Dua Pusaka yang Ditinggalkan Nabi Muhammad SAW untuk Umatnya
Selasa, 03 Januari 2023 - 17:11 WIB
Ada dua pusaka berharga yang merupakan peninggalan terbaik Nabi Muhammad SAW untuk umatnya. Siapa yang berpegang teguh kepada keduanya, maka ia tidak akan tersesat.
Sebagian ulama menyebut kedua pusaka itu adalah Al-Qur'an dan Hadis sebagaimana diterangkan dalam Hadis yang artinya: "Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya." (HR Malik, Al-Hakim, Al-Baihaqi),
Ternyata ada Hadis lain yang derajatnya shahih dan tidak banyak diketahui umat Islam. Yaitu perintah berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Ahlul Bait.
Ustaz Ahmad Zarkasih Lc dalam bukunya "Manusia yang Tidak Seperti Manusia" menyebutkan dua pusaka berharga itu adalah Kitabullah dan Keluarga Nabi Muhammad (Ahlul Bait). Beliau menukil sebuah Hadis yang dikenal dengan nama Hadis Tsaqalain (dua pusaka Nabi yang sangat berharga).
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ الهِs قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ الهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّتِهِ يَوْمَ عَرَفَةَ وَهُوَ عَلَى نَاقَتِهِ الْقَصْوَاءِ يَخْطُبُ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا كِتَابَ الهِى وَعِتْرَتِي أَهْلَ بَيْتِي
Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam pada hari Arafah di dalam haji beliau, yang beliau di atas untanya bernama Al-Qashwa sedang berkhutbah. Aku mendengar beliau bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah meninggalkan pada kamu sesuatu jika kamu memeganginya niscaya kamu tidak akan sesat: kitabullah dan 'itrah-ku (keturunan/keluarga, ahli bait Nabi)." (HR at-Tirmidzi, Ahmad dalam Al-Musnad)
Kitabullah dan Ahlul Bait
Imam al-Munawi dalam Faidh Al-Qadir (3/14) menjelaskan Hadis Tsaqalain di atas. Maksud hadis itu adalah bahwasanya jika kalian mengikuti perintah yang ada di Kitab Allah, serta menjauhi apa yang dilarang di dalamnya, sambil mengikuti petunjuk keluarga Nabi serta meneladani kisah hidup mereka, niscaya kalian akan mendapatkan petunjuk dan tidak akan tersesat.
Kemudian beliau mengutip pernyataan Imam Al-Qurthubi terkait hadits tersebut: "Hadis ini adalah wasiat dari Nabi Muhammad SAW untuk kita. Dan ini adalah penguat yang nyata yang mengandung kewajiban menghormati keluaga Nabi, serta berbuat baik kepada mereka dan memuliakan mereka, mencintai mereka, sebagai kewajiban kuat yang mana tidak boleh seseorang berpaling dari kewajiban ini."
Membenci Keluarga Nabi Tanda Kemunafikan
Dalam hadis lain diriwayatkan Imam Muslim dalam shahih-nya, Sayyidina Ali pernah meriwayatkan apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW kepadanya:
"Demi Allah, Dzat yang menciptakan seluruh makhluk hidup, sesungguhnya janji Nabi kepadaku adalah bahwa siapa yang mencintaiku berarti ia seorang mukmin. Dan tidak ada yang membenciku kecuali ia seorang munafik." (HR Muslim)
Riwayat senada juga direkam oleh Imam Ahmad dalam Al-Manaqib. Rasulullah SAW bersabda: "Wahai manusia, aku wasiatkan kepada kalian untuk mencintai kerabatku, saudaraku, dan juga sepupuku; Ali, sesungguhnya tidak ada yang mencintainya kecuali dia memang seorang mukmin dan juga tidak ada yang membencinya kecuali memang ia seorang munafik. Dan siapa yang mencintainya berarti mencintaiku, siapa yang membencinya berarti ia juga membenciku." (HR Ahmad)
Adapun orang-orang yang membenci keluarga Nabi diancam dengan neraka sebagaimana hadis dari Abu Said al-Khudriy, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidaklah ada orang yang membenci kami Ahl Bait kecuali Allah masukan ia ke dalam neraka." (HR Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Mencintai keluarga Nabi dan mengikutinya merupakan kewajiban setiap muslim. Apalagi kedudukan mereka telah dimuliakan Allah hingga hari Kiamat. Dari Abu Sa'id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda: "Hasan dan Husain adalah tuan (penghulu) para pemuda ahli surga." (HR Ahmad, dan Ibnu Abi Syaibah)
Sebagai bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sepatutnya kita mengikuti petunjuk Al-Qur'an, menghidupkan sunnah beliau, mencintai keluarga beliau dan memperbanyak sholawat kepada Nabi dan keluarganya.
Dari Abu Humaid As-Sa'idi radhiyallahu 'anhu, para sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad: "Ya Rasulullah, bagaimana cara bersholawat kepadamu? Beliau mengatakan:
Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad, istri-istrinya, dan anak keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberi sholawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berilah keberkahan kepada Muhammad, istri-istrinya, dan anak keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberi keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mahamulia." (HR Al-Bukhari 3369, 6360; HR. Muslim 407; HR Malik 400)
Itulah dua pusaka berharga yang diwariskan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Mudah-mudahan dengan mengikutinya insya Allah kita tidak akan tersesat.
