Tata Cara dan Niat Qadha Puasa Ramadan

Kamis, 16 Maret 2023 - 21:53 WIB
loading...
Tata Cara dan Niat Qadha Puasa Ramadan
Fidyah diwajibkan bagi orang yang sama sekali tidak sanggup membayar utang puasa Ramadan. Seperti orang tua renta atau orang sakit parah yang tidak bakal sembuh. Foto/dok @buyayahya_albahjah
A A A
Hari ini kita berada di akhir-akhir bulan Syaban tepatnya 24 Syaban 1444 Hijriyah. Bagi yang memiliki utang puasa Ramadan tahun lalu, masih ada waktu untuk melunasinya.

Menunaikan qadha puasa Ramadan hukumnya wajib bagi yang memiliki utang puasa. Hal ini sejalan dengan hadis berikut:

فَدَيْنُ اللَّهِ أَحَقُّ أَنْ يُقْضَى

Artinya: "Dan utang terhadap Allah lebih berhak untuk ditunaikan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Syaikh Tarmusi berkata, "Jika seseorang mengakhirkan mengqadha puasa hingga tibanya Ramadan tanpa adanya udzur, maka ia jatuh kepada dosa." [Tarmusi (4/209)]

Berikut ini bacaan niat qadha Puasa Ramadan :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin an qadha-i fardhi syahri Romadhana lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah Ta'ala."

Tata cara qadha puasa Ramadan ini sama seperti puasa seperti biasa. Mulai dari berniat sebelum masuk waktu Fajar, makan sahur. Kemudian menahan lapar, haus serta hawa nafsu hingga matahari terbenam atau waktu Maghrib.

Bagi umat Islam yang kondisinya uzur atau tidak mampu lagi menunaikan puasa Ramadan, dapat menggantinya dengan membayar fidyah. Fidyah ini berupa makanan atau beras yang diberikan pada fakir miskin sebagai pengganti dari ibadah yang ditinggalkan.

Kewajibannya diganti dengan membayar fidyah satu Mud makanan untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Menurut Baznas, ukuran fidyah satu hari dibayar sebesar Rp50.000. Jumlah ini untuk makan tiga kali dari seorang miskin.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)