Hikmah Fatimah Sebagai Jalur Nasab Satu-satunya Keturunan Nabi Muhammad SAW

Rabu, 27 Juli 2022 - 22:33 WIB


Dikisahkan, Harun Al-Rasyid pernah bertanya kepada Musa al-Kadzim seraya berkata: "Bagaimana kamu berkata kami keturunan Rasulullah SAW padahal kamu adalah anak-anak Ali. Seorang laki-laki hanya bernasab kepada datuk dari sisi ayah, bukan datuk dari ibu?" Musa al-Kadzim menjawab:

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم. ومن ذريته داود وسليمان وايوب ويوسف وموسى وهارون وكذلك نجزى المحسنين وزكريا ويحيى وعيسى وإلياس

Artinya: "Nabi Isa 'alaihissalam jelas tidak berayah, tetapi beliau dipertemukan dengan nasab para Nabi dari sisi ibundanya. Demikian juga kami dipertemukan dengan nasab Nabi Muhammad dari sisi ibu kami, Fatimah radhiyallahu 'anha. Dan masih ada tambahan lagi hai amirul mukminin, yaitu turunnya ayat mubahalah, saat itu Nabi tidak mengajak siapapun kecuali Ali, Fatimah, al-Hasan dan al-Husain ra." (Majma'ul Ahbab)

Dalam hadis dari Umar bin Khattab juga diterangkan:

عن النبي صلى الله عليه و سلم كل نسب و صهر ينقطع يوم القيامة إلا نسبى وصهرى

Artinya: "Nabi sholallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap nasab dan hubungan keluarga melalui perkawinan di hari Kiamat nanti akan putus, kecuali nasabku dan hubungan kekeluargaan melalui perkawinan denganku." (Riwayat Ibnu Asakir)

Para ulama sepakat, bahwa di antara khushusiyyah Nabi Muhammad SAW adalah anak-anak puteri beliau bernasab kepada beliau semuanya secara sah, berdasarkan sabda beliau:

إن الله جعل ذرية كل نبي فى صلبه و جعل ذريتى فى صلب علي بن ابى طالب

Artinya: "Sesungguhnya Allah menjadikan keturunan semua Nabi pada sulbinya, dan Allah menjadikan keturunanku pada sulbi Ali bin Abi Thalib (suami Sayyidah Fatimah)." (HR Imam at-Thabrani)

Riwayat lain menyatakan:

لكل بنى اب عصبة إلا ابني فاطمة فأنا و ليهما و عصبتهما

Artinya: "Setiap anak laki-laki seorang ayah memiliki ashabah (penerima bagian ashabah), kecuali dua putera Fatimah, karena akulah wali keduanya dan ashabah mereka ber­dua." (HR Al-Hakim)

Larangan Membenci dan Menyakiti Ahlul Bait



Banyak ayat Al-Qur'an dan Hadis yang melarang dan membenci Ahlul Bait Rasulullah dan menyakiti mereka. Para ulama mengatakan, orang yang menyakiti Ahlul Bait berarti menyakiti Nabi Muhammad SAW. Allah memberi ancaman dalam firman-Nya:

إن الذين يؤذون الله ورسوله لعنهم الله فى الدنيا والآخرة وأعد لهم عذابا اليما

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul­-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan." (QS. Al-Ahzab: 57).

Pada ayat lain ditegaskan: "....Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh (pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah.." (QS. Al-Ahzab: 53)

Dalam hadis lain disebutkan:
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan:  ALLAAHUMMA A'INNII 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu (berdzikir kepada-Mu), dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1301)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More