Masya Allah, 4 Bayi Ini Bisa Berbicara dalam Buaian

Rabu, 24 Juni 2020 - 15:22 WIB
Saat bayi yang sedang menyusu kepada ibunya ini tiba-tiba ada seorang laki-laki yang gagah dan berpakaian yang bagus pula. Lalu ibu bayi tersebut berkata: "Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah anakku ini seperti laki-laki yang sedang mengendarai hewan tunggangan itu!" Ajaibnya, bayi itu berhenti dari susuannya, lalu menghadap dan memandang kepada laki-laki tersebut sambil berkata: "Ya Allah ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! Setelah itu, bayi tersebut langsung menyusu kembali kepada ibunya.

Abu Hurairah berkata: "Sepertinya saya melihat RasulullahSAW menceritakan susuan bayi itu dengan memperagakan jari telunjuk beliau yang diisap dengan mulut beliau." Pada suatu ketika, ada beberapa orang yang menyeret dan memukuli seorang wanita seraya berkata: "Kamu wanita tidak tahu diuntung. Kamu telah berzina dan mencuri.’ Tetapi wanita itu tetap tegar dan berkata: "Hanya Allah lah penolongku. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik penolongku." Kemudian ibu bayi itu berkata: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu!" Tiba-tiba bayi tersebut berhenti dari susuan ibunya, lalu memandang wanita tersebut seraya berkata: "Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah aku sepertinya!"

Demikian pernyataan ibu dan bayinya itu terus berlawanan, hingga ibu tersebut berkata kepada bayinya: "Celaka kamu hai anakku! Tadi, ada seorang laki-laki yang gagah dan menawan lewat di depan kita, lalu kamu berdoa kepada Allah: "Ya Allah, jadikanlah anakku seperti laki-laki itu! Namun kamu malah mengatakan: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! Kemudian tadi, ketika ada beberapa orang menyeret dan memukuli seorang wanita sambil berkata: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu!" Tetapi kamu malah berkata: "Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita itu! Mendengar pernyataan ibunya itu, sang bayi pun menjawab: "Sesungguhnya laki-laki yang gagah itu seorang yang sombong hingga aku mengucapkan: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! Sementara wanita yang dituduh mencuri dan berzina itu tadi sebenarnya adalah seorang wanita yang shalihah, tidak pernah berzina, ataupun mencuri. Oleh karena itu, aku pun berdoa: "Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita itu!" (HR. Al-Bukhari Muslim)

4. Bayi yang Akan Dilempar ke Dalam Api.

Kisah bayi keempat ini tedapat dalam hadis Shuhaib bin Sinan radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda:"Dulu, sebelum kalian ada seorang raja, ia memiliki tukang sihir, saat tukang sihir sudah tua, ia berkata kepada rajanya: 'Aku sudah tua, kirimlah seorang pemuda kepadaku untuk aku ajari sihir.’ Lalu seorang pemuda datang padanya, ia mengajarkan sihir kepada pemuda itu. (Jarak) antara tukang sihir dan si raja terdapat seorang rahib. Si pemuda itu mendatangi rahib dan mendengar kata-katanya, ia kagum akan kata-kata si rahib itu sehingga bila datang ke si penyihir pasti dipukul.

Pemuda itu mengeluhkan hal itu kepada si rahib, ia berkata: 'Bila tukang sihir hendak memukulmu, katakan 'Keluargaku menahanku', dan bila kau takut pada keluargamu, katakan: 'Si tukang sihir menahanku.' Saat seperti itu, pada suatu hari ia mendekati seekor hewan besar yang menghalangi jalanan orang, ia berkata, 'Hari ini aku akan tahu, apakah tukang sihir lebih baik ataukah pendeta lebih baik.' Ia mengambil batu lalu berkata: 'Ya Allah, bila urusan si rahib lebih Engkau sukai dari pada tukang sihir itu maka bunuhlah binatang ini hingga orang bisa lewat.' Ia melemparkan batu itu dan membunuhnya, orang-orang pun bisa lewat. Ia memberitahukan hal itu kepada si rahib.

Si rahib berkata: 'Anakku, saat ini engkau lebih baik dariku dan urusanmu telah sampai seperti yang aku lihat, engkau akan mendapat ujian, bila kau mendapat ujian jangan menunjukkan padaku'. Si pemuda itu bisa menyembuhkan orang buta dan berbagai penyakit. Salah seorang teman raja yang buta lalu ia mendengarnya, ia mendatangi pemuda itu dengan membawa hadiah yang banyak, ia berkata: 'Sembuhkan aku dan kau akan mendapatkan yang aku kumpulkan di sini.' Pemuda itu berkata: 'Aku tidak menyembuhkan seorang pun, yang menyembuhkan hanyalah Allah, bila kau beriman padaNya, aku akan berdoa kepadaNya agar menyembuhkanmu.' Teman si raja itu pun beriman lalu si pemuda itu berdoa kepada Allah lalu ia pun sembuh.

