Sebab-Sebab Ekstrem Keagamaan Menurut Syaikh Muhammad al-Ghazali
Kamis, 24 November 2022 - 17:13 WIB
Abu Sufyan bergembira karena disebut-sebut namanya dan membuka jalan untuk menyerahkan Mekkah tanpa pertempuran.
Kadangkala cela psikis bersembunyi di balik semangat memperjuangkan nilai-nilai dan ketegasan membela kebenaran. Contoh yang paling jelas adalah seseorang yang menyangsikan keadilan Rasulullah SAW dalam membagi harta rampasan perang. Orang tersebut berkata, "Pembagian tidak dilakukan karena Allah."
Hebatnya, Rasulullah SAW adalah pribadi muslim yang paling sabar dan bijak. Menghadapi masalah seperti itu, Nabi SAW menganggap kelemahan demikian disebabkan oleh godaan dunia karena belum kokohnya keyakinan dalam hati sebagian muslim. Sesungguhnya, terburu-buru menuduh hamba Allah yang paling mulia, Rasulullah SAW, adalah refleksi penyakit batin!
Kadangkala cela psikis bersembunyi di balik semangat memperjuangkan nilai-nilai dan ketegasan membela kebenaran. Contoh yang paling jelas adalah seseorang yang menyangsikan keadilan Rasulullah SAW dalam membagi harta rampasan perang. Orang tersebut berkata, "Pembagian tidak dilakukan karena Allah."
Hebatnya, Rasulullah SAW adalah pribadi muslim yang paling sabar dan bijak. Menghadapi masalah seperti itu, Nabi SAW menganggap kelemahan demikian disebabkan oleh godaan dunia karena belum kokohnya keyakinan dalam hati sebagian muslim. Sesungguhnya, terburu-buru menuduh hamba Allah yang paling mulia, Rasulullah SAW, adalah refleksi penyakit batin!
(mhy)