Qus bin Saidah al-Iyyadi, Sastrawan Guru Rohani Abu Bakar di Zaman Jahiliyah

Kamis, 10 Februari 2022 - 10:50 WIB
Pasar Ukaz: Di sinilah tempat Qus bin Saidah berdakwah di zaman jahiliyah. (Foto/Ilustrasi: Ist)
Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki 3 guru rohani pada zaman jahiliyah. Salah satunya adalah Qus bin Saidah al-Iyyadi. Dua lainnya, Zaid bin Amr bin Nufail dan Waraqah bin Naufal . Mereka bertiga penganut agama Ibrahim yang telah meninggalkan keramaian dunia dan hidup menyepi.



Qus memiliki satu saudara. Ia dikenal dari namanya “iyadi” yakni dari kabilah Adnaaniyah. Qus adalah orator ulung Arab Jahiliyah dan menjadi idola dalam ke-balaghah-an orasinya, kata-katanya banyak mengandung hikmat dan nasihat-nasihat yang baik. Ia menyeru masyarakatnya untuk menghentikan penyembahan terhadap berhala, dan berusaha membimbing mereka untuk menyembah kepada Yang Maha Pencipta (al-Khaliq).

Pertemuan Abu Bakar dengan Qus diriwayatkan oleh Abu Bakar sendiri setelah beliau masuk Islam. Pada suatu hari Rasulullah SAW sedang bersama para sahabatnya, beliau membuka beberapa lembar kenangan pada masa mudanya.

Rasulullah bersabda, “Aku tak lupa kepada Qus bin Saidah yang ketika itu sedang mengendarai seekor unta berwarna keabu-abuan di Pasar Ukaz. Dia mengucapkan pidato yang sudah tidak kuingat lagi.”



Kemudian Abu Bakar berkata, “Aku masih mengingatnya wahai Rasulullah! Aku juga hadir di Pasar Ukaz pada hari itu. Di atas untanya yang keabu-abuan itu, Qus berpidato sebagai berikut:

‘Hai manusia! Dengar dan perhatikanlah, serta ambillah manfaat dari pendengaranmu itu! Sesungguhnya setiap orang yang hidup itu akan mati, dan setiap orang yang mati akan lenyap dan pergi. Segala yang datang itu pasti akan berlalu.

‘Sesungguhnya di langit itu ada berita, dan di muka bumi itu ada pelajaran bagi kita. Begitu pun pada hamparan-hamparan yang dibentangkan, atap-atap yang ditinggikan, bintang-bintang yang beredar, lautan yang airnya tak pernah kering, malam yang sunyi senyap, dan langit-langit yang memiliki rasi-rasi.

‘Aku bersumpah, bahwa Allah memiliki suatu agama yang lebih disukai-Nya ketimbang agama yang sedang kalian anut sekarang ini!

‘Mengapa orang-orang itu pergi dan tak kembali? Apakah mereka senang tinggal di sana lalu menetap? Ataukah mereka itu dibiarkan lalu tertidur pulas?’.”



Abu Bakar kemudian mengucapkan syair gubahan Qus bin Saidah:

Tatkala aku lihat maut itu mengalir tiada hentinya

Menuju muara padahal tak ada hulu dan sumbernya

Aku lihat orang-orang berdatangan ke sana

Tak pandang bulu, baik besar mau pun kecil

Yakinlah aku bahwa aku pun pasti dan tak dapat tidak

Suatu saat akan mengikuti jejak mereka pula

Sastrawan
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَاِذَاۤ اَنۡعَمۡنَا عَلَى الۡاِنۡسَانِ اَعۡرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖ‌ۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُوۡ دُعَآءٍ عَرِيۡضٍ
Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong); tetapi apabila ditimpa malapetaka maka dia banyak berdoa.

(QS. Fussilat Ayat 51)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More