Waktu Terbaik Sholat Dhuha dan 5 Keutamaannya

Senin, 11 April 2022 - 07:00 WIB
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

Artinya: "Barang siapa yang melaksanakan salat Subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan salat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah." Beliau pun bersabda, "pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna." (HR Tirmidzi No. 586)

4. Sholat Orang yang Kembali Taat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين

Artinya: "Tidaklah menjaga sholat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah salat Awwabin." (HR Ibnu Khuzaimah)

5. Menghidupkan Sunnah Nabi

Dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu, ia berkata:

أَوْصاني حبيبي بثلاثٍ لنْ أَدَعهنَّ ما عشتُ: بصيامِ ثلاثةِ أيَّامٍ من كلِّ شهرٍ، وصلاةِ الضُّحى، وأنْ لا أنامَ حتى أُوتِرَ

Artinya: "Kekasihku (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) mewasiatkan aku untuk tidak meninggalkan tiga perkara selama aku masih hidup: Puasa tiga hari di setiap bulan, Sholat Dhuha dan tidak tidur sampai aku sholat Witir." (HR Muslim No 722)

Demikian keutamaan sholat Dhuha dan waktu terbaik untuk mengerjakannya. Semoga bermanfaat.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
cover top ayah
اَيۡنَ مَا تَكُوۡنُوۡا يُدۡرِكْكُّمُ الۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنۡتُمۡ فِىۡ بُرُوۡجٍ مُّشَيَّدَةٍ‌ ؕ وَاِنۡ تُصِبۡهُمۡ حَسَنَةٌ يَّقُوۡلُوۡا هٰذِهٖ مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ‌ ۚ وَاِنۡ تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةٌ يَّقُوۡلُوۡا هٰذِهٖ مِنۡ عِنۡدِكَ‌ ؕ قُلۡ كُلٌّ مِّنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ‌ ؕ فَمَالِ ھٰٓؤُلَۤاءِ الۡقَوۡمِ لَا يَكَادُوۡنَ يَفۡقَهُوۡنَ حَدِيۡثًا
Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, Ini dari sisi Allah, dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan, Ini dari engkau (Muhammad). Katakanlah, Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?

(QS. An-Nisa Ayat 78)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More