Keutamaan Membaca Yasin di Malam Jumat Bulan Ramadan

Rabu, 05 April 2023 - 04:00 WIB
loading...
Keutamaan Membaca Yasin...
Keutamaan membaca Yasin di malam Jumat bulan Ramadan merupakan amalan yang tidak memilki dasar yang kuat. Foto/Ilustrasi: SINDOnews
A A A
Keutamaan membaca Yasin di malam Jumat bulan Ramadan merupakan amalan yang tidak memilki dasar yang kuat. Bahkan tidak ada hadis yang sahih mengenai keutamaan membaca surat Yasin di malam Jumat (di bulan Ramadan atau pun di luar Ramadan).

Misalnya ada hadis yang berbunyi:

من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله

Artinya: Barang siapa membaca surat Yasin dan Al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya. (HR Abu Daud dari al-Habr)

Syekh Abdur Raul al-Manawi dalam kitabnya "Faydl al-Qadir" sebagaimana dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama , mengatakan bahwa di dalam hadis ini terdapat sanad yang terputus.



Selanjutnya, laman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga melansir sejumlah hadis tentang keutamaan membaca surat Yasin yang dinilai tidak bisa dijadikan hujah.

Hadis itu misalnya yang menyebut bahwa membaca surah Yasin ibarat membaca Al-Qur’an seluruhnya sebanyak 10 kali.

“Dari Anas (diriwayatkan) Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya setiap sesuatu memiliki hati, dan hatinya Al-Qur`an adalah surah Yasin, barangsiapa membaca surah Yasin, maka Allah akan mencatat baginya (pahala) seperti membaca seluruh Al-Qur`an sepuluh kali atas bacaannya” [HR at-Tirmidzi No. 2812].

Menurut at-Tirmidzi hadis ini adalah garib, yang tidak diketahui kecuali dari hadis Humaid bin Abdurrahman. Sedangkan di Bashrah, orang-orang tidak mengetahuinya dari hadis Qatadah kecuali dari jalur ini. Dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang bernama Harun Abu Muhammad yang merupakan seorang syaikh yang majhul (tidak diketahui).

Lalu, ada hadis bahwa orang yang membaca Yasin akan diampuni dosanya. Hadis itu berbunyi:

“Dari Ma’qil bin Yasar (diriwayatkan) Rasulullah SAW bersabda: al-Baqarah adalah surah Al-Qur’an berkedudukan tertinggi dan puncaknya. Delapan puluh Malaikat turun menyertai masing-masing ayatnya. Laa ilaha illaahu al-hayyul qayyum di bawah ‘Arsy, lalu ia digabungkan dengannya, atau digabungkan dengan surah al-Baqarah. Sedangkan Yasin adalah hati Al-Qur’an. Tidaklah seseorang membacanya, sedang ia mengharap (rida) Allah tabaraka wa ta’ala dan akhirat, melainkan dosanya akan di ampuni. Bacakanlah surah tersebut terhadap orang-orang yang mati di antara kalian” [HR Ahmad No. 19415].



Hadis ini diriwayatkan dari jalan Mu’tamir dari ayahnya dari seseorang, dari ayahnya, dari Ma’qil bin Yasar. Dari jalur sanad ke-1 terdapat Ma’qil bin Yasar bin Abdullah (dari kalangan sahabat) – nama tidak diketahui – Sulaiman bin Thurkhan (tsiqah) – Mu’tamir bin Sulaiman bin Turkhan (majhul/tidak dapat dipercaya) – Muhammad bin al-Fadlal (tsiqah hafiz).

Pada sanad hadis ini ada tiga orang perawi yang majhul (tidak diketahui nama dan keadaannya). Jadi hadis ini termasuk hadis daif dan tidak dapat dijadikan hujah.

Hadis selanjutnya bahwa orang yang membaca surat Yasin pada malam hari akan diampuni dosanya.

“Dari al-Hasan (diriwayatkan), barangsiapa yang membaca surah Yasin pada malam hari karena mengharap wajah Allah atau mengharap keridaan Allah niscaya ia akan diampuni. Ia berkata lagi; Telah sampai berita kepadaku bahwa surah itu menyamai Al-Qur’an seluruhnya” [HR ad-Darimi No. 3281).

Dari jalur sanad ke-1 terdapat al-Hasan bin Abi al-Hasan Yasar (tsiqah) – nama tidak diketahui – Sulaiman bin Thurkhan (tsiqah) – Mu’tamir bin Sulaiman bin Thurkhan (majhul) – Musa bin Khalid (tsiqah). Dalam sanad hadis ini ada perawi yang tidak diketahui namanya dan ada perawi yang majhul. Untuk itu, hadis ini tidak dapat dijadikan hujah.



Ada juga hadis yang menyebutkan bahwa orang yang membaca Yasin di siang hari akan terpenuhi kebutuhannya.

”Dari ‘Atha` bin Abu Rabah (diriwayatkan), telah sampai berita kepadaku bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang membaca surah Yasin pada awal siang niscaya akan terpenuhi semua kebutuhannya” [HR ad-Darimi No. 3284].

Sanad dalam hadis ini yaitu Atha’ bin Abi Rabbah (tsiqah) – Muhammad Bin Juhadah (tsiqah) – Ziyad bin Khaitsamah (tsiqah) – Syuja’ bin al-Walid bin Qais (buruk hapalannya) – al-Walid bin Syuja’ bin al-Walid (tsiqah). Semua perawi dalam hadis ini tsiqah kecuali Syuja’ bin al-Walid bin Qais yang buruk hapalannya.

Selanjutnya disebutkan bahwa orang yang membaca surah Yasin akan dimudahkan urusannya.

“Ibnu Abbas berkata (diriwayatkan), barangsiapa yang membaca surah Yasin ketika berada di waktu pagi niscaya diberikan kepadanya kemudahan hari itu hingga ia berada di waktu sore, dan barangsiapa yang membacanya pada awal malam niscaya diberikan kepadanya kemudahan malam itu hingga ia berada di waktu pagi” [HR ad-Darimi No. 3285].

Sanad dalam hadis di atas yaitu Abdullah bin ‘Abbas bin ‘Abdul Muthalib bin Hasyim (Sahabat) – Syahar bin Hawsyab (buruk hapalannya) – Rasyid bin Najih (buruk hapalannya) – Abdul Wahhab bin ‘Abdul Majid bin ash-Shalti (tsiqah) – Amru bin Zurarah bin Waqid (tsiqah).



Lalu, disebutkan pula bahwa orang yang membaca surah Yasin di malam Jumat akan diampuni dosanya.

“Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) Rasulullah SAW bersabda, barangsiapa di malam Jumat membaca ad-Dukhan dan Yasin, maka ia diampuni di pagi harinya” [HR al-Baihaqi No. 2248 dalam kitab Syu’ab al-Iman].

Hadis tersebut tergolong sebagai hadis daif dan termasuk hadis yang bermasalah, karena di dalam rangkaian sanadnya terdapat seorang perawi yang benama Hisyam bin Ziyad dari generasi tabiut-tabiin yang menurut Ibnu Hajar al-Atsqalani dia itu adalah perawi yang matruk (perawi yang tersangat daif dan tidak diambil hasilnya), dan banyak ulama yang menyatakan kedaifannya. Sedangkan menurut az-Zahabi Hisyam bin Ziyad itu lemah. Dari rangkaian para perawi di atas, Hisyam bin Ziyad adalah sosok yang bermasalah di kalangan ulama hadis.
(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3491 seconds (0.1#10.140)