Kisah Orientalis Hungaria Bermimpi Bertemu Nabi SAW Dibacakan Surat An-Naba' Ayat 6-9
Rabu, 28 Desember 2022 - 05:15 WIB
Baca Juga
Saya juga kemukakan tentang keterbelakangan kaum Muslimin pada zaman akhir-akhir ini, tentang cara-cara yang mungkin bisa mengembalikan kebesaran mereka yang telah hilang dan tentang adanya sebagian orang Islam yang mengatakan bahwa segala sesuatu tergantung sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT. Pada hal Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'anul-Karim:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum kecuali jika mereka sendiri mau mengubah keadaan dirinya.
Saya memusatkan pembicaraan saya kepada persoalan ini dengan mengemukakan ayat-ayat Kitabullah. Kemudian tentang peningkatan hidup yang suci atau takwa dan perlunya memerangi perbuatan dosa/ma'siat.
Selesai berbicara, lalu saya duduk. Saya berbicara dengan sepenuh perasaan, dan saya dengar orang-orang di seluruh pelosok mesjid pada berteriak: Allaahu Akbar!!! Terasalah pengaruh dan semangatnya yang merata ke seluruh tempat, dan saya tidak bisa mengingat-ingat lagi apa yang terjadi kemudian pada waktu itu, selain di atas mimbar Aslam memanggil dan memegang pergelangan tangan saya keluar dari Mesjid.
Saya bertanya kepadanya: "Mengapa terburu-buru?"
Orang-orang pada berdiri dan memeluk saya. Berapa banyak orang-orang miskin yang melihat dengan mata sayu kepada saya, meminta do'a restu dan mereka menginginkan dapat mencium kepala saya.
Baca juga: Kisah Perjalanan Muhammad Ali Menjadi Seorang Mualaf
Saya berseru kepada Allah supaya tidak membiarkan jiwa-jiwa yang tidak berdosa ini melihat kepada saya seakan-akan saya berderajat lebih tinggi dari pada mereka.
Pada hal saya ini tidak lebih dari salah satu binatang yang melata di bumi, atau seorang yang sedang kebingungan mencari kebenaran. Saya tidak berdaya dan tidak mampu, sama seperti makhluk-makhluk yang lain.
Saya merasa malu menghadapi harapan-harapan orang-orang suci itu, dan saya merasa seakan-akan saya telah menipu mereka. Alangkah beratnya beban yang numpuk pada bahu penguasa dan Sultan. Orang-orang pada menaruh kepercayaan dan minta pertolongan kepadanya dengan perkiraan bahwa penguasa itu dapat mengerjakan apa yang mereka sendiri tidak mampu.
Aslam mengeluarkan saya dari kerumunan dan pelukan saudara-saudara saya yang baru dan mendudukkan saya pada sebuah tonga (kendaraan beroda dua di India) dan membawa saya pulang ke rumah. Pada hari-hari berikutnya, orang berbondong-bondong menemui saya untuk menunjukkan suka cita, dan saya merasakan kecintaan dan kebaikan mereka itu cukup menjadi bekal selama hidup saya.
Baca juga: Ini Agama Suami Maudy Ayunda sebelum Mualaf
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(mhy)