Syariat Merespons Kematian; Antara Meratap dengan Tangis Kasih Sayang
Kamis, 03 November 2022 - 10:52 WIB
Meratap bertentangan dengan iman dan mengindikasikan penentangan terhadap Allah dalam keputusan-Nya. Maksud hadis hadis Rasulullah terbuat adalah agar menjauhi meratap. Karena tindakan tersebut berakibat buruk bagi si peratap dan bagi mayit apabila si mayit telah berwasiat jangan meratap.
Orang yang meratap maka akan menyesal karena tidak diakui Rasulullah masuk golongan beliau. Nabishallallahu ‘alaihi wa sallamberlepas diri dari umatnya yang meratapi mayit. Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’udradhiyallahu ‘anhu, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambersabda :
“Bukan dari golongan kami siapa yang menampar-nampar pipi, merobek-robek kerah baju, dan menyeru dengan seruan jahiliyyah (meratap).”(HR. Bukhari dan Muslim)
Wallahu A'lam
Orang yang meratap maka akan menyesal karena tidak diakui Rasulullah masuk golongan beliau. Nabishallallahu ‘alaihi wa sallamberlepas diri dari umatnya yang meratapi mayit. Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’udradhiyallahu ‘anhu, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambersabda :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ، أَوْ شَقَّ الْجُيُوبَ، أَوْ دَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
“Bukan dari golongan kami siapa yang menampar-nampar pipi, merobek-robek kerah baju, dan menyeru dengan seruan jahiliyyah (meratap).”(HR. Bukhari dan Muslim)
Wallahu A'lam
(wid)