Mimpi Meninggal Dunia? Bisa Jadi akan Berumur Panjang
Selasa, 31 Mei 2022 - 05:15 WIB
Ada enam tafsir ketika seseorang bermimpi dirinya meninggal dunia . Tafsir tersebut ada yang buruk ada yang baik. Tafsir nomor dua justru terjadi kebalikannya. Seseorang yang bermimpi dirinya meninggal justru akan berumur panjang.
Abi Sa’id Nasr bin Ya’qub ad-Dinawari dalam kitab berjudul "at-Ta’bir fi ar-Ru’ya" sebagaimana dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama menyebut enam tafsir tentang mimpi seseorang dirinya meninggal sebagai berikut.
Pertama, jika ia bermimpi dirinya meninggal dan ia menyaksikan tanda-tanda kematiannya seperti sakit, menangis, maka mimpi ini menunjukkan bahwa ia sedang dalam kondisi buruk dalam menjalankan ajaran agamanya.
Tafsir mimpi demikian disandarkan pada ayat:
أَوَ مَن كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ
“Apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan?” ( QS al-An’am : 122).
Para ulama tafsir Al-Qur’an mengartikan “orang yang sudah mati” dalam ayat di atas sebagai orang musyrik yang memiliki ajaran agama yang tidak benar.
Berdasarkan arti ayat di atas, saat seseorang mengalami mimpi dirinya mati dan disertai tanda-tanda kematiannya, maka itu menunjukkan bahwa dirinya dalam keadaan tidak baik dalam menjalankan ajaran agamanya.
Kedua, jika bermimpi dirinya meninggal, namun tidak disertai tanda-tanda kematian sebelumnya, maka hal demikian menunjukkan arti bahwa dirinya akan memiliki umur yang panjang.
Ketiga, jika seseorang bermimpi dirinya telah meninggal lalu hidup kembali maka mimpi tersebut menunjukkan bahwa ia telah melakukan dosa namun ia langsung bertaubat atas dosa tersebut.
Tafsir mimpi ini berdasarkan ayat:
رَبَّنَآ أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا
“Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami” ( QS Ghafir : 11).
Pada ayat di atas kematian seseorang yang berkaitan dengan hidup kembali yang dialami oleh dirinya, berkaitan erat dengan pertobatan atau pengakuan terhadap dosa, maka mimpi mati lalu hidup kembali diarahkan pada makna sebagaimana ayat di atas.
Keempat, jika seseorang hanya bermimpi dirinya dalam keadaan sekarat, maka mimpi tersebut menunjukkan kalau dirinya sedang menzalimi dirinya sendiri atau menzalimi orang lain.
Tafsir ini berdasarkan ayat:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِى غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
“Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut” (QS Al-An’am: 93).
Abi Sa’id Nasr bin Ya’qub ad-Dinawari dalam kitab berjudul "at-Ta’bir fi ar-Ru’ya" sebagaimana dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama menyebut enam tafsir tentang mimpi seseorang dirinya meninggal sebagai berikut.
Pertama, jika ia bermimpi dirinya meninggal dan ia menyaksikan tanda-tanda kematiannya seperti sakit, menangis, maka mimpi ini menunjukkan bahwa ia sedang dalam kondisi buruk dalam menjalankan ajaran agamanya.
Tafsir mimpi demikian disandarkan pada ayat:
أَوَ مَن كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ
“Apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan?” ( QS al-An’am : 122).
Para ulama tafsir Al-Qur’an mengartikan “orang yang sudah mati” dalam ayat di atas sebagai orang musyrik yang memiliki ajaran agama yang tidak benar.
Berdasarkan arti ayat di atas, saat seseorang mengalami mimpi dirinya mati dan disertai tanda-tanda kematiannya, maka itu menunjukkan bahwa dirinya dalam keadaan tidak baik dalam menjalankan ajaran agamanya.
Kedua, jika bermimpi dirinya meninggal, namun tidak disertai tanda-tanda kematian sebelumnya, maka hal demikian menunjukkan arti bahwa dirinya akan memiliki umur yang panjang.
Ketiga, jika seseorang bermimpi dirinya telah meninggal lalu hidup kembali maka mimpi tersebut menunjukkan bahwa ia telah melakukan dosa namun ia langsung bertaubat atas dosa tersebut.
Tafsir mimpi ini berdasarkan ayat:
رَبَّنَآ أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا
“Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami” ( QS Ghafir : 11).
Pada ayat di atas kematian seseorang yang berkaitan dengan hidup kembali yang dialami oleh dirinya, berkaitan erat dengan pertobatan atau pengakuan terhadap dosa, maka mimpi mati lalu hidup kembali diarahkan pada makna sebagaimana ayat di atas.
Keempat, jika seseorang hanya bermimpi dirinya dalam keadaan sekarat, maka mimpi tersebut menunjukkan kalau dirinya sedang menzalimi dirinya sendiri atau menzalimi orang lain.
Tafsir ini berdasarkan ayat:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِى غَمَرَاتِ الْمَوْتِ
“Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut” (QS Al-An’am: 93).