Tajamnya Firasat Imam Syafi'i dan Imam Asy-Syaibani, Berikut Kisahnya
Senin, 21 November 2022 - 06:30 WIB
Hati-hati dengan firasat orang saleh. Mereka memiliki firasat yang tajam sebagaimana kisah Imam Syafi'i dan Imam Muhammad As-Syaibani.
Firasat adalah pengetahuan batin atau kemampuan melihat apa yang ada dalam pikiran atau hati seseorang. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menulis, firasat itu bagian dari Ilham. Sedangkan Imam Qusyairi mengatakan, firasat adalah kata hati yang lahir dari kekuatan iman yang menghujam ke dalam hati.
Dai yang sedang menimba ilmu di Al-Azhar Mesir, Ustaz Amru Hamdany menukil satu riwayat Hadis, Nabi sholallohu 'alaihi wasallam bersabda:
اتقوا فراسة المؤمن، فإنه ينظر بنور الله
Artinya: "Hati-hatilah terhadap firasatnya orang beriman, karena sungguh ia melihat dengan cahaya Allah." (HR Imam at-Tirmidzi)
Imam Qusyairi (wafat 465 H atau 1072 M) menukil satu kisah tentang Firasat orang beriman dalam Risalahnya. Beliau menceritakan kisah Imam Syafi'i (150-204 H) dan Imam Muhammad As-Syaibani (131-189 H).
Diceritakan bahwa suatu hari Imam Syafi'i dan Imam Muhammad As-Syaibani sedang duduk-duduk di Masjidil Haram. Selang beberapa lama, masuklah seseorang yang tak dikenal ke dalam masjid.
Imam As-Asyaibani kemudian berkata: "Firasat saya, orang yang masuk ini adalah tukang kayu."
Imam Syafi'i kemudian menyambut: "Firasat saya sih orang ini adalah seorang tukang besi." Kemudian untuk membuktikan itu, mereka berdua bertanya langsung kepada orang tadi. Orang tersebut berkata: "Dulu saya adalah tukang besi dan sekarang saya pemotong kayu."
Masya Allah begitulah ketajaman firasat ulama-ulama salaf terdahulu. Allah memberi mereka kemuliaan berkat ketaatan dan kesalehan mereka.
Wallahu A'lam
Firasat adalah pengetahuan batin atau kemampuan melihat apa yang ada dalam pikiran atau hati seseorang. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menulis, firasat itu bagian dari Ilham. Sedangkan Imam Qusyairi mengatakan, firasat adalah kata hati yang lahir dari kekuatan iman yang menghujam ke dalam hati.
Dai yang sedang menimba ilmu di Al-Azhar Mesir, Ustaz Amru Hamdany menukil satu riwayat Hadis, Nabi sholallohu 'alaihi wasallam bersabda:
اتقوا فراسة المؤمن، فإنه ينظر بنور الله
Artinya: "Hati-hatilah terhadap firasatnya orang beriman, karena sungguh ia melihat dengan cahaya Allah." (HR Imam at-Tirmidzi)
Imam Qusyairi (wafat 465 H atau 1072 M) menukil satu kisah tentang Firasat orang beriman dalam Risalahnya. Beliau menceritakan kisah Imam Syafi'i (150-204 H) dan Imam Muhammad As-Syaibani (131-189 H).
Diceritakan bahwa suatu hari Imam Syafi'i dan Imam Muhammad As-Syaibani sedang duduk-duduk di Masjidil Haram. Selang beberapa lama, masuklah seseorang yang tak dikenal ke dalam masjid.
Imam As-Asyaibani kemudian berkata: "Firasat saya, orang yang masuk ini adalah tukang kayu."
Imam Syafi'i kemudian menyambut: "Firasat saya sih orang ini adalah seorang tukang besi." Kemudian untuk membuktikan itu, mereka berdua bertanya langsung kepada orang tadi. Orang tersebut berkata: "Dulu saya adalah tukang besi dan sekarang saya pemotong kayu."
Masya Allah begitulah ketajaman firasat ulama-ulama salaf terdahulu. Allah memberi mereka kemuliaan berkat ketaatan dan kesalehan mereka.
Wallahu A'lam
(rhs)