Sholat Sudah Dilakukan Jauh sebelum Nabi Muhammad SAW Mikraj
loading...
A
A
A
Nabi Ibrahim adalah orang yang taat dalam menjalankan semua yang disyariatkan kepadanya, seperti sholat, puasa, zakat, ibadah haji, dan berkurban. Nabi Ibrahim adalah orang yang mendirikan sholat pada waktu pagi (Dhuha) dan petang (Ashar).
Sholat Nabi Isa
Sementara itu, Imam Syihabbuddin Mahmud bin Abdullah Al-Husseini Al-Lusi juga menyebut bahwa Nabi Isa AS adalah orang pertama yang mendirikan sholat pada waktu Maghrib. Tiap rakaat sholat Nabi Isa memiliki maksud yang berbeda.
Rakaat pertama, bersyukur kepada Allah karena memaklumkan akan ketiadaan ke-Tuhanan pada dirinya. Rakaat kedua, bersyukur kepada Allah karena memaklumkan ketiadaan ke-Tuhanan pada diri ibunya (Maryam). Rakaat ketiga, untuk menetapkan ke-Tuhanan Allah Yang Maha Esa.
Hal tersebut terkait dengan firman Allah SWT:
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah? Isa menjawab, "Mahasuci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib.” ( QS Al-Maidah : 116)
Imam Al-Lusi dalam tafsirnya “Ruhul Ma'aani" menjelaskan, yang dimaksud firman Allah: “Adakah kamu mengatakan kepada manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?” adalah sanggahan Allah SWT pada hari kiamat untuk mencela kaum kafir yang menetapkan Nabi Isa AS sebagai persaksian dalam ibadah dan perintah mereka untuk menyembahnya.
Pendapat lain mengatakan bahwa sanggahan Allah ini waktu di dunia, ketika matahari sudah tenggelam. "Maka, sholat Nabi Isa AS pada waktu maghrib sebanyak tiga rakaat sebagai tanda syukurnya kepada Allah SWT atas pertanyaan Allah sebagaimana ayat di atas," ujar Imam Al-Lusi.
Sholat Nabi Yunus
Sedangkan orang pertama yang mendirikan sholat Ashar ialah Nabi Yunus AS . Hal itu dilakukan ketika Nabi Yunus baru dikeluarkan Allah SWT dari dalam perut ikan paus.
Imam Haqqi menyebutkan bahwa saat dikeluarkan dari dalam perut paus, keadaan Nabi Yunus sangat lemah seperti burung yang tidak berbulu pada sekujur tubuhnya.
Selama di dalam perut ikan, Nabi Yunus AS berada dalam empat kegelapan yaitu: 1) Kegelapan di dalam usus perut ikan. 2) Kegelapan di dasar lautan lepas. 3) Kegelapan pada kala malam. 4) Kegelapan di dalam perut ikan.
Menurut Imam Haqqi, Nabi Yunus AS selamat dari ikan paus bertepatan pada waktu Ashar (menjelang sore). Kemudian, beliau segera melakukan sholat empat rakaat sebagai rasa syukurnya kepada Allah karena telah keluar dari empat kegelapan.
Allah SWT mengabadikan tasbih Yunus dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya ayat 87:
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” ( QS Al-Anbiyya : 87)
Dalam kegelapan, Nabi Yunus AS berdoa, “Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhalimiin” (Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim).
Imam Al-Haqqi menjelaskan, Nabi Yunus AS berdoa dalam keadaan yang sangat gelap gulita dalam perut ikan, gelapnya dasar laut, dan gelapnya malam.
Selanjutnya, Al-Haqqi mengutip perkataan Syeikh Samarkandi dalam tafsirnya yang mengatakan, Allah Mahatahu sesuatunya. Sesungguhnya kegelapan yang dimaksud adalah enam kegelapan, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Aku melihat seorang lelaki dari umatku di antara kedua tangannya dipenuhi kegelapan, di belakangnya juga kegelapan, di samping kanannya kegelapan, di samping kirinya juga kegelapan, dari bawah kedua telapak tangannya juga kegelapan, dan diliputi oleh kegelapan."
