Menghidupkan Bacaan Al-Qur'an di Bulan Dzulhijjah Diganjar Pahala Berlipat-lipat
Sabtu, 02 Juli 2022 - 13:02 WIB
Banyak amalan yang bisa dilakukan perempuan muslimah di bulan Dzulhijjah salah satunya memperbanyak bacaan Al-Qur'an. Sama seperti bulan Ramadhan, membaca Al-Qur'an ini akan diganjar dengan pahala yang berlipat-lipat. Ketahuilah bahwa Al-Qur'an bisa menjadi penolong atau penerang kuburan kita kelak.
Al-Q'uran merupakan madubatullah (hidangan Allah). Hidangan untuk umat manusia, suatu hidangan yang tidak akan pernah membosankan, semakin dinikmati akan semakin bertambah nikmat. Setiap orang yang mempercayai Al-Q'uran akan bertambah cinta kepadanya. Cinta untuk membacanya, mempelajari, memahami , mengamalkan dan mengajarkannya. Karena itulah, para perempuan, baik yang belum berkeluarga, status istri, atau para ibu, hendaknya niatkan hati agar menjadi muslimah pencinta Al-Qur'an.
Tak hanya di bulan-bulan istimewa seperti Ramadhan dan Dzulhijjah, perempuan muslimah sangat dianjurkan untuk selalu menyibukkan diri dengan Al-Qur'an dalam hari-harinya. Di sela mengurus anak dan keluarga, membaca Al-Qur'an jangan sampai ditinggal. Karena sebaik-baik kesibukan adalah sibuk dengan Al-Qur'an.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam hadis Qudsi:
”Barangsiapa yang disibukkan oleh Al-Qur'an sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, akan Aku berikan kepadanya sesuatu yang paling baik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta, dan keutamaan kalam Allah terhadap seluruh kalam selainnya adalah seperti keutamaan Allah terhadap seluruh makhluk-Nya.” (HR Ahmad dan Thabrani).
Selain itu, muslimah yang sibuk dengan Al-Qur'an akan memperoleh ketentraman (sakinah), rahmat, naungan malaikat, dan Allah Ta'ala akan senantiasa menyebutnya.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tiada suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah, membaca kitab Allah, dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali ketenangan akan diturunkan kepada mereka, dan mereka akan diliputi oleh rahmat Allah, dikelilingi para malaikat, dan Allah akan menyebut mereka kepada yang hadir di majelis itu.” (HR Muslim).
Inilah manfaat 'kesibukan' membaca Al-Qur'an :
1. Sibuk dalam membaca Al-Qur'an
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjanjikan pahala dan balasan besar bagi orang yang membaca Al-Quran. Seperti Allah firmankan dalam surah ini :
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi." (QS Fathir: 29)
dan surah :
"Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Fathir : 30)
Orang yang mahir membaca Al-Quran, akan bersama para malaikat yang mulia, sedangkan bagi yang kesulitan membacanya, tetap mendapatkan dua pahala , ia diberi pahala dengan membacanya dan mendapatkan pahala dengan kesulitan yang ia rasakan dalam membaca yang menunjukkan kesungguhannya untuk membaca Al-Quran dan kekuatan semangatnya, meskipun sulit ia rasakan.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
“Orang yang membaca Al-Qur'an dan pandai dalam membacanya, ia bersama para malaikat yang mulia. Dan yang membaca Al-Qur'an dengan mengeja dan ia membacanya dengan sulit ia mendapatkan dua pahala.” (HR Muttafaq alaih).
2. Sibuk dalam men-tadabburi Al-Qur'an.
Al-Quran akan menjadi ruh (penggerak) bagi kemajuan kehidupan manusia manakala selalu dibaca dan di-tadabburi makna yang terkandung dalam setiap ayatnya. Allah Ta'ala berfirman:
“Sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan berkah agar mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan agar menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal.” (QS: Shad : 29).
3. Sibuk dalam menghafalkan Al-Quran
Al-Quran selain dibaca dan direnungkan juga perlu dihafalkan, dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal itu merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu. Allah Ta'ala berfirman:
”Sebenarnya Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang-orang yang diberi ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzolim.” (QS al-Ankabut : 49).
4. Sibuk dalam mengamal Al-Qur'an
Allah Ta'ala berfirman:
“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS al-An’am : 155).
5.Sibuk dalam mengajarkan Al-Qur'an
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)
Kesibukan muslimah dengan Al-Qur'an ini akan menjamin Allah semakin mencintai hamba-Nya. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan, Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. “Para sahabat bertanya, Siapakah mereka ya Rasulullah? Nabi menjawab, Ahli Al-Qur'an, mereka adalah keluarga Allah SWT dan orang-orang dekat-Nya.” (HR Ahmad dan an-Nasa’i).