Wallahu A'lam
Sebagian ulama menyebut kedua pusaka itu adalah Al-Qur'an dan Hadis sebagaimana diterangkan dalam Hadis yang artinya: "Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya." (HR Malik, Al-Hakim, Al-Baihaqi),
Ternyata ada Hadis lain yang derajatnya shahih dan tidak banyak diketahui umat Islam. Yaitu perintah berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Ahlul Bait.
Ustaz Ahmad Zarkasih Lc dalam bukunya "Manusia yang Tidak Seperti Manusia" menyebutkan dua pusaka berharga itu adalah Kitabullah dan Keluarga Nabi Muhammad (Ahlul Bait). Beliau menukil sebuah Hadis yang dikenal dengan nama Hadis Tsaqalain (dua pusaka Nabi yang sangat berharga).
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ الهِs قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ الهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّتِهِ يَوْمَ عَرَفَةَ وَهُوَ عَلَى نَاقَتِهِ الْقَصْوَاءِ يَخْطُبُ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا كِتَابَ الهِى وَعِتْرَتِي أَهْلَ بَيْتِي
Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam pada hari Arafah di dalam haji beliau, yang beliau di atas untanya bernama Al-Qashwa sedang berkhutbah. Aku mendengar beliau bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah meninggalkan pada kamu sesuatu jika kamu memeganginya niscaya kamu tidak akan sesat: kitabullah dan 'itrah-ku (keturunan/keluarga, ahli bait Nabi)." (HR at-Tirmidzi, Ahmad dalam Al-Musnad)
Kitabullah dan Ahlul Bait
Imam al-Munawi dalam Faidh Al-Qadir (3/14) menjelaskan Hadis Tsaqalain di atas. Maksud hadis itu adalah bahwasanya jika kalian mengikuti perintah yang ada di Kitab Allah, serta menjauhi apa yang dilarang di dalamnya, sambil mengikuti petunjuk keluarga Nabi serta meneladani kisah hidup mereka, niscaya kalian akan mendapatkan petunjuk dan tidak akan tersesat.
Kemudian beliau mengutip pernyataan Imam Al-Qurthubi terkait hadits tersebut: "Hadis ini adalah wasiat dari Nabi Muhammad SAW untuk kita. Dan ini adalah penguat yang nyata yang mengandung kewajiban menghormati keluaga Nabi, serta berbuat baik kepada mereka dan memuliakan mereka, mencintai mereka, sebagai kewajiban kuat yang mana tidak boleh seseorang berpaling dari kewajiban ini."
Membenci Keluarga Nabi Tanda Kemunafikan
Dalam hadis lain diriwayatkan Imam Muslim dalam shahih-nya, Sayyidina Ali pernah meriwayatkan apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW kepadanya:
"Demi Allah, Dzat yang menciptakan seluruh makhluk hidup, sesungguhnya janji Nabi kepadaku adalah bahwa siapa yang mencintaiku berarti ia seorang mukmin. Dan tidak ada yang membenciku kecuali ia seorang munafik." (HR Muslim)
Riwayat senada juga direkam oleh Imam Ahmad dalam Al-Manaqib. Rasulullah SAW bersabda: "Wahai manusia, aku wasiatkan kepada kalian untuk mencintai kerabatku, saudaraku, dan juga sepupuku; Ali, sesungguhnya tidak ada yang mencintainya kecuali dia memang seorang mukmin dan juga tidak ada yang membencinya kecuali memang ia seorang munafik. Dan siapa yang mencintainya berarti mencintaiku, siapa yang membencinya berarti ia juga membenciku." (HR Ahmad)
Adapun orang-orang yang membenci keluarga Nabi diancam dengan neraka sebagaimana hadis dari Abu Said al-Khudriy, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidaklah ada orang yang membenci kami Ahl Bait kecuali Allah masukan ia ke dalam neraka." (HR Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Mencintai keluarga Nabi dan mengikutinya merupakan kewajiban setiap muslim. Apalagi kedudukan mereka telah dimuliakan Allah hingga hari Kiamat. Dari Abu Sa'id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda: "Hasan dan Husain adalah tuan (penghulu) para pemuda ahli surga." (HR Ahmad, dan Ibnu Abi Syaibah)
Sebagai bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sepatutnya kita mengikuti petunjuk Al-Qur'an, menghidupkan sunnah beliau, mencintai keluarga beliau dan memperbanyak sholawat kepada Nabi dan keluarganya.
Dari Abu Humaid As-Sa'idi radhiyallahu 'anhu, para sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad: "Ya Rasulullah, bagaimana cara bersholawat kepadamu? Beliau mengatakan:
اللَّهُـمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad, istri-istrinya, dan anak keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberi sholawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berilah keberkahan kepada Muhammad, istri-istrinya, dan anak keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberi keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mahamulia." (HR Al-Bukhari 3369, 6360; HR. Muslim 407; HR Malik 400)
Itulah dua pusaka berharga yang diwariskan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Mudah-mudahan dengan mengikutinya insya Allah kita tidak akan tersesat.
Wallahu A'lam
(rhs)
Lihat Juga :