Kisah Nenek Moyang Kaum Anshar yang Mengungsi karena Azab Allah Taala
Senin, 19 September 2022 - 17:16 WIB
Dan sesudahnya akan berkuasa raja-raja dari kalangan mereka yang menegakkan hukuman had (mati) bagi setiap pembunuh.
Sesudah mereka akan muncul raja-raja dari kalangan kami, sehingga kerajaan mencapai keemasannya.
Dan sesudahnya Qahtan akan dikuasai oleh seorang nabi yang bertakwa lagi ahli ibadah, sebaik-baik makhluk, bernama Ahmad.
Aduhai, seandainya aku diberi usia panjang setahun saja sesudah dia diangkat menjadi rasul. Maka aku akan mendukungnya dan kucurahkan segenap kekuatanku untuk menolongnya, dengan semua senjata dan semua anak panah.
Manakala dia muncul, maka jadilah kalian sebagai para penolongnya; dan barang siapa yang bersua dengannya (dari kalian), sampaikanlah salamku kepadanya.
Hal ini disebutkan oleh Al-Hamzani di dalam kitab Al-Iklil. Mereka berselisih pendapat tentang Qahtan; ada tiga pendapat di kalangan mereka mengenainya.
Pertama, menyebutkan bahwa Qahtan adalah keturunan dari Iram ibnu Sam ibnu Nuh. Dan mereka berselisih pendapat tentang kaitan nasabnya dengan Iram, ada tiga pendapat di kalangan mereka mengenainya.
Kedua, menyebutkan bahwa Qahtan berasal dari keturunan Abir, yakni Nabi Hud as. Dan mereka berselisih pendapat pula tentang silsilah nasabnya sampai pada Hud as. Ada tiga pendapat di kalangan mereka mengenainya.
Ketiga, menyebutkan bahwa Qahtan adalah keturunan dari Ismail ibnu Ibrahim Al-Khalil as. Dan mereka berselisih pendapat pula tentang silsilahnya sampai kepada Ismail as ada tiga pendapat di kalangan mereka mengenainya
Hal ini disebutkan dengan rinci oleh Imam Al-Hafiz Abu Umar ibnu Abdul Bar An-Namiri di dalam kitabnya yang berjudul Al-Anbah 'Ala Zikri Usulil Qabdilir Ruwwah.
Sesudah mereka akan muncul raja-raja dari kalangan kami, sehingga kerajaan mencapai keemasannya.
Dan sesudahnya Qahtan akan dikuasai oleh seorang nabi yang bertakwa lagi ahli ibadah, sebaik-baik makhluk, bernama Ahmad.
Aduhai, seandainya aku diberi usia panjang setahun saja sesudah dia diangkat menjadi rasul. Maka aku akan mendukungnya dan kucurahkan segenap kekuatanku untuk menolongnya, dengan semua senjata dan semua anak panah.
Manakala dia muncul, maka jadilah kalian sebagai para penolongnya; dan barang siapa yang bersua dengannya (dari kalian), sampaikanlah salamku kepadanya.
Hal ini disebutkan oleh Al-Hamzani di dalam kitab Al-Iklil. Mereka berselisih pendapat tentang Qahtan; ada tiga pendapat di kalangan mereka mengenainya.
Pertama, menyebutkan bahwa Qahtan adalah keturunan dari Iram ibnu Sam ibnu Nuh. Dan mereka berselisih pendapat tentang kaitan nasabnya dengan Iram, ada tiga pendapat di kalangan mereka mengenainya.
Kedua, menyebutkan bahwa Qahtan berasal dari keturunan Abir, yakni Nabi Hud as. Dan mereka berselisih pendapat pula tentang silsilah nasabnya sampai pada Hud as. Ada tiga pendapat di kalangan mereka mengenainya.
Ketiga, menyebutkan bahwa Qahtan adalah keturunan dari Ismail ibnu Ibrahim Al-Khalil as. Dan mereka berselisih pendapat pula tentang silsilahnya sampai kepada Ismail as ada tiga pendapat di kalangan mereka mengenainya
Hal ini disebutkan dengan rinci oleh Imam Al-Hafiz Abu Umar ibnu Abdul Bar An-Namiri di dalam kitabnya yang berjudul Al-Anbah 'Ala Zikri Usulil Qabdilir Ruwwah.
(mhy)