Umat Muslim Wajib Tahu, Ini 5 Waktu Terlarang Sholat Sunnah
Minggu, 16 Januari 2022 - 20:10 WIB
Umat muslim wajib mengetahui waktu-waktu terlarang mengerjakan sholat sunnah agar ibadahnya tidak sia-sia. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang kita mengerjakan sholat jika bertepatan dengan lima waktu terlarang itu. Kecuali jika sedang berada di Masjidil Haram.
Berikut keterangan yang dinukil dari Pengajar Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Muhammad Ajib Lc dalam bukunya "33 Macam Jenis Shalat Sunnah". Ada dua riwayat hadis menjelaskan waktu terlarang ini.
Dalil pertama hadis yang diriwayatkan Imam al-Bukhari:
ن يب سع د اخلدري، يقول: مسعت رسول هللا ص هللا ه
وس م يقول: »ال صعل بعد الص ح حىت ت تف الشمس، وال صعلبعد العص حىت تغ ب الشمس«. رواه البخاري.
Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahuanhu berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada sholat setelah sholat Shubuh hingga matahari terbit. Dan tidak ada sholat sesudah sholat Ashar hingga matahari terbenam. (HR Al-Bukhari)
Dalil kedua diriwayatkan oleh Imam Muslim di bawah ini:
ن ق ة بن ام اجله ، يقول: ثعث سا ات كان رسول هللا
ص هللا ه وس م ينهاان ن ص ي ف هن، و ن قأ ف هن مواتان:
»حني تط الشمس ابزغة حىت ت تف ، وحني يقو قائم الظهريل
حىت مت ل الشمس، وحني تض ف الشمس ل غ وب حىت تغ ب «.
رواه مسلم.
Dari Uqbah bin 'amir al-Juhaniy radhiyallahu anhu dia berkata: Ada tiga waktu shalat yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami untuk melakukan sholat dan menguburkan orang yang meninggal diantara kami. [1] Ketika matahari terbit hingga meninggi, [2] ketika matahari tepat berada diatas kepala [3] ketika matahari dalam proses terbenam". (HR Muslim)
Jika kita perhatikan dua hadis di atas, ada lima waktu terlarang sholat sunnah, 3 berkaitan dengan waktu dan sisanya 2 berkaitan dengan perbuatan. Yang berkaitan dengan waktu adalah ketika matahari terbit, ketika matahari tepat di atas kepala dan ketika matahari terbenam. Adapun yang berkaitan dengan perbuatan adalah ketika selesai sholat Shubuh dan ketika selesai sholat Ashar.
1. Ketika Matahari Terbit
Para ulama mengatakan bahwa yang dimaksud tidak boleh sholat ketika matahari terbit adalah ketika bulatan matahari belum sempurna. Apabila proses terbitnya sudah selesai ditandai dengan bulatan yang sempurna muncul di ufuk timur maka boleh mengerjakan sholat sunnah. Biasanya waktu ini kita sebut dengan waktu Syuruq atau tulu'. Jadi waktu yang dilarang sholat itu adalah ketika proses terbit munculnya matahari dalam artian bulatan mataharinya belum sempurna.
2. Ketika Matahari Tepat di Atas Kepala
Para ulama mengatakan bahwa ketika matahari tepat di atas kepala kita pada siang hari maka hal ini disebut dengan waktu istiwa'. Waktu istiwa’ ini sangat sebentar sekali dan muncul beberapa saat sebelum waktu adzan Zuhur datang. Jika bertepatan dengan Takbiratul Ihram maka sholatnya tidak sah kecuali jika hari Jumat. Imam Ramli rahimahullah (wafat 1004 H) seorang ulama besar Mazhab Syafi'i mengatakan sebagai berikut:
وا م ن وقت االسالتوا لط ف ال يترال لصالعل وال يكاد يشالع به
Berikut keterangan yang dinukil dari Pengajar Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Muhammad Ajib Lc dalam bukunya "33 Macam Jenis Shalat Sunnah". Ada dua riwayat hadis menjelaskan waktu terlarang ini.
Dalil pertama hadis yang diriwayatkan Imam al-Bukhari:
ن يب سع د اخلدري، يقول: مسعت رسول هللا ص هللا ه
وس م يقول: »ال صعل بعد الص ح حىت ت تف الشمس، وال صعلبعد العص حىت تغ ب الشمس«. رواه البخاري.
Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahuanhu berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada sholat setelah sholat Shubuh hingga matahari terbit. Dan tidak ada sholat sesudah sholat Ashar hingga matahari terbenam. (HR Al-Bukhari)
Dalil kedua diriwayatkan oleh Imam Muslim di bawah ini:
ن ق ة بن ام اجله ، يقول: ثعث سا ات كان رسول هللا
ص هللا ه وس م ينهاان ن ص ي ف هن، و ن قأ ف هن مواتان:
»حني تط الشمس ابزغة حىت ت تف ، وحني يقو قائم الظهريل
حىت مت ل الشمس، وحني تض ف الشمس ل غ وب حىت تغ ب «.
رواه مسلم.
Dari Uqbah bin 'amir al-Juhaniy radhiyallahu anhu dia berkata: Ada tiga waktu shalat yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami untuk melakukan sholat dan menguburkan orang yang meninggal diantara kami. [1] Ketika matahari terbit hingga meninggi, [2] ketika matahari tepat berada diatas kepala [3] ketika matahari dalam proses terbenam". (HR Muslim)
Jika kita perhatikan dua hadis di atas, ada lima waktu terlarang sholat sunnah, 3 berkaitan dengan waktu dan sisanya 2 berkaitan dengan perbuatan. Yang berkaitan dengan waktu adalah ketika matahari terbit, ketika matahari tepat di atas kepala dan ketika matahari terbenam. Adapun yang berkaitan dengan perbuatan adalah ketika selesai sholat Shubuh dan ketika selesai sholat Ashar.
1. Ketika Matahari Terbit
Para ulama mengatakan bahwa yang dimaksud tidak boleh sholat ketika matahari terbit adalah ketika bulatan matahari belum sempurna. Apabila proses terbitnya sudah selesai ditandai dengan bulatan yang sempurna muncul di ufuk timur maka boleh mengerjakan sholat sunnah. Biasanya waktu ini kita sebut dengan waktu Syuruq atau tulu'. Jadi waktu yang dilarang sholat itu adalah ketika proses terbit munculnya matahari dalam artian bulatan mataharinya belum sempurna.
2. Ketika Matahari Tepat di Atas Kepala
Para ulama mengatakan bahwa ketika matahari tepat di atas kepala kita pada siang hari maka hal ini disebut dengan waktu istiwa'. Waktu istiwa’ ini sangat sebentar sekali dan muncul beberapa saat sebelum waktu adzan Zuhur datang. Jika bertepatan dengan Takbiratul Ihram maka sholatnya tidak sah kecuali jika hari Jumat. Imam Ramli rahimahullah (wafat 1004 H) seorang ulama besar Mazhab Syafi'i mengatakan sebagai berikut:
وا م ن وقت االسالتوا لط ف ال يترال لصالعل وال يكاد يشالع به