Dahsyatnya Gempa Bumi Turki-Suriah, Berikut Peristiwa Gempa Bumi pada Era Para Nabi
loading...
A
A
A
Turki dan Suriah terus menerus diguncang gempa bumi . Gempa susulan terakhir terjadi pada 20 Februari 2023. Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) mencatat lebih dari 6.000 gempa susulan terjadi, setelah dua gempa bumi besar mengguncang negara itu pada 6 Februari 2023 lalu. Korban meninggal mencapai 46.000 orang.
Gempa bumi sudah terjadi sejak dulu kala. Pada zaman para Nabi, gempa menjadi hukuman dari Allah SWT kepada suatu kaum. Al-Qur’an menginformasikan hal seperti itu.
Era Nabi Shaleh
Pada era Nabi Shaleh as , terjadi gempa diiringi petir. Hal ini terekam dalam Surah Al A'raf ayat 78:
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
"Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka."
Dalam Tafsir Kementerian Agama disebutkan ayat ini menerangkan perihal kesombongan umat Nabi Shaleh yang menantang dan menuntut didatangkannya azab Allah SWT.
Ayat ini menerangkan azab Allah yang diturunkan kepada mereka berupa gempa dan petir yang dahsyat yang menggetarkan jantung manusia, mengguncangkan bumi bagaikan gempa besar yang menghancurkan semua bangunan, sehingga mereka semuanya binasa.
Tentulah petir tersebut tidak seperti biasa, tetapi petir yang luar biasa yang khusus ditimpakan kepada mereka sebagai azab atas kedurhakaan kaum tsamud.
Gempa di era Nabi Shaleh juga diinformasikan dalam Al-Qur’an surat Hud : 76
وَأَخَذَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ ٱلصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دِيَٰرِهِمْ جَٰثِمِينَ
"Dan, orang-orang yang aniaya itu ditimpa suara gemuruh, lalu mereka bergelimpangan dalam rumahnya."
Tafsir Al-Muyassar Kementerian Agama Saudi Arabia menerangkan bahwa ayat ini berkaitan dengan azab Allah yang ditimpakan kepada kaum Tsamud atas kezalimannya mengingkari dan menolak ajaran Nabi Shaleh.
Gempa bumi yang disertai suara yang menggelar kuat menghabisi kaum tsamud yang berbuat kezhaliman, sehingga mereka menjadi orang-orang yang mati di tempat-tempat tinggal mereka, binasa lagi jatuh tersungkur dengan wajah, tidak ada gerakan sama sekali pada mereka.
Era Nabi Syuaib
Peristiwa gempa bumi pada zaman Nabi Syuaib as ini tertera dalam Surah Al A'raf ayat 91:
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
"Lalu, mereka dibinasakan oleh gempa bumi sehingga pagi harinya mereka bergelimpangan dalam rumahnya."
Ayat ini menerangkan peristiwa gempa bumi yang menimpa umat Nabi Syuaib, sehingga mereka mati bergelimpangan reruntuhan rumah mereka.
Hal ini disebabkan mereka telah mendustakan Nabi Syuaib dan menolak ajaran kebenaran yang disampaikannya, dengan siksa yang menimpa mereka itu seakan-akan mereka belum pernah tinggal di negeri itu dan bersenang-senang di situ, sebab semuanya hancur binasa, tak ada yang tersisa sedikit pun. Tidak ada lagi bekas-bekas peninggalan yang dapat menjadi bukti keberadaan mereka.
Gempa di era Nabi Syuaib juga dijelaskan Al-Qur’an dalam Surah Al-Ankabut ayat 37:
فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
"Mereka mendustakannya (Syuaib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka."
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di dalam Tafsir as-Sa'di menerangkan maksud ayat ini berkaitan dengan gempa dahsyat yang menimpa umat Nabi Syuaib as karena mereka mendustakan ajaran yang di bawa Nabi Syua’ib as.
Era Nabi Musa
Gambaran peristiwa gempa bumi pada zaman Nabi Musa as tertera dalam Surah Al A'raf 155 berikut:
وَٱخْتَارَ مُوسَىٰ قَوْمَهُۥ سَبْعِينَ رَجُلًا لِّمِيقَٰتِنَا ۖ فَلَمَّآ أَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُم مِّن قَبْلُ وَإِيَّٰىَ ۖ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ ٱلسُّفَهَآءُ مِنَّآ ۖ إِنْ هِىَ إِلَّا فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَن تَشَآءُ وَتَهْدِى مَن تَشَآءُ ۖ أَنتَ وَلِيُّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا ۖ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْغَٰفِرِينَ
“Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: “Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya."
Perihal maksud ayat ini, Tafsir Al Madinah Al-Munawwarah menjelaskan bahwa Allah memerintahkan Musa untuk mendatangi-Nya bersama Bani Israil setelah mereka bertaubat dari penyembahan kepada patung anak sapi; maka Musa memilih 70 orang dari mereka untuk pergi bersama mereka ke bukit Thursina sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Tuhannya.
Akan tetapi mereka meminta agar dapat melihat Allah, sehingga mereka ditimpa gempa bumi hingga mereka binasa. Sehingga Musa berdoa kepada Allah: “Ya Tuhanku, sungguh aku berharap seandainya Engkau menghendaki kebinasaan mereka ketika mereka belum pergi bersamaku ke tempat ini dan Engkau binasakan aku binasa bersama mereka; sehingga aku tidak merasa bersalah terhadap Bani Israil yang lain, kerena mereka akan berkata, ‘Kamu telah pergi bersama orang-orang terpilih kami untuk membinasakan mereka’.
