Perbedaan Cara Niat Puasa Menurut Ulama 4 Mazhab

Rabu, 23 Maret 2022 - 19:33 WIB
Ustaz Muhammad Asroi menerangkan perbedaan cara niat puasa menurut 4 mazhab. Foto/Ist
Ustaz HM Asroi Saputra

Dai yang juga Kepala KUA Padangsidimpuan Utara

Puasa menurut bahasa adalah menahan diri dari sesuatu, baik makan dan minum ataupun berbicara. Sedangkan menurut istilah adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya, mulai dari terbitya fajar shadiq atau sebelum masuknya waktu Subuh hingga terbenamnya matahari (masuknya waktu Naghrib).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqarah ayat 183)



Dalam melaksanakan ibadah puasa, hal paling penting diperhatikan adalah niat. Berikut hal-hal yang perlu dihadirkan ketika berniat puasa:

1. Puasa Wajib

- Bermaksud berpuasa

- Meyakini kefardhuannya (bahwa puasa yang akan dilakukan adalah wajib)

- Menentukan jenis puasanya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى


Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."

Untuk puasa Ramadhan maka niatnya harus dilakukan sebelum terbit fajar shadiq (fajar yang sesugguhnya) atau sebelum masuk waktu subuh. Semua niat dalam ibadah dilakukan pada awal memulai ibadah tersebut, kecuali puasa yang niatnya dilakukan pada malam harinya sebelum fajar shadiq terbit.

2. Puasa Sunnah

- Bermaksud berpuasa

- Menyebut puasa yang akan dilakukan. Misalnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى


Artinya: "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala."

Untuk puasa sunnah, tidak diwajibkan berniat pada malam harinya, akan tetapi boleh berniat di pagi hari dengan dua syarat, yaitu belum tergelincirnya matahari, dan belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More