Ditanya Baginda, Abu Nawas Malah Ngajak Pejabat Istana di Kandang Gajah

Kamis, 27 Januari 2022 - 08:51 WIB
Seorang pejabat menyentuh belalainya, sehingga ia mengira bahwa makhluk ini pasti seperti sebatang pipa. Pejabat kedua menyentuh telinganya dan menyimpulkan bahwa ia adalah kipas.

Selanjutnya, pejabat ketiga memegang kakinya sehingga ia berkesimpulan bahwa gajah itu adalah binatang seperti pilar. Akhirnya pejabat keempat menyentuh punggungnya sehingga ia yakin bahwa ia adalah semacam singgasana.

Selanjutnya, Abu Nawas mengajak para pejabat itu kembali menghadap Baginda. "Coba jelaskan seperti apa gajah itu kepada Baginda," pinta Abu Nawas.

Tidak seorang pun bisa menggambarkan gajah dengan sempurna. Lantaran menyentuh sebagian makhluk itu, maka setiap orang hanya mengacu pada apa yang telah diketahuinya.

"Begitulah, Baginda ..." ujar Abu Nawas tersenyum. "Mereka tidak mengenal gajah dengan benar karena mereka dalam kegelapan dan terburu-buru mengambil kesimpulan."

Baginda mengangguk-angguk. "Ternyata memang butuh waktu dan pikiran yang bening, tanpa sikap iri, untuk mengenal dirimu," ujar Baginda puas. Acara ngopi sore pun berakhir dengan kepuasan di wajah Baginda. "Abu Nawas benar-benar pintar," gumam Baginda penuh kekaguman, begitu Abu Nawas meninggalkan istana.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
وَحُشِرَ لِسُلَيۡمٰنَ جُنُوۡدُهٗ مِنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ وَالطَّيۡرِ فَهُمۡ يُوۡزَعُوۡنَ (١٧) حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡ‌ۚ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ‏ (١٨) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ (١٩)
Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.

(QS. An-Naml Ayat 17-19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More