Sholat Nabi Isa
Sementara itu, Imam Syihabbuddin Mahmud bin Abdullah Al-Husseini Al-Lusi juga menyebut bahwa Nabi Isa AS adalah orang pertama yang mendirikan sholat pada waktu Maghrib. Tiap rakaat sholat Nabi Isa memiliki maksud yang berbeda.
Rakaat pertama, bersyukur kepada Allah karena memaklumkan akan ketiadaan ke-Tuhanan pada dirinya. Rakaat kedua, bersyukur kepada Allah karena memaklumkan ketiadaan ke-Tuhanan pada diri ibunya (Maryam). Rakaat ketiga, untuk menetapkan ke-Tuhanan Allah Yang Maha Esa.
Hal tersebut terkait dengan firman Allah SWT:
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ ۚ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ ۚ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah? Isa menjawab, "Mahasuci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib.” ( QS Al-Maidah : 116)
Imam Al-Lusi dalam tafsirnya “Ruhul Ma'aani" menjelaskan, yang dimaksud firman Allah: “Adakah kamu mengatakan kepada manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?” adalah sanggahan Allah SWT pada hari kiamat untuk mencela kaum kafir yang menetapkan Nabi Isa AS sebagai persaksian dalam ibadah dan perintah mereka untuk menyembahnya.
Pendapat lain mengatakan bahwa sanggahan Allah ini waktu di dunia, ketika matahari sudah tenggelam. "Maka, sholat Nabi Isa AS pada waktu maghrib sebanyak tiga rakaat sebagai tanda syukurnya kepada Allah SWT atas pertanyaan Allah sebagaimana ayat di atas," ujar Imam Al-Lusi.
Sholat Nabi Yunus
Sedangkan orang pertama yang mendirikan sholat Ashar ialah Nabi Yunus AS . Hal itu dilakukan ketika Nabi Yunus baru dikeluarkan Allah SWT dari dalam perut ikan paus.
Imam Haqqi menyebutkan bahwa saat dikeluarkan dari dalam perut paus, keadaan Nabi Yunus sangat lemah seperti burung yang tidak berbulu pada sekujur tubuhnya.
Selama di dalam perut ikan, Nabi Yunus AS berada dalam empat kegelapan yaitu: 1) Kegelapan di dalam usus perut ikan. 2) Kegelapan di dasar lautan lepas. 3) Kegelapan pada kala malam. 4) Kegelapan di dalam perut ikan.
Menurut Imam Haqqi, Nabi Yunus AS selamat dari ikan paus bertepatan pada waktu Ashar (menjelang sore). Kemudian, beliau segera melakukan sholat empat rakaat sebagai rasa syukurnya kepada Allah karena telah keluar dari empat kegelapan.
Allah SWT mengabadikan tasbih Yunus dalam Al-Qur'an surat Al-Anbiya ayat 87:
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” ( QS Al-Anbiyya : 87)
Dalam kegelapan, Nabi Yunus AS berdoa, “Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhalimiin” (Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim).
Imam Al-Haqqi menjelaskan, Nabi Yunus AS berdoa dalam keadaan yang sangat gelap gulita dalam perut ikan, gelapnya dasar laut, dan gelapnya malam.
Selanjutnya, Al-Haqqi mengutip perkataan Syeikh Samarkandi dalam tafsirnya yang mengatakan, Allah Mahatahu sesuatunya. Sesungguhnya kegelapan yang dimaksud adalah enam kegelapan, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Aku melihat seorang lelaki dari umatku di antara kedua tangannya dipenuhi kegelapan, di belakangnya juga kegelapan, di samping kanannya kegelapan, di samping kirinya juga kegelapan, dari bawah kedua telapak tangannya juga kegelapan, dan diliputi oleh kegelapan."