Kisah Siti Maryam Bunda Nabi Isa dalam Al-Qur'an

Minggu, 17 Juli 2022 - 18:02 WIB
Siti Maryam adalah satu-satunya perempuan yang diabadikan namanya dalam al-Quran. Foto/Ilustrasi: Ist
Al-Quran menyatakan bahwa Siti Maryam adalah putri Imran. Beliau dinazarkan kepada Allah ketika masih dalam perut ibunya. Ha ini diinformasikan Allah Taala melalui firman-Nya pada surat Ali Imran ayat 35-36.



Allah SWT berfirman: "(Ingatlah) ketika istri Imran berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku.

Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'

Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk.'" ( QS Ali Imran : 35-36)

Abdul Halim Abu Syuqqah dalam kitabnya berjudul "Tahrirul-Ma'rah fi 'Ashrir-Risalah" dan telah diterjemahkan Drs As'ad Yasin menjadi "Kebebasan Wanita" menjelaskan bahwa istri Imran telah bernazar bahwa dia akan menjadikan anak yang ada dalam kandungannya semata-mata untuk berkhidmat di Baitullah , yaitu Baitul Maqdis , dibebaskan dari segala kesibukan duniawi.

Suaminya, Imran, meninggal dunia ketika dia dalam keadaan mengandung. Ketika dia melahirkan bayi perempuan --padahal sebenarnya dia berharap bayi lelaki, sebab yang dinazarkan untuk Baitullah hanyalah anak laki-laki-- ia berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan. Tiadalah sama anak lelaki yang kuminta dengan anak perempuan yang Engkau berikan."



Anak lelaki dimaksudkan untuk berkhidmat, sementara anak perempuan tidak cocok, karena lemah. Hal itu ia katakan untuk minta maaf kepada Tuhan karena dia tidak bisa menepati janjinya.

Akan tetapi, Allah SWT Yang Menciptakan laki-laki dan perempuan menenangkan hati si ibu ini dengan cara menerima anak perempuannya untuk berkhidmat di Baitul Maqdis. Maka jadilah Maryam sebagai hamba wanita yang sangat tekun beribadah dan jujur serta melebihi, atau setidaknya, hampir melebihi kaum laki-laki dalam soal ketekunan beribadah.

Sementara permohonan perlindungan kepada Allah (taawwudz) agar putrinya, Maryam, dan keturunannya terpelihara dari godaan setan, juga telah diperkenankan oleh Allah SWT. Benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW ini:

"Setiap anak Adam akan disentuh oleh setan pada hari ia dilahirkan oleh ibunya kecuali Maryam dan anak laki-lakinya (Isa)." (HR Bukhari dan Muslim)

Allah SWT berfirman: "Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya.

Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: 'Hai Maryam, dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?'

Maryam menjawab: 'Makanan itu dari sisi Allah.'

Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: 'Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.'" ( QS Ali Imran : 37-38)



Mengandung

Allah SWT berfirman: "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah Timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka: lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

Maryam berkata: 'Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.'
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id bahwa keduanya pernah menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidaklah ada suatu kaum duduk sambil berdzikir kepada Allah, kecuali para Malaikat akan mengelilingi mereka, dan akan diselubungi rahmat, akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), dan Allah akan menyebut-nyebut orang-orang yang ada disisi-Nya.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3781)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More