Demikian penjelasan mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan tentang gempa bumi. Tentunya peristiwa dahsyat ini selain sebagai bukti akan keagungan kekuasaan Allah juga sebagai pelajaran, peringatan dan petunjuk bagi hamba-hamba Allah SWT yang bertakwa dan beriman.
Gempa bumi sudah terjadi sejak dulu kala. Pada zaman para Nabi, gempa menjadi hukuman dari Allah SWT kepada suatu kaum. Al-Qur’an menginformasikan hal seperti itu.
Era Nabi Shaleh
Pada era Nabi Shaleh as , terjadi gempa diiringi petir. Hal ini terekam dalam Surah Al A'raf ayat 78:
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
"Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka."
Dalam Tafsir Kementerian Agama disebutkan ayat ini menerangkan perihal kesombongan umat Nabi Shaleh yang menantang dan menuntut didatangkannya azab Allah SWT.
Baca Juga
Ayat ini menerangkan azab Allah yang diturunkan kepada mereka berupa gempa dan petir yang dahsyat yang menggetarkan jantung manusia, mengguncangkan bumi bagaikan gempa besar yang menghancurkan semua bangunan, sehingga mereka semuanya binasa.
Tentulah petir tersebut tidak seperti biasa, tetapi petir yang luar biasa yang khusus ditimpakan kepada mereka sebagai azab atas kedurhakaan kaum tsamud.
Gempa di era Nabi Shaleh juga diinformasikan dalam Al-Qur’an surat Hud : 76
وَأَخَذَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ ٱلصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دِيَٰرِهِمْ جَٰثِمِينَ
"Dan, orang-orang yang aniaya itu ditimpa suara gemuruh, lalu mereka bergelimpangan dalam rumahnya."
Tafsir Al-Muyassar Kementerian Agama Saudi Arabia menerangkan bahwa ayat ini berkaitan dengan azab Allah yang ditimpakan kepada kaum Tsamud atas kezalimannya mengingkari dan menolak ajaran Nabi Shaleh.
Gempa bumi yang disertai suara yang menggelar kuat menghabisi kaum tsamud yang berbuat kezhaliman, sehingga mereka menjadi orang-orang yang mati di tempat-tempat tinggal mereka, binasa lagi jatuh tersungkur dengan wajah, tidak ada gerakan sama sekali pada mereka.
Era Nabi Syuaib
Peristiwa gempa bumi pada zaman Nabi Syuaib as ini tertera dalam Surah Al A'raf ayat 91:
فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
"Lalu, mereka dibinasakan oleh gempa bumi sehingga pagi harinya mereka bergelimpangan dalam rumahnya."
Ayat ini menerangkan peristiwa gempa bumi yang menimpa umat Nabi Syuaib, sehingga mereka mati bergelimpangan reruntuhan rumah mereka.
Hal ini disebabkan mereka telah mendustakan Nabi Syuaib dan menolak ajaran kebenaran yang disampaikannya, dengan siksa yang menimpa mereka itu seakan-akan mereka belum pernah tinggal di negeri itu dan bersenang-senang di situ, sebab semuanya hancur binasa, tak ada yang tersisa sedikit pun. Tidak ada lagi bekas-bekas peninggalan yang dapat menjadi bukti keberadaan mereka.
Gempa di era Nabi Syuaib juga dijelaskan Al-Qur’an dalam Surah Al-Ankabut ayat 37:
فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ
"Mereka mendustakannya (Syuaib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka."
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di dalam Tafsir as-Sa'di menerangkan maksud ayat ini berkaitan dengan gempa dahsyat yang menimpa umat Nabi Syuaib as karena mereka mendustakan ajaran yang di bawa Nabi Syua’ib as.
Era Nabi Musa
Gambaran peristiwa gempa bumi pada zaman Nabi Musa as tertera dalam Surah Al A'raf 155 berikut:
وَٱخْتَارَ مُوسَىٰ قَوْمَهُۥ سَبْعِينَ رَجُلًا لِّمِيقَٰتِنَا ۖ فَلَمَّآ أَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُم مِّن قَبْلُ وَإِيَّٰىَ ۖ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ ٱلسُّفَهَآءُ مِنَّآ ۖ إِنْ هِىَ إِلَّا فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَن تَشَآءُ وَتَهْدِى مَن تَشَآءُ ۖ أَنتَ وَلِيُّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَا ۖ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْغَٰفِرِينَ
“Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: “Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya."
Perihal maksud ayat ini, Tafsir Al Madinah Al-Munawwarah menjelaskan bahwa Allah memerintahkan Musa untuk mendatangi-Nya bersama Bani Israil setelah mereka bertaubat dari penyembahan kepada patung anak sapi; maka Musa memilih 70 orang dari mereka untuk pergi bersama mereka ke bukit Thursina sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Tuhannya.
Baca Juga
Akan tetapi mereka meminta agar dapat melihat Allah, sehingga mereka ditimpa gempa bumi hingga mereka binasa. Sehingga Musa berdoa kepada Allah: “Ya Tuhanku, sungguh aku berharap seandainya Engkau menghendaki kebinasaan mereka ketika mereka belum pergi bersamaku ke tempat ini dan Engkau binasakan aku binasa bersama mereka; sehingga aku tidak merasa bersalah terhadap Bani Israil yang lain, kerena mereka akan berkata, ‘Kamu telah pergi bersama orang-orang terpilih kami untuk membinasakan mereka’.
Demikian penjelasan mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan tentang gempa bumi. Tentunya peristiwa dahsyat ini selain sebagai bukti akan keagungan kekuasaan Allah juga sebagai pelajaran, peringatan dan petunjuk bagi hamba-hamba Allah SWT yang bertakwa dan beriman.
(mhy)