Istighfar Terbaik untuk Orang Tua Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah
Selasa, 01 Maret 2022 - 07:26 WIB
Setiap muslim selalu diajarkan untuk mendoakan orang tua kita, memohonkan ampun dan memintakan rahmat Allah Ta’ala untuk keduanya. Berdoa untuk keduanya sangatlah bermanfaat baik ketika mereka masih hidup maupun sepeninggal mereka. "Doa juga merupakan di antara sebab kedua orang tua kelak diangkat derajatnya di sisi Allah ta’ala,"ungkap Ustadz Fadly Gugul SAg, dai dari Dewan Konsultasi Bimbingan Islam ini.
Menurutnya, banyak dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan doa dan manfaatnya untuk kedua orang ini. Di antaranya: Firman Allah ta’ala:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al-Isra’; 24)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,” Maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”. (Hadits shahih. HR. Ahmad, no. 10232, dan lainnya)
" Istighfar di sini maksudnya permohonan ampunan kepada Allah Ta’ala dari seorang anak buat orangtuanya dalam bentuk doa,"ungkap dai alumnus STDI Imam Syafii Jember itu.
Sebagaimana penjelasannya dalam hadis yang lain, masih dari sahabat yang sama Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُِ
“Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari tiga hal, (yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannya.” (Hadis shahih. HR. Muslim, no. 1631).
Maka istighfar atau permohonan ampun sang anak untuk orang tuanya kepada Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Pengampun bisa berbagai macam lafaznya, dan yang terbaik adalah doa dengan lafaz-lafaz yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi, di antaranya;
1. Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (QS. Ibrahim: 41)
2. Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. (QS. Nuh: 28).
3. rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai”. (QS. Al-Ahqaf: 15).
4. rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra: 24)
"Kalaupun belum menghafal doa-doa yang datang dari al-Quran seperti di atas, boleh berdoa apa saja untuk kebaikan dunia dan akhirat bagi orang tua, boleh menyusun kata sebisa dan semampunya, yang penting tidak memberatkan dan membebani dangan sajak dan diksi tertentu, serta doa yang dipanjatkan tidak bertabrakan dengan sesuatu yang dilarang dalam syariat agama, di sini kita mendapat kelonggaran, walaupun memang yang lebih utama adalah berdoa seperti yang ada contohnya dari dalil,"ungkap sang dai.
Wallahu A'lam
Menurutnya, banyak dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan doa dan manfaatnya untuk kedua orang ini. Di antaranya: Firman Allah ta’ala:
وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرا
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al-Isra’; 24)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْللُ : يَا رَبِّ أَنىَّ لِيْ هَذِهِ ؟ فَيَقُوْلُ : بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِككَ لَكَ
“Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hamba-Nya yang shalih di surga,” Maka ia pun bertanya: “Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat istighfar anakmu bagi dirimu”. (Hadits shahih. HR. Ahmad, no. 10232, dan lainnya)
" Istighfar di sini maksudnya permohonan ampunan kepada Allah Ta’ala dari seorang anak buat orangtuanya dalam bentuk doa,"ungkap dai alumnus STDI Imam Syafii Jember itu.
Sebagaimana penjelasannya dalam hadis yang lain, masih dari sahabat yang sama Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُِ
“Ketika seorang manusia meninggal, maka putuslah amalannya darinya kecuali dari tiga hal, (yaitu) sedekah (amal) jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shalih yang mendoakannya.” (Hadis shahih. HR. Muslim, no. 1631).
Maka istighfar atau permohonan ampun sang anak untuk orang tuanya kepada Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Pengampun bisa berbagai macam lafaznya, dan yang terbaik adalah doa dengan lafaz-lafaz yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi, di antaranya;
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ
1. Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (QS. Ibrahim: 41)
رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ
2. Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. (QS. Nuh: 28).
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ
3. rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai”. (QS. Al-Ahqaf: 15).
رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
4. rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. Al-Isra: 24)
"Kalaupun belum menghafal doa-doa yang datang dari al-Quran seperti di atas, boleh berdoa apa saja untuk kebaikan dunia dan akhirat bagi orang tua, boleh menyusun kata sebisa dan semampunya, yang penting tidak memberatkan dan membebani dangan sajak dan diksi tertentu, serta doa yang dipanjatkan tidak bertabrakan dengan sesuatu yang dilarang dalam syariat agama, di sini kita mendapat kelonggaran, walaupun memang yang lebih utama adalah berdoa seperti yang ada contohnya dari dalil,"ungkap sang dai.
Wallahu A'lam
(wid)