6 Keutamaan Puasa Arafah, Nomor 1 Menghapuskan Dosa 2 Tahun
Senin, 04 Juli 2022 - 07:43 WIB
Namun Syaikhu Islam Ibnu Taimiyah masih berpendapat pengampunan dosa di sini adalah dosa kecil dan dosa besar, sebagaimana bahasan beliau dalam Majmu’ah Al-Fatawa.
5. Disunnahkan bagi setiap muslim dan muslimah untuk semangat berdoa pada hari Arafah karena berharap doa-doanya diijabahi (dikabulkan), karena kondisi orang yang berpuasa juga adalah kondisi mustajabnya doa. Doa ketika berbuka puasa juga adalah doa yang lebih mudah untuk dikabulkan.
6. Disunnahkan bertakbir ba'da shalat Subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga hari tasyrik yang terakhir (13 Dzulhijjah, pada waktu Ashar). Ucapan takbirnya adalah: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illalah Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd.
Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya, “Hadis apa yang mendukung amalan takbir dari shalat Subuh pada hari Arafah hingga hari tasyrik yang terakhir?” Jawab beliau, “Dalilnya adalah ijma' (kata sepakat para ulama), didukung dengan pendapat ‘Umar, ‘Ali, Ibnu ‘Abbas, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. (Lihat Al-Mughni, Al-Majmu’ Imam Nawawi, Irwa’ Al-Ghalil)
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “
“Kami pagi-pagi bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Mina menuju Arafah, di antara kami ada yang bertalbiyah dan di antara kami ada yang bertakbir.” (HR. Muslim)
Sementara Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
“Pendapat yang paling tepat dalam waktu bertakbir yang dipegang oleh jumhur shalaf dan fuqaha dari kalangan sahabat dan ulama madzhab, adalah dari waktu fajar pada hari Arafah hingga hari tasyrik terakhir setiap ba'da shalat.” (Majmu’ah Al-Fatawa)
Wallahu A'lam
5. Disunnahkan bagi setiap muslim dan muslimah untuk semangat berdoa pada hari Arafah karena berharap doa-doanya diijabahi (dikabulkan), karena kondisi orang yang berpuasa juga adalah kondisi mustajabnya doa. Doa ketika berbuka puasa juga adalah doa yang lebih mudah untuk dikabulkan.
6. Disunnahkan bertakbir ba'da shalat Subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga hari tasyrik yang terakhir (13 Dzulhijjah, pada waktu Ashar). Ucapan takbirnya adalah: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illalah Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd.
Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya, “Hadis apa yang mendukung amalan takbir dari shalat Subuh pada hari Arafah hingga hari tasyrik yang terakhir?” Jawab beliau, “Dalilnya adalah ijma' (kata sepakat para ulama), didukung dengan pendapat ‘Umar, ‘Ali, Ibnu ‘Abbas, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. (Lihat Al-Mughni, Al-Majmu’ Imam Nawawi, Irwa’ Al-Ghalil)
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “
“Kami pagi-pagi bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Mina menuju Arafah, di antara kami ada yang bertalbiyah dan di antara kami ada yang bertakbir.” (HR. Muslim)
Sementara Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
“Pendapat yang paling tepat dalam waktu bertakbir yang dipegang oleh jumhur shalaf dan fuqaha dari kalangan sahabat dan ulama madzhab, adalah dari waktu fajar pada hari Arafah hingga hari tasyrik terakhir setiap ba'da shalat.” (Majmu’ah Al-Fatawa)
Baca Juga
Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)