Teman raja itu kemudian mendatangi raja lalu duduk di dekatnya. Si raja berkata: 'Hai fulan, siapa yang menyembuhkan matamu?' Orang itu menjawab: 'Rabbku'. Si raja berkata: 'Kau punya Rabb selainku?' Orang itu berkata: 'Rabbku dan Rabbmu adalah Allah'. Si raja menangkapnya lalu menyiksanya hingga ia menunjukkan pada pemuda itu lalu pemuda itu didatangkan.

Raja berkata: 'Hai anakku, sihirmu yang bisa menyembuhkan orang buta, sopak dan kau melakukan ini dan itu'. Pemuda itu berkata: 'Bukan aku yang menyembuhkan, yang menyembuhkan hanya Allah'. Si raja menangkapnya dan terus menyiksanya ia menunjukkan kepada si rahib. Si raja mendatangi si rahib, rahib pun didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu'. Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat di tengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah. Setelah itu teman si raja didatangkan dan dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu'. Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat di tengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah.

Setelah itu pemuda didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu'. Pemuda itu tidak mau. Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke gunung ini dan ini, bawalah ia naik, bila ia mau meninggalkan agamanya (biarkanlah dia) dan bila tidak mau, lemparkan dari atas gunung'. Mereka membawanya ke puncak gunung lalu pemuda itu berdoa: 'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu'. Ternyata gunung mengguncang mereka dan mereka semua jatuh. Pemuda itu kembali pulang hingga tiba dihadapan raja. Raja bertanya: 'Bagaimana kondisi kawan-kawanmu?'

Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka'. Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke sebuah perahu lalu kirim ke tengah laut, bila ia mau meninggalkan agamanya (bawalah dia pulang) dan bila ia tidak mau meninggalkannya, lemparkan dia'. Mereka membawanya ke tengah laut lalu pemuda itu berdoa: 'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu'. Ternyata perahunya terbalik dan mereka semua tenggelam. Pemuda itu pulang hingga tiba dihadapan raja, raja bertanya: Bagaimana keadaan teman-temanmu? ‘

Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka'. Setelah itu ia berkata kepada raja: Kau tidak akan bisa membunuhku hingga kau mau melakukan yang aku perintahkan, Raja bertanya: 'Apa yang kau perintahkan?' Pemuda itu berkata: 'Kumpulkan semua orang di tanah luas lalu saliblah aku di atas pelepah, ambillah anak panah dari sarung panahku lalu ucapkan: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini'. Bila kau melakukannya kau akan membunuhku'. Akhirnya raja itu melakukannya. Ia meletakkan anak panah di tengah-tengah panah lalu melesakkannya seraya berkata: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini'. Anak panah dilesakkan ke pelipis pemuda itu lalu pemuda meletakkan tangannya di tempat panah menancap kemudian mati. Orang-orang berkata: 'Kami beriman dengan Rabb pemuda itu'.

Kemudian didatangkan kepada raja dan dikatakan padanya: 'Tahukah kamu akan sesuatu yang kau khawatirkan, demi Allah kini telah menimpamu. Orang-orang beriman seluruhnya'. Si raja kemudian memerintahkan membuat parit di jalanan kemudian disulut api. Raja berkata: 'Siapa pun yang tidak meninggalkan agamanya, pangganglah di dalamnya'. Mereka melakukannya hingga datanglah seorang wanita bersama anaknya, sepertinya ia hendak mundur agar tidak terjatuh dalam kubangan api lalu si bayi itu berkata: 'Ibuku, bersabarlah, sesungguhnya engkau berada di atas kebenaran." (HR. Muslim)

Demikian kisah empat bayi yang mampu berbicara. Rasulullah SAW bersabda: "Hati-hatilah pada firasat orang mukmin, sungguh (firasat) dia itu melihat dengan cahaya Allah". (HR Al-Bukhari, At-Tirmidzi, Imam At-Tabrani dari Ibn Umar RA).[ ]

Wallahu Ta'ala A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Jabir bin Abdillah dia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dzikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallah (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Dan doa yang paling utama adalah Alhamdulillah (segala puji bagi Allah).

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3790)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More