7 Keutamaan Nabi Muhammad SAW Dibanding Nabi yang Lain

Selasa, 11 Oktober 2022 - 23:53 WIB
Nabi Muhammad SAW dijuluki Basyarun Laa kal-Basyar yang artinya manusia yang tidak seperti manusia biasa. Foto/SINDOnews
Keutamaan Nabi Muhammad SAW (shollallohu 'alaihi wasallam) dibanding Nabi yang lain penting diketahui umat Islam. Ada banyak keutamaan beliau yang tidak dimiliki oleh Nabi maupun manusia lain di muka bumi.

Nabi Muhammad SAW dijuluki "Basyarun Laa kal-Basyar" artinya manusia yang tidak seperti manusia biasa. Secara lahiriyah memang manusia biasa, namun beliau memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki siapun pun di dunia.

Allah memberi Nabi Muhammad banyak kelebihan sebagai tanda kekhususan beliau. Meski dijuluki pemimpin para Nabi dan Rasul (Sayyidul Anbiya wal Mursalin), beliau tidak pernah menyombongkan diri.

Berikut 7 keutamaan Nabi Muhammad SAW dibanding Nab yang lain:

1. Memiliki Mukjizat Paling Agung

Salah satu keutamaan Nabi Muhammad SAW ialah memiliki mukjizat paling agung yaitu Al-Qur'an Karim. Kitab Suci Al-Qur'an merupakan mukjizat paling besar dari segala mukjizat yang pernah diberikan Allah kepada seluruh Nabi dan Rasul-Nya

Mukjizat Nabi Muhammad SAW memiliki kekhususan dibandingkan dengan mukjizat Nabi lainnya. Mukjizat-mukjizat para Nabi dan Rasul terdahulu berupa mukjizat materi bersifat indrawi, dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya hanya diperlihatkan kepada umat tertentu dan masa tertentu.

Sedangkan mukjizat Al-Qur'an bersifat universal dan abadi dan berlaku untuk semua umat manusia sampai akhir zaman. Al-Qur'an menjadi kitab paling sempurna yang menjadi petunjuk bagi manusia dan rahmat untuk alam semesta.

شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah ayat 185)

2. Memiliki 2 Sifat Mulia dari Asmaul Husna

Keutamaan Nabi Muhammad SAW disifati oleh Allah dengan Ar-Rauf dan Ar-Rahim yang termasuk sifat dan nama-nama Allah (Asmaul Husna). Husin bin Fadhal mengatakan, tidaklah Allah mengumpulkan dua nama-Nya untuk salah seorang Nabi selain Nabi Muhammad SAW. Dua sifat itu diterjemahkan sebagai penyantun dan penyayang. Makna lain diartikan sebagai "belas kasihan" dan "kasih sayang".

Seluruh ajaran yang didakwahkan Rasulullah pada umatnya tercermin dalam dua sifat tersebut. Allah berfirman:

لَـقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُوۡلٌ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ عَزِيۡزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيۡصٌ عَلَيۡكُمۡ بِالۡمُؤۡمِنِيۡنَ رَءُوۡفٌ رَّحِيۡمٌ‏

Artinya: "Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah ayat 128)

3. Manusia Pertama yang Bangkit dari Kubur

Pada Hari Kiamat nanti, Nabi Muhammad SAW adalah manusia pertama yang keluar dari alam kubur dari semua manusia termasuk para Nabi dan Rasul­. Beliau bersabda:

أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يُنْشَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ

Artinya: "Aku adalah penghulu anak Adam pada hari Kiamat, aku yang pertama keluar dari kubur." (HR Muslim 2278)

4. Pemilik Syafa'at pada Hari Kiamat

Ketika semua Nabi tidak mampu memberikan Syafaat pada Hari Kiamat, akhirnya manusia mendatangi Nabi Muhammad SAW untuk meminta pertolongan. Setelah Nabi bersujud kepada Allah, maka terdengar seruan dari Allah:

يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ

Artinya: "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah, maka engkau akan diberikan, dan berilah Syafaat, maka engkau akan diberikan Syafaat." (HR Al-Bukhari 4712 dan Muslim 194)

5. Memiliki Telaga Al-Kautsar

Masing-masing Nabi mempunyai telaga di surga. Mereka bangga membanggakan manakah yang lebih banyak orang datang. Nabi Muhammad SAW mengharap, telaga beliau paling banyak didatangi orang datang.

