Berikut Ini yang Dikhawatirkan Rasulullah terhadap Umatnya
Minggu, 05 Juli 2020 - 05:00 WIB
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُولُوا: عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ » [أخرجه البخاري]
"Janganlah kalian memujiku secara berlebihan sebagaimana orang Nasrani berlebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Hanya saja aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah, hamba Allah dan rasul-Nya".
Sebagaimana Rasulullah menutup pintu kesyirikan pada umatnya, Rasulullah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « قَاتَلَ اللَّهُ قَوْمًا اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ. قالت عائشة: يُحَرِّمُ ذَلِكَ عَلَى أُمَّتِهِ » [أخرجه أحمد]
"Semoga Allah memerangi suatu kaum yang menjadikan kuburan para nabinya sebagai masjid". Aisyah mengatakan, "Hal itu diharamkan bagi umatnya".
Menurut Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria, Nabi Muhammad SAW melarang kuburan untuk dibangun, diduduki, dan salat menghadapnya. Begitu juga beliau melarang untuk mengkhususkan kuburan dan membangun bangunan di atasnya . Karena umat-umat yang terdahulu telah terjatuh dalam kesyirikan, maka Rasulullah SAW mentahdzir atau memberi peringatan umatnya agar jangan sampai terjatuh dalam kesyirikan seperti yang dialami oleh umat terdahulu.
Umat-umat yang terdahulu terjatuh dalam berbagai macam kesyirikan. Hasil dari berlebih-lebihan terhadap para nabi dan orang-orang saleh. Oleh karena itu telah ada peringatan dari nabi jauh-jauh hari mengenai hal itu.
Kiat-Kiat Agar Terjaga dari Syirik
Selanjutnya Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria menjelaskan mengenai contoh-contoh kekhawatiran Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya agar tidak terjatuh dalam kesyirikan yang berkaitan dengan Dzat-Nya, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-Nya, serta peringatan dari kesyirikan. Diantara dalil yang menjelaskan hal ini ialah:
Sabda Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang sahih:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لا يزال عبدي يسأل عني هذا الله خلقني فمن خلق الله » [أخرجه ابن أبي عاصم]
"Senantiasa ada hamba -Ku yang bertanya tentang-Ku. Ini adalah Allah, lalu siapakah yang menciptakan Allah?".
Demikian pula yang tersirat secara jelas di dalam sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّ أُمَّتَكَ لاَ يَزَالُونَ يَقُولُونَ: مَا كَذَا مَا كَذَا حَتَّى يَقُولُوا: هَذَا اللَّهُ خَلَقَ الْخَلْقَ فَمَنْ خَلَقَ اللَّهَ » [أخرجه مسلم]
"Allah berfirman, Sesungguhnya umatmu senantiasa berkata. Apakah ini? Apakah itu? sampai-sampai mereka berkata:”Ini adalah Allah yang menciptakan makhluk, lantas siapakah yang menciptakan Allah?".
Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria mengingatkan keraguan seperti ini apabila menghujam dalam hati akan menyebabkan kesyirikan dalam dzat Allah ta’ala. Maka Nabi Muhammad SAW memperingatkan agar tidak terjerumus dalam hal tersebut, dan menjelaskan kiat-kiat agar manusia terjaga dari kesyirikan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kalian memujiku secara berlebihan sebagaimana orang Nasrani berlebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Hanya saja aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah, hamba Allah dan rasul-Nya".
Sebagaimana Rasulullah menutup pintu kesyirikan pada umatnya, Rasulullah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « قَاتَلَ اللَّهُ قَوْمًا اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ. قالت عائشة: يُحَرِّمُ ذَلِكَ عَلَى أُمَّتِهِ » [أخرجه أحمد]
"Semoga Allah memerangi suatu kaum yang menjadikan kuburan para nabinya sebagai masjid". Aisyah mengatakan, "Hal itu diharamkan bagi umatnya".
Menurut Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria, Nabi Muhammad SAW melarang kuburan untuk dibangun, diduduki, dan salat menghadapnya. Begitu juga beliau melarang untuk mengkhususkan kuburan dan membangun bangunan di atasnya . Karena umat-umat yang terdahulu telah terjatuh dalam kesyirikan, maka Rasulullah SAW mentahdzir atau memberi peringatan umatnya agar jangan sampai terjatuh dalam kesyirikan seperti yang dialami oleh umat terdahulu.
Umat-umat yang terdahulu terjatuh dalam berbagai macam kesyirikan. Hasil dari berlebih-lebihan terhadap para nabi dan orang-orang saleh. Oleh karena itu telah ada peringatan dari nabi jauh-jauh hari mengenai hal itu.
Kiat-Kiat Agar Terjaga dari Syirik
Selanjutnya Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria menjelaskan mengenai contoh-contoh kekhawatiran Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya agar tidak terjatuh dalam kesyirikan yang berkaitan dengan Dzat-Nya, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-Nya, serta peringatan dari kesyirikan. Diantara dalil yang menjelaskan hal ini ialah:
Sabda Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang sahih:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « لا يزال عبدي يسأل عني هذا الله خلقني فمن خلق الله » [أخرجه ابن أبي عاصم]
"Senantiasa ada hamba -Ku yang bertanya tentang-Ku. Ini adalah Allah, lalu siapakah yang menciptakan Allah?".
Demikian pula yang tersirat secara jelas di dalam sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّ أُمَّتَكَ لاَ يَزَالُونَ يَقُولُونَ: مَا كَذَا مَا كَذَا حَتَّى يَقُولُوا: هَذَا اللَّهُ خَلَقَ الْخَلْقَ فَمَنْ خَلَقَ اللَّهَ » [أخرجه مسلم]
"Allah berfirman, Sesungguhnya umatmu senantiasa berkata. Apakah ini? Apakah itu? sampai-sampai mereka berkata:”Ini adalah Allah yang menciptakan makhluk, lantas siapakah yang menciptakan Allah?".
Syaikh Abu Bakar Muhammad Zakaria mengingatkan keraguan seperti ini apabila menghujam dalam hati akan menyebabkan kesyirikan dalam dzat Allah ta’ala. Maka Nabi Muhammad SAW memperingatkan agar tidak terjerumus dalam hal tersebut, dan menjelaskan kiat-kiat agar manusia terjaga dari kesyirikan.
Rasulullah SAW bersabda:
Lihat Juga :