Waktunya Memperbanyak Baca Al-Qur'an, Jangan Lupa Perhatikan Adab-adabnya
Rabu, 16 Maret 2022 - 17:01 WIB
3. Menghadirkan hati
Janganlah seseorang yang sedang membaca Al-Qur'an sibuk memikirkan hal-hal lainnya yang tidak memiliki kaitan dengan al-Quran. Sehingga ia lalai bahwa dirinya sedang membaca kalam Allah yang mulia, dan ia tidak sadar bahwa dirinya sedang bersimpuh di hadapan Zat yang mana ayat-ayat yang sedang ia baca ini berasal.
Seorang hamba hendaklah menghadirkan hatinya ketika sedang membaca al-Qur'an, karena amalannya tersebut tak ubahnya adalah jalan terbaik yang ia miliki untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang mana jalan ini hanya dapat ia lalui jika ia mampu menghadirkan hatinya ketika membaca kitab-Nya.
Menghadirkan hati ketika membaca Al-Qur'an, akan menghantarkan seorang hamba menuju kekhusyukan dan memudahkannya dalam mentadaburi ayat-ayat Allah yang sedang ia baca.
4. Mentadaburi ayat-ayat yang dibaca
Sunah hukumnya membaca al-Quran dengan tadabur dan menghayati maknanya, sebab itulah tujuan terbesar dan terpenting dalam membaca al-Quran.
Alah subhanahu wata’ala berfirman,
“Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS. Shād: 29)
Bagaimana cara mentadaburi ayat-ayat Al-Qur'an? Caranya adalah dengan mengonsentrasikan hati dan pikiran untuk mendalami setiap kata yang dilantunkan sehingga bisa memahami makna dari setiap ayat, dan memperhatikan setiap perintah dan larangan, lalu menerimanya dengan tulus.
Jika merasa bahwa perintah atau larangan tersebut pernah dilalaikan pada masa lalu, mintalah ampunan. Jika membaca ayat tentang rahmat, bergembiralah dan mintalah agar dikaruniai.
Jika membaca ayat tentang azab, takutlah dan mohonlah perlindungan. Jika membaca ayat yang menyucikan Allah, sucikan dan agungkanlah. Dan jika membaca ayat tentang doa, merendah dan tuluskan doa hingga Allah mengijabah.
5. Mengaplikasikan ayat yang dibaca dalam kehidupan sehari-hari
Setiap ayat dalam al-Quran yang Allah turunkan memiliki hikmah yang berkaitan dengan kehidupan yang makhluk jalani sehari-hari. Carilah hikmah tersebut dan aplikasikanlah dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, dengan mengaplikasikan ayat-ayat kisah umat para nabi terdahulu. Renungkan, apa balasan berupa keselamatan baik di dunia dan akhirat bagi para pengikut nabi yang bertakwa, dan apa balasan berupa kebinasaan bagi para musuh nabi yang durhaka.
Sehingga kita belajar, setiap orang yang bermaksiat kepada Allah dan mendustakan risalah yang dibawa oleh para rasul adalah orang-orang yang mendapatkan kehancuran, baik di dunia dan terlebih di akhirat.
B. Adab Membaca Al-Qur'an yang Berkaitan dengan Anggota Badan
1. Membaca Al-Qur'an dalam keadaan suci
Seseorang yang berhadas makruh hukumnya menyentuh Al-Qur'an. Orang yang hendak membaca Al-Qur'an disunahkan berwudhu terlebih dahulu, dalam keadaan suci, karena membaca al-Qur'an merupakan amalan dzikir yang paling utama.
2. Orang yang junub dan wanita yang sedang haid
Janganlah seseorang yang sedang membaca Al-Qur'an sibuk memikirkan hal-hal lainnya yang tidak memiliki kaitan dengan al-Quran. Sehingga ia lalai bahwa dirinya sedang membaca kalam Allah yang mulia, dan ia tidak sadar bahwa dirinya sedang bersimpuh di hadapan Zat yang mana ayat-ayat yang sedang ia baca ini berasal.
Seorang hamba hendaklah menghadirkan hatinya ketika sedang membaca al-Qur'an, karena amalannya tersebut tak ubahnya adalah jalan terbaik yang ia miliki untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang mana jalan ini hanya dapat ia lalui jika ia mampu menghadirkan hatinya ketika membaca kitab-Nya.
Menghadirkan hati ketika membaca Al-Qur'an, akan menghantarkan seorang hamba menuju kekhusyukan dan memudahkannya dalam mentadaburi ayat-ayat Allah yang sedang ia baca.
4. Mentadaburi ayat-ayat yang dibaca
Sunah hukumnya membaca al-Quran dengan tadabur dan menghayati maknanya, sebab itulah tujuan terbesar dan terpenting dalam membaca al-Quran.
Alah subhanahu wata’ala berfirman,
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ
“Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS. Shād: 29)
Bagaimana cara mentadaburi ayat-ayat Al-Qur'an? Caranya adalah dengan mengonsentrasikan hati dan pikiran untuk mendalami setiap kata yang dilantunkan sehingga bisa memahami makna dari setiap ayat, dan memperhatikan setiap perintah dan larangan, lalu menerimanya dengan tulus.
Jika merasa bahwa perintah atau larangan tersebut pernah dilalaikan pada masa lalu, mintalah ampunan. Jika membaca ayat tentang rahmat, bergembiralah dan mintalah agar dikaruniai.
Jika membaca ayat tentang azab, takutlah dan mohonlah perlindungan. Jika membaca ayat yang menyucikan Allah, sucikan dan agungkanlah. Dan jika membaca ayat tentang doa, merendah dan tuluskan doa hingga Allah mengijabah.
5. Mengaplikasikan ayat yang dibaca dalam kehidupan sehari-hari
Setiap ayat dalam al-Quran yang Allah turunkan memiliki hikmah yang berkaitan dengan kehidupan yang makhluk jalani sehari-hari. Carilah hikmah tersebut dan aplikasikanlah dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, dengan mengaplikasikan ayat-ayat kisah umat para nabi terdahulu. Renungkan, apa balasan berupa keselamatan baik di dunia dan akhirat bagi para pengikut nabi yang bertakwa, dan apa balasan berupa kebinasaan bagi para musuh nabi yang durhaka.
Sehingga kita belajar, setiap orang yang bermaksiat kepada Allah dan mendustakan risalah yang dibawa oleh para rasul adalah orang-orang yang mendapatkan kehancuran, baik di dunia dan terlebih di akhirat.
B. Adab Membaca Al-Qur'an yang Berkaitan dengan Anggota Badan
1. Membaca Al-Qur'an dalam keadaan suci
Seseorang yang berhadas makruh hukumnya menyentuh Al-Qur'an. Orang yang hendak membaca Al-Qur'an disunahkan berwudhu terlebih dahulu, dalam keadaan suci, karena membaca al-Qur'an merupakan amalan dzikir yang paling utama.
2. Orang yang junub dan wanita yang sedang haid