Kisah Debat Sengit Abu Bakar dengan Umar Bin Khattab Soal Memerangi Pembangkang Zakat

Jum'at, 06 Mei 2022 - 13:59 WIB
Tanpa ragu Abu Bakar langsung menjawab Umar: "Demi Allah, aku akan memerangi siapa pun yang memisahkan sholat dengan zakat. Zakat adalah harta.” Dikatakan: "kecuali dengan alasan."

Dalam menyimpulkan pembicaraan itu sumber-sumber menyebutkan bahwa Umar kemudian berkata: "Demi Allah, tiada lain yang harus kukatakan, semoga Allah melapangkan dada Abu Bakar dalam berperang. Aku tahu dia benar."



Peristiwa ini mengingatkan kita pada apa yang pernah terjadi antara Rasulullah dengan delegasi Saqif yang datang dari Ta'if, bahwa mereka menyatakan bersedia masuk Islam dengan permintaan agar dibebaskan dari kewajiban sholat. Waktu itu Nabi Muhammad SAW menolak permintaan mereka dengan mengatakan: "Tidak baik agama yang tidak disertai sholat."

Barangkali itu juga yang dimaksudkan oleh Khalifah Abu Bakar ketika berkata: "Demi Allah, aku akan memerangi siapa pun yang memisahkan sholat dengan zakat."

Kabilah-kabilah Abs dan Zubyan serta Banu Kinanah; Gatafan dan Fazarah yang bergabung dengan mereka mengirim beberapa orang. Mereka mengambil tempat tidak jauh dari Madinah. Orang-orang itu kemudian terbagi ke dalam dua kelompok: satu kelompok mengambil tempat di Abraq di bilangan Rabazah, dan yang lain di Zul-Qassah, tempat terdekat dari Madinah di jalan menuju ke Najd.

Para pemimpin kelompok-kelompok itu kemudian mengutus delegasi ke Madinah. Mereka menuju ke rumah orang-orang terkemuka dan meminta kepercayaan Khalifah Abu Bakar bahwa mereka akan menjalankan salat tetapi tidak akan memberikan zakat.

Jawab Abu Bakar seperti yang sudah kita lihat: "Demi Allah, orang yang keberatan menunaikan zakat kepadaku, akan kuperangi."

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الۡاَنۡفُسَ حِيۡنَ مَوۡتِهَا وَالَّتِىۡ لَمۡ تَمُتۡ فِىۡ مَنَامِهَا‌ ۚ فَيُمۡسِكُ الَّتِىۡ قَضٰى عَلَيۡهَا الۡمَوۡتَ وَ يُرۡسِلُ الۡاُخۡرٰٓى اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ
Allah memegang nyawa seseorang pada saat kematiannya dan nyawa seseorang yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.

(QS. Az-Zumar Ayat 42)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More