4 Cara Memperbaiki Diri Sendiri Menurut Imam Al-Ghazali
Kamis, 28 April 2022 - 22:35 WIB
Hari-hari terakhir Ramadhan ini hendaknya dimanfaatkan untuk memperbanyak muhasabah dan memperbaiki hubungan kita kepada Allah dan sesama manusia. Ada 4 cara untuk mengetahui kekurangan diri sendiri.
Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali (1058-1111) menuturkan, Allah 'Azza wa Jalla jika menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Dia menunjukkan kekurangan dirinya. Maka siapa yang mata hatinya terbuka pasti akan terlihat kekurangan pada dirinya. Jika dia mengetahui kekurangan dirinya maka memungkinkan baginya untuk mengobatinya.
Akan tetapi kebanyakan orang tidak mengetahui kekurangan diri mereka. Mereka mengetahui kekurangan orang lain, tetapi tidak bisa mengetahui kekurangan dirinya.
Maka siapa yang ingin memperbaiki kekurangan dirinya, berikut empat cara yang bisa dilakukan. Yaitu:
1. الأول : أن يجلس بين يدي شيخ بصير بعيوب النفس، مطلع على خفايا الآفات
Pertama, Duduk di hadapan seorang guru yang mengetahui kekurangan dirinya dan dapat melihat hal-hal jelek yang samar.
2. الثاني : أن يطلب صديقا صدوقا بصيرا متدينا، فينصبه رقيبا على نفسه ليلاحظ أحواله وأفعاله، فما كرهه من أخلاقه وأفعاله، وعيوب الباطنة والظاهرة… ينبهه عليه
Kedua, Mencari teman yang jujur, mengerti kekurangan dirinya dan menjalankan perintah agama, maka dia menjadikannya pemantau dirinya untuk memerhatikan keadaan dan perbuatan-perbuatannya. Apa yang dia lihat tidak baik dari akhlak, perbuatan dan kekurangan lahir dan bathin, dia mengingatkannya atas hal itu.
3. الطريق الثالث : أن يستفيد معرفة عيوب نفسه من ألسنة أعدائه
Ketiga: Hendaknya dia mengambil faedah (manfaat) untuk mengetahui kekurangan dirinya dari lisan-lisan musuhnya.
4. الطريق الرابع : أن يخالط الناس، فكل ما رآه مذموما فيما بين الخلق فليطالب نفسه به وينسبها إليه؛ فإن المؤمن مرآة المؤمن، فيرى من عيوب غيره عيوب نفسه،
Keempat, Berkumpul dengan orang, maka setiap apa yang dilihatnya dari orang lain tercela hendaknya dia menuntut dirinya dengannya dan menjauhinya. Sebab, seorang mukmin cermin untuk mukmin lainnya. Melihat kekurangan orang lain sama dengan melihat kekurangan yang ada pada dirinya.
Nabi 'Isa 'alaihissalam pernah ditanya: "Siapa yang mengajarkan adab kepadamu?" Beliau menjawab: "Tidak ada yang mengajari aku adab, aku melihat kebodohan orang bodoh itu jelek maka aku menjauhinya."
Demikian empat cara mengetahui kekurangan diri sendiri sehingga mudah untuk memperbaikinya. Semoga bermanfaat!
Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali (1058-1111) menuturkan, Allah 'Azza wa Jalla jika menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Dia menunjukkan kekurangan dirinya. Maka siapa yang mata hatinya terbuka pasti akan terlihat kekurangan pada dirinya. Jika dia mengetahui kekurangan dirinya maka memungkinkan baginya untuk mengobatinya.
Akan tetapi kebanyakan orang tidak mengetahui kekurangan diri mereka. Mereka mengetahui kekurangan orang lain, tetapi tidak bisa mengetahui kekurangan dirinya.
Maka siapa yang ingin memperbaiki kekurangan dirinya, berikut empat cara yang bisa dilakukan. Yaitu:
1. الأول : أن يجلس بين يدي شيخ بصير بعيوب النفس، مطلع على خفايا الآفات
Pertama, Duduk di hadapan seorang guru yang mengetahui kekurangan dirinya dan dapat melihat hal-hal jelek yang samar.
2. الثاني : أن يطلب صديقا صدوقا بصيرا متدينا، فينصبه رقيبا على نفسه ليلاحظ أحواله وأفعاله، فما كرهه من أخلاقه وأفعاله، وعيوب الباطنة والظاهرة… ينبهه عليه
Kedua, Mencari teman yang jujur, mengerti kekurangan dirinya dan menjalankan perintah agama, maka dia menjadikannya pemantau dirinya untuk memerhatikan keadaan dan perbuatan-perbuatannya. Apa yang dia lihat tidak baik dari akhlak, perbuatan dan kekurangan lahir dan bathin, dia mengingatkannya atas hal itu.
3. الطريق الثالث : أن يستفيد معرفة عيوب نفسه من ألسنة أعدائه
Ketiga: Hendaknya dia mengambil faedah (manfaat) untuk mengetahui kekurangan dirinya dari lisan-lisan musuhnya.
4. الطريق الرابع : أن يخالط الناس، فكل ما رآه مذموما فيما بين الخلق فليطالب نفسه به وينسبها إليه؛ فإن المؤمن مرآة المؤمن، فيرى من عيوب غيره عيوب نفسه،
Keempat, Berkumpul dengan orang, maka setiap apa yang dilihatnya dari orang lain tercela hendaknya dia menuntut dirinya dengannya dan menjauhinya. Sebab, seorang mukmin cermin untuk mukmin lainnya. Melihat kekurangan orang lain sama dengan melihat kekurangan yang ada pada dirinya.
Nabi 'Isa 'alaihissalam pernah ditanya: "Siapa yang mengajarkan adab kepadamu?" Beliau menjawab: "Tidak ada yang mengajari aku adab, aku melihat kebodohan orang bodoh itu jelek maka aku menjauhinya."
Demikian empat cara mengetahui kekurangan diri sendiri sehingga mudah untuk memperbaikinya. Semoga bermanfaat!
(rhs)