Kisah Sahabat Nabi Berpura-pura Buka Puasa

Kamis, 28 April 2022 - 09:30 WIB
Kisah sahabat Nabi berpura-pura berbuka puasa demi memuliakan tamunya benar-benar mengagumkan. Foto/dok Dakwah Islamiyyah
Kisah sahabat yang satu ini benar-benar mengagumkan. Bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi pujian kepadanya.

Beliau adalah Tsabit Al-Anshari rahiyallahu 'anhu, sahabat yang berpura-pura berbuka puasa demi memuliakan tamunya. Tsabit merupakan salah satu penulis wahyu dan surat-surat Rasulullah SAW. Beliau berasal dari Bani Khazraj dan ikut menemani Rasulullah SAW saat hijrah ke Madinah.

Diceritakan dari Dakwah Islamiyyah, menjelang waktu Maghrib tiba-tiba rumah Tsabit Al-Anshari kedatangan tamu seorang musafir yang tidak memiliki perbekalan. Musafir ini mampir tanpa bekal yang bisa dimakan untuk berbuka puasa.

Tsabit pun bingung. Di satu sisi, ia teringat pesan Nabi tentang kesunnahan memuliakan tamu. Namun saat itu kondisi ekonominya sedang sulit.

Selepas mempersilakan masuk orang yang bertandang ke rumahnya itu, Tsabit berbisik kepada sang istri: "Apakah ada makanan untuk petang ini?"

Sang istri turut gundah. Ia pun menjawab: "Demi Allah wahai suamiku. Tidak ada lagi makanan yang kusimpan, terkecuali sedikit."

Tsabit terdiam sejenak, memutar otak. Akhirnya ia sampaikan sebuah siasat kepada sang istri agar mematikan lampu saat waktu berbuka tiba.

"Aku membawa seorang tamu. Jika kami mulai makan, padamkanlah lampu dan berpura-puralah memperbaikinya. Selama perut tamu kita belum kenyang, jangan makan sedikit pun dari makanan itu," bisik Tsabit, dibalas anggukan istrinya.

Sang tamu pun dipersilakan menyantap hidangan yang serba pas-pasan itu. Namun, Tsabit dan istrinya cuma berkecap-kecap seolah ikut bersantap, padahal tangan keduanya sama sekali tak menyentuh hidangan.

Esok harinya, sang tamu pamit untuk melanjutkan perjalanannya. Tsabit pun kembali menghadiri majelis untuk mendapatkan berkah dan pencerahan dari Nabi. Ketika Tsabit dan Rasulullah bertemu, Rasulullah tersenyum dan berkata:

"Wahai Tsabit, Allah menghargai pelayananmu terhadap tamumu semalam."

Mendengar perkataan Nabi, Tsabit terkejut diliputi rasa malu dan bahagia. Demikian kisah sahabat Nabi yang berpura-pura berbuka demi memuliakan tamunya. Semoga kisah ini bermanfaat.

Referensi:

Kitab Ad-Durr Al-Mantsur fi Tafsir Al-Ma'tsur (Jilid 1), karya Imam Jalaluddin Abdurrahman asy-Syuyuti

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang). Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda: Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 746)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More