Meneladani Rasulullah SAW pada 10 Hari Terakhir Ramadhan

Rabu, 27 April 2022 - 11:01 WIB
Rasulullah SAW ketika 10 hari terakhir Ramadhan sangat semangat beribadah, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. Foto Masjid Nabawi/Ist
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) merupakan rahmat bagi alam ini sekaligus menjadi suri tauladan bagi umat manusia. Kita perlu meneladani beliau pada 10 hari terakhir Ramadhan ini.

Allah 'Azza wa Jallan berfirman dalam Al-Qur'an:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS Al-Ahzab: Ayat 21)

Habib Abdullah bin Husain bin Thohir berkata:

من أراد كل خير في الدنيا والآخرة فليقتد برسول الله في كل أحواله

Artinya: "Siapa yang ingin seluruh kebaikan pada dunia dan akhirat, maka tauladanilah Rasulullah pada setiap keadaanya."

Maka telah jelas bagi kita bahwa meneladani Rasulullah SAW adalah sumber kebahagian dunia dan akhirat, terutama pada saat sekarang kita berada pada sepuluh terakhir Ramadhan. Kiranya umat muslim dapat meneladani Beliau.

Berikut keterangan hadis tentang bagaimana Rasulullah menjalankan 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sayyidatuna Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهَا

Artinya: "Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh beribadah pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan lebih sangat dari bulan-bulan lainnya." (HR Muslim)



Dalam hadis lain dari Sayyidatuna Aisyah:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ شَدَّ مِئْزَرَهُ، ثُمَّ لَمْ يَأْتِ فِرَاشَهُ حَتَّى يَنْسَلِخَ

Artinya: "Apabila telah masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan, maka Rasulullah SAW mengikat sarungnya dengan kuat (sangat semangat beribadah), selalu beribadah tidak kembali ke tempat tidurnya sampai sepuluh terakhir Ramadhan berlalu." (HR Al-Baihaqi)

Masih dalam hadis yang bersumber dari Sayyidatuna Aisyah:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya: "Apabila telah masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan, maka Rasulullah SAW mengikat sarungnya dengan kuat (sangat semangat beribadah), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR Al-Bukhari)

Termasuk amalan Rasulullah pada sepuluh terakhir ramadhan adalah iktikaf, sebagaimana yang dijelaskan Habib Abdullah bin Mahfudz Al-Haddaad:

والاعتكاف في العشر الأواخر من رمضان أشد استحبابا، وذلك لطلب ليلة القدر
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ اذۡكُرۡ نِعۡمَتِىۡ عَلَيۡكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ‌ ۘ اِذۡ اَيَّدْتُكَ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِىۡ الۡمَهۡدِ وَكَهۡلًا ‌ ۚوَاِذۡ عَلَّمۡتُكَ الۡـكِتٰبَ وَالۡحِكۡمَةَ وَالتَّوۡرٰٮةَ وَالۡاِنۡجِيۡلَ‌ ۚ وَاِذۡ تَخۡلُقُ مِنَ الطِّيۡنِ كَهَيْئَةِ الطَّيۡرِ بِاِذۡنِىۡ فَتَـنۡفُخُ فِيۡهَا فَتَكُوۡنُ طَيۡرًۢا بِاِذۡنِىۡ‌ وَ تُبۡرِئُ الۡاَكۡمَهَ وَالۡاَبۡرَصَ بِاِذۡنِىۡ‌ ۚ وَاِذۡ تُخۡرِجُ الۡمَوۡتٰى بِاِذۡنِىۡ‌ ۚ وَاِذۡ كَفَفۡتُ بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ عَنۡكَ اِذۡ جِئۡتَهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا مِنۡهُمۡ اِنۡ هٰذَاۤ اِلَّا سِحۡرٌ مُّبِيۡنٌ
Dan ingatlah ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.

(QS. Al-Maidah Ayat 110)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More