Orang yang Celaka di Bulan Ramadan, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
Banyak dalil menyebutkan keutamaan Ramadan. Di antaranya turunnya rahmat dan ampunan Allah bagi mereka yang berpuasa didasari iman dan keikhlasan. Lalu, siapakah orang yang celaka di bulan Ramadan?
Setiap muslim yang memasuki bulan Ramadhan sejatinya beruntung karena dosa-dosanya yang lalu diampuni Allah berkat ibadah puasa yang dijalankannya. Apalagi di bulan itu, pahala dilipatgandakan, setan dibelenggu, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup.
Namun dalam riwayat Hadis, Rasulullah SAW mengingatkan umatnya tentang orang yang celaka di bulan Ramadan. Beliau bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan sholawat kepadaku. Dan celakalah seseorang, bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan. Dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya)." (HR at-Tirmidzi)
Riwayat lain, beliau bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
Artinya: "Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni." (HR Ahmad)
Ibnu Rajab menukil perkataan salaf: "Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya." (Latha-if Al-Ma'arif hal 297)
Al-Hafizh Al-Munawi rahimahullah berkata: "Seorang hamba yang mengetahui bahwa seandainya dia mengekang syahwatnya dalam sebulan (Ramadan) di setiap tahun dan melakukan amalan khusus yang disyari'atkan baginya di bulan ini, yaitu puasa dan sholat tarawih, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, namun ia menyia-nyiakan dan tidak mengerjakannya sampai Ramadhan berakhir, maka ia menjadi hamba yang celaka."
Oleh karena itu, barangsiapa yang mendapatkan kesempatan besar berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian ia melakukan amalan yang disyariatkan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah maka Allah akan memuliakannya. Dan siapa yang tidak Allah muliakan maka Dia akan merendahkan dan menghinakannya." (Faidhul Qodir, 4/34)
Lihat Juga: Berbagi Kebahagiaan Ramadan, TBIG Bagikan Bingkisan di 5 Panti Asuhan Jakarta dan Tanggerang
Setiap muslim yang memasuki bulan Ramadhan sejatinya beruntung karena dosa-dosanya yang lalu diampuni Allah berkat ibadah puasa yang dijalankannya. Apalagi di bulan itu, pahala dilipatgandakan, setan dibelenggu, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup.
Namun dalam riwayat Hadis, Rasulullah SAW mengingatkan umatnya tentang orang yang celaka di bulan Ramadan. Beliau bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan sholawat kepadaku. Dan celakalah seseorang, bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan. Dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya)." (HR at-Tirmidzi)
Riwayat lain, beliau bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
Artinya: "Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni." (HR Ahmad)
Ibnu Rajab menukil perkataan salaf: "Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya." (Latha-if Al-Ma'arif hal 297)
Al-Hafizh Al-Munawi rahimahullah berkata: "Seorang hamba yang mengetahui bahwa seandainya dia mengekang syahwatnya dalam sebulan (Ramadan) di setiap tahun dan melakukan amalan khusus yang disyari'atkan baginya di bulan ini, yaitu puasa dan sholat tarawih, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, namun ia menyia-nyiakan dan tidak mengerjakannya sampai Ramadhan berakhir, maka ia menjadi hamba yang celaka."
Oleh karena itu, barangsiapa yang mendapatkan kesempatan besar berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian ia melakukan amalan yang disyariatkan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah maka Allah akan memuliakannya. Dan siapa yang tidak Allah muliakan maka Dia akan merendahkan dan menghinakannya." (Faidhul Qodir, 4/34)
Lihat Juga: Berbagi Kebahagiaan Ramadan, TBIG Bagikan Bingkisan di 5 Panti Asuhan Jakarta dan Tanggerang
(rhs)