Ketika Isra' dan Mi'raj, Rasulullah diperlihatkan sungai yang dinamakan Al-Kautsar. Sungai ini dilingkari bukit-bukit dari permata dan tanahnya dari wewangian yang paling wangi. Tepian sungai ini terdiri dari emas sedangkan anak-anak batunya dari mutiara. Beliau bersabda:

بَيْنَمَا أَنَا أَسِيرُ فِي الجَنَّةِ، إِذَا أَنَا بِنَهَرٍ، حَافَتَاهُ قِبَابُ الدُّرِّ المُجَوَّفِ، قُلْتُ: مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا الكَوْثَرُ، الَّذِي أَعْطَاكَ رَبُّكَ. فَإِذَا طِينُهُ -أَوْ طِيبُهُ- مِسْكٌ أَذْفَ

Artinya: "Ketika kami berjalan di surga, tiba-tiba ada sungai yang pinggirnya berupa kubah dari mutiara berongga. Aku bertanya, 'Apa ini, wahai Jibril?'’ Jibril menjawab, 'Inilah Al-Kautsar yang Allah Ta'ala berikan untukmu.' Ternyata tanahnya atau bau wanginya terbuat dari minyak misk adzfar." (HR. Al-Bukhari)

Siapa yang meminum air dari Telaga Al-Kautsar ini walau hanya sekali teguk, maka dia tidak merasakan haus untuk selama-lamanya.

6. Nabi Muhammad SAW Tidak Punya Bayangan

Keutamaan lain Nabi Muhammad adalah tidak mempunyai bayangan sebagaimana manusia pada umumnya. Beliau adalah Nur (cahaya). Oleh karena itu, ketika matahari atau bulan menyinarinya, tidak ada bayangan yang muncul di bawah kakinya.

Beliau pernah berdoa sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dan Musnad Ahmad dari sahabat Abdullah bin Abbas:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُورًا وَفِى سَمْعِى نُورًا وَفِى بَصَرِى نُورًا وَعَنْ يَمِينِى نُورًا وَعَنْ شِمَالِى نُورًا وَأَمَامِى نُورًا وَخَلْفِى نُورًا وَفَوْقِى نُورًا وَتَحْتِى نُورًا وَاجْعَلْ لِى نُورًا أَوْ قَالَ وَاجْعَلْنِى نُورًا

Artinya: "Ya Allah jadikan cahaya dalam hati. Cahaya dalam pendengaranku. Cahaya dalam penglihatanku. Cahaya di sebelah kananku. Cahaya di sebelah kiriku. Cahaya di depanku. Cahaya di belakangku. Cahaya di atasku. Cahaya di bawahku. Serta jadikan aku cahaya." (HR Muslim, Ahmad)

Beliau juga diberi kelebihan mampu melihat di kegelapan seperti di cahaya terang benderang dan mampu melihat di malam hari seperti di siang hari. (HR Al-Baihaqi)

7. Bumi Dijadikan Sebagai Tempat Sholat

Dulu, orang-orang terdahulu tidak boleh sholat di rumah. Mereka diwajibkan mengerjakannya di tempat-tempat ibadah mereka. Beda dengan Nabi Muhammad SAW yang diberi keutamaan dan kekhususan dimana bumi ini dijadikan untuk beliau dan umatnya sebagai tempat sujud dan alat bersuci. Artinya, di mana saja seseorang dari umat Nabi Muhammad mendapati waktu sholat telah tiba, dia boleh mengerjakannya di mana saja.

Dari Jabir ibn Abdullah berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أحَدٌ مِنَ الأنْبِيَاءِ قَبْلِي: نُصِرْتُ بالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وجُعِلَتْ لي الأرْضُ مَسْجِدًا وطَهُورًا، وأَيُّما رَجُلٍ مِن أُمَّتي أدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ، وأُحِلَّتْ لي الغَنَائِمُ، وكانَ النبيُّ يُبْعَثُ إلى قَوْمِهِ خَاصَّةً، وبُعِثْتُ إلى النَّاسِ كَافَّةً، وأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ. رواه البخاري

Artinya: "Aku telah diberi lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku: (1) Aku ditolong dengan rasa takut yang menghinggapi musuh-musuhku dari jarak sebulan perjalanan, (2) Bumi ini dijadikan bagiku sebagai tempat sujud dan alat bersuci, maka di mana saja seseorang dari umatku mendapati waktu sholat telah tiba, hendaklah dia mengerjakannya, (3) Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang belum pernah dihalalkan bagi seorang Nabi pun sebelumku, (4) Diberikan kepadaku hak untuk memberikan Syafaat, dan (5) Dahulu para Nabi diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus kepada seluruh manusia." (HR Al-Bukhari)

Demikian tujuh keutamaan Nabi Muhammad SAW dibanding Nabi yang lain. Sebenarnya masih banyak keistimewaan Nabi Muhammad yang Allah berikan kepada Beliau. Semoga sholawat Allah senantiasa tercurah untuk beliau, keluarga, sahabat dan umatnya.



Wallahu A'lam
(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
خُذِ الۡعَفۡوَ وَاۡمُرۡ بِالۡعُرۡفِ وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡجٰهِلِيۡنَ
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.

(QS. Al-A'raf Ayat 199)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More