Semoga Allah Ta'ala membimbing kita perempuan muslimah agar dapat menyibukkan diri dengan Al-Qur'an ini, serta istiqamah dalam menyibukkan dengan Al-Qur'an hingga akhir hayat, sehingga layak disebut sebagai keluarga Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Wallahu A'lam.
Al-Q'uran merupakan madubatullah (hidangan Allah). Hidangan untuk umat manusia, suatu hidangan yang tidak akan pernah membosankan, semakin dinikmati akan semakin bertambah nikmat. Setiap orang yang mempercayai Al-Q'uran akan bertambah cinta kepadanya. Cinta untuk membacanya, mempelajari, memahami , mengamalkan dan mengajarkannya. Karena itulah, para perempuan, baik yang belum berkeluarga, status istri, atau para ibu, hendaknya niatkan hati agar menjadi muslimah pencinta Al-Qur'an.
Tak hanya di bulan-bulan istimewa seperti Ramadhan dan Dzulhijjah, perempuan muslimah sangat dianjurkan untuk selalu menyibukkan diri dengan Al-Qur'an dalam hari-harinya. Di sela mengurus anak dan keluarga, membaca Al-Qur'an jangan sampai ditinggal. Karena sebaik-baik kesibukan adalah sibuk dengan Al-Qur'an.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam hadis Qudsi:
”Barangsiapa yang disibukkan oleh Al-Qur'an sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, akan Aku berikan kepadanya sesuatu yang paling baik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta, dan keutamaan kalam Allah terhadap seluruh kalam selainnya adalah seperti keutamaan Allah terhadap seluruh makhluk-Nya.” (HR Ahmad dan Thabrani).
Selain itu, muslimah yang sibuk dengan Al-Qur'an akan memperoleh ketentraman (sakinah), rahmat, naungan malaikat, dan Allah Ta'ala akan senantiasa menyebutnya.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tiada suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah, membaca kitab Allah, dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali ketenangan akan diturunkan kepada mereka, dan mereka akan diliputi oleh rahmat Allah, dikelilingi para malaikat, dan Allah akan menyebut mereka kepada yang hadir di majelis itu.” (HR Muslim).
Inilah manfaat 'kesibukan' membaca Al-Qur'an :
1. Sibuk dalam membaca Al-Qur'an
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjanjikan pahala dan balasan besar bagi orang yang membaca Al-Quran. Seperti Allah firmankan dalam surah ini :
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَٰرَةً لَّن تَبُورَ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi." (QS Fathir: 29)
dan surah :
لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ غَفُورٌ شَكُورٌ
"Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Fathir : 30)
Orang yang mahir membaca Al-Quran, akan bersama para malaikat yang mulia, sedangkan bagi yang kesulitan membacanya, tetap mendapatkan dua pahala , ia diberi pahala dengan membacanya dan mendapatkan pahala dengan kesulitan yang ia rasakan dalam membaca yang menunjukkan kesungguhannya untuk membaca Al-Quran dan kekuatan semangatnya, meskipun sulit ia rasakan.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
“Orang yang membaca Al-Qur'an dan pandai dalam membacanya, ia bersama para malaikat yang mulia. Dan yang membaca Al-Qur'an dengan mengeja dan ia membacanya dengan sulit ia mendapatkan dua pahala.” (HR Muttafaq alaih).
2. Sibuk dalam men-tadabburi Al-Qur'an.
Al-Quran akan menjadi ruh (penggerak) bagi kemajuan kehidupan manusia manakala selalu dibaca dan di-tadabburi makna yang terkandung dalam setiap ayatnya. Allah Ta'ala berfirman:
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
“Sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan berkah agar mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan agar menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal.” (QS: Shad : 29).
3. Sibuk dalam menghafalkan Al-Quran
Al-Quran selain dibaca dan direnungkan juga perlu dihafalkan, dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal itu merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu. Allah Ta'ala berfirman:
بَلْ هُوَ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلظَّٰلِمُونَ
”Sebenarnya Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang-orang yang diberi ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzolim.” (QS al-Ankabut : 49).
4. Sibuk dalam mengamal Al-Qur'an
Allah Ta'ala berfirman:
وَهَٰذَا كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ مُبَارَكٌ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS al-An’am : 155).
5.Sibuk dalam mengajarkan Al-Qur'an
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)
Kesibukan muslimah dengan Al-Qur'an ini akan menjamin Allah semakin mencintai hamba-Nya. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan, Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. “Para sahabat bertanya, Siapakah mereka ya Rasulullah? Nabi menjawab, Ahli Al-Qur'an, mereka adalah keluarga Allah SWT dan orang-orang dekat-Nya.” (HR Ahmad dan an-Nasa’i).
Semoga Allah Ta'ala membimbing kita perempuan muslimah agar dapat menyibukkan diri dengan Al-Qur'an ini, serta istiqamah dalam menyibukkan dengan Al-Qur'an hingga akhir hayat, sehingga layak disebut sebagai keluarga Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Wallahu A'lam.
(wid)