-Suddi, juga mengatakan bahwa ayat tersebut memang merujuk kepada negeri-negeri Umat Luth. Berikut ini adalah riwayat dari beliau:
Ketika umat Luth terbangun di pagi hari, Jibril turun dan mencabut bumi dari tujuh bumi, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi sampai dia membawanya ke surga paling bawah sehingga penduduknya mendengar gonggongan anjing-anjing mereka dan kokok ayam-ayam jantan mereka.
Kemudian dia membalik mereka dan membunuh mereka, seperti yang Allah firmankan, “Dan al-Mutafikah yang Dia hancurkan” – al-Mutafikah adalah sesuatu yang dijungkirbalikkan ketika Jibril bergegas turun ke bumi dan mencabutnya dengan sayapnya.
Dan bagi mereka yang tidak mati ketika bumi jatuh, Allah menghujani mereka dengan batu ketika mereka berada di bawah bumi, dan mereka yang tersebar di bumi, seperti yang Allah firmankan, “Kami jadikan yang di atasnya ke bawahnya dan Kami hujani mereka dengan (batu) sijjil.”
Ath-Thabari dalam bukunya berjudul "Tarikh al-Rusul wa al-Muluk" mengutip Qatadah bin an-Numan meriwayatkan bahwa Ibrahim terindikasi sejak jauh-jauh hari sudah mengetahui bahwa suatu saat Sodom akan dihancurkan. Berikut ini adalah riwayatnya:
Telah disampaikan kepada kami bahwa Jibril menggengam sekelilingnya (kota), lalu menghempaskannya begitu tinggi ke langit sehingga para malaikat bisa mendengar suara anjing mereka. Kemudian dia menghancurkan satu demi satu, dan melemparkan batu kepada yang selamat satu demi satu.
Ada tiga kota yang disebut dengan Sodom. Mereka berada di antara al-Madinah dan Suriah. Telah disampaikan kepada kami bahwa ada empat juta orang di kota ini. Dan disampaikan kepada kami bahwa Ibrahim melihat ke bawah (kota tersebut) dan berkata, “Suatu hari Sodom akan binasa.”
Setelah penduduk Sodom dimusnahkan, Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiya menjelaskan, bahwa kota-kota dan nama mereka dihapuskan dari muka bumi. Lalu ingatan tentang mereka dihapuskan. Mereka menjadi bagian di antara bangsa-bangsa yang keberlangsungannya ditutup karena telah melakukan kerusakan.
Luth kemudian pergi menemui Ibrahim. Sesampainya di sana dia menceritakan kepada Ibrahim tentang kisah umatnya, dan betapa terkejutnya dia ketika menemukan bahwa Ibrahim sudah mengetahuinya.
Negeri yang Terbalik
Al-Quran di dalam Surat an-Najm Ayat 53-54 berbunyi:
وَالْمُؤْتَفِكَةَ أَهْوَىٰ
فَغَشَّاهَا مَا غَشَّىٰ
فَغَشَّاهَا مَا غَشَّىٰ
“Dan negeri-negeri yang dijungkirbalikkan itu, Dia membinasakan(nya) lalu menutupinya dan sungguh mengerikan ketertutupan itu.” ( QS an-Najm : 53-54)
Mengenai kata “negeri-negeri” (al-Mutafikah) di dalam ayat tersebut, Quraish Shihab mengatakan, “Negeri-negeri yang terbalik dipahami oleh banyak ulama dalam arti tempat pemukiman kaum Luth. Ini karena Al-Quran menginformasikan bahwa Allah menjungkirbalikkan negeri mereka.
“Kendati demikian tidak tertutup kemungkinan untuk memahaminya dalam arti umum, sehingga mencakup semua negeri yang dijungkirbalikkan dan dibinasakan Allah SWT.”
Ulama terdahulu, al-Suddi, juga mengatakan bahwa ayat tersebut memang merujuk kepada negeri-negeri Umat Luth. Berikut ini adalah riwayat dari beliau:
Ketika umat Luth terbangun di pagi hari, Jibril turun dan mencabut bumi dari tujuh bumi, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi sampai dia membawanya ke surga paling bawah sehingga penduduknya mendengar gonggongan anjing-anjing mereka dan kokok ayam-ayam jantan mereka.
Kemudian dia membalik mereka dan membunuh mereka, seperti yang Allah firmankan, “Dan al-Mutafikah yang Dia hancurkan” – al-Mutafikah adalah sesuatu yang dijungkirbalikkan ketika Jibril bergegas turun ke bumi dan mencabutnya dengan sayapnya.
Dan bagi mereka yang tidak mati ketika bumi jatuh, Allah menghujani mereka dengan batu ketika mereka berada di bawah bumi, dan mereka yang tersebar di bumi, seperti yang Allah firmankan, “Kami jadikan yang di atasnya ke bawahnya dan Kami hujani mereka dengan (batu) sijjil.”