Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan 3 Peristiwa Dahsyat

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 06:30 WIB
Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa agung paling bersejarah dalam Islam. Beberapa peristiwa dahsyat terjadi mengiringi kelahiran manusia suci itu. Foto/Ist
Kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW صلى الله عليه وسلم (shollallohu 'alaihi wasallam) merupakan salah satu peristiwa agung paling bersejarah dalam Islam. Kelahiran beliau 12 Rabiul Awal setiap tahun diperingati umat Islam yang tahun ini jatuh Sabtu (8/10/2022).

Ada beberapa peristiwa dahsyat mengiringi kelahiran manusia agung nan mulia itu. Pancaran cahaya yang keluar dari langit Mekkah pada malam yang tenang Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 Masehi) menjadi saksi kelahiran Rasulullah SAW.

Dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury diceritakan kisah lahir Rasulullah SAW yang populer dengan istilah Maulid Nabi. Saat kelahiran Beliau ternyata ada beberapa peristiwa dahsyat.

Kejadian-kejadian itu menandai akan lahirnya sosok manusia yang menjadi Nabi penutup zaman. Rasulullah SAW dilahirkan di tengah kabilah besar, Bani Hasyim di Mekkah pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Riwayat lain menyebut 9 Rabiul Awal, tahun pertama kedatangan pasukan Gajah yang dipimpin Abrahah atau 40 tahun dari berlalunya kekuasaan Kisra Anusyirwan.

Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah, Sayyidah Aminah berkata: "Ketika aku melahirkannya, dari farajku keluar cahaya yang menerangi istana-istana negeri Syam". Imam Ahmad, ad-Darimi dan selain keduanya juga meriwayatkan versi yang hampir mirip dengan riwayat tersebut.

Adapun peristiwa yang terjadi saat Muhammad SAW lahir menunjukkan adanya irhashat (tanda-tanda awal yang menunjukkan kenabian). Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Al-Baihaqi, peristiwa yang dimaksud di antaranya:

1. Runtuhnya 14 balkon istana kekaisaran.

2. Padamnya api yang sekian lama disembah kaum Majusi.

3. Hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Saawah setelah airnya menyusut.

Dalam riwayat yang diketengahkan Imam Ahmad, Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

دَعْوَةِ أَبِي إِبْرَاهِيمَ وَبِشَارَةِ عِيسَى قَوْمَهُ، وَرُؤْيَا أُمِّي الَّتِي رَأَتْ كَأَنَّهُ خَرَجَ مِنْهَا نُورٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُورُ الشَّامِ

Artinya: "Aku adalah doanya kakekku Ibrahim, kebar gembira yang dikabarkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya, dan mimpi ibuku yang ia lihat, seakan-akan keluar darinya cahaya yang menyinari istana-istana negeri Syam." (HR Ahmad 17163)

Setelah Rasululah SAW lahir, sang kakek Abdul Muththalib sangat gembira dan langsung memboyong cucunya itu masuk ke Ka'bah sembari berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Kemudian memberinya nama 'Muhammad', nama yang tidak populer di kalangan bangsa Arab kala itu.

Perempuan pertama yang menyusui Rasulullah SAW setelah ibundanya adalah Tsuaibah, seorang budak perempuan Abu Lahab. Sebelumnya, ia juga menyusui Hamzah bin 'Abdul Mutthalib, kemudian Abu Salamah bin 'Abdul Asad Al-Makhzumi setelah Rasulullah SAW.

Lahir dalam Keadaan Yatim



Secara bahasa, Muhammad berarti "yang terpuji". Muhammad Rasulullah menjadi yatim sejak masih dalam kandungan ibunya. Meski terlahir yatim, Allah memberinya pengasuhan dan pendidikan terbaik.

Ketika berusia 2-4 tahun, beliau dididik secara fisik, mental dan kefasihan bahasanya di perkampungan Bani Sa'diyah. Ketika berusia 6 tahun, sang ibunda tercinta wafat. Jadilah beliau yatim piatu dalam usia yang sangat muda sekali. Kemudian Nabi Muhammad SAW diasuh oleh sang kakek yang amat mencintainya, Abdul Muttalib bin Hasyim.

Saat Rasulullah SAW berusia 8 tahun, Abdul Muttalib pun wafat. Akhirnya pengasuhan beliau diserahkan kepada sang paman, Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Dalam asuhan keluarga sang paman, Rasulullah tumbuh dan merasakan banyak kebahagiaan. Ketika kecil, Rasulullah SAW bekerja sebagai penggembala kambing dan ikut berdagang bersama sang paman ke negeri Syam yang jauh.

Nabi Muhammad SAW menikah pada usia 25 tahun dengan perempuan mulia Sayyidah Khadijah binti Khuwailid (40 tahun). Ketika Nabi berumur 40 tahun, beliau menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril di Gua Hira dan diangkat menjadi Nabi. Tiga tahun setelah itu, Nabi Muhammad SAW berdakwah secara terbuka kepada penduduk Mekkah dengan mengatakan "Tuhan itu Esa" dan menebarkan ajaran Islam.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Malaikat tidak mau masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar.

(HR. Muslim No. 3948)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More