Doa Qunut Witir Lengkap dan Terjemahannya, Yuk Amalkan!

Selasa, 11 April 2023 - 12:21 WIB
loading...
Doa Qunut Witir Lengkap...
Bacaan qunut witir ini dianjutkan diamalkan dalam ibadah salat di bulan Ramadan terutama di pertengahan kedua Ramadan. Foto istimewa
A A A
Bacaan doa Qunut witir ini dianjurkan diamalkan dalam ibadah salat pada pertengahan kedua bulan Ramadan. Semua ulama sepakat hukum membaca Qunut di separuh terakhir Ramadan (dimulai malam tanggal 15 Ramadan).

Berikut doa Qunut yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada cucunya Hasan bin Ali radhiallahu'anhuma, yaitu:

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ, فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ , وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ,وَلاَ يَعِزُّمَنْ عَادَيْتَ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ ,اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ ,وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


Allaahumahdinii fiiman hadait, wa 'aafinii fiiman aafait, wa tawallani fiimantawallait, wa baariklii fiimaaan aktoit, wa qini syaramaa qadhait, Fainnakataqdhi walayuqdha 'alaik, wa innahu layadzillu mawwalait, wa la ya idzuman 'aadait, Tabarak tarabannaa wata 'aalait, Falakal hamdu 'alamaa qadhait, Astagfiruka wa atuubu ilaik, Wa shallalloohu 'ala Sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil Ummiyyi wa 'ala Aalihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya:
Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang Engkau beri petunjuk, berilah aku perlindungan sebagaimana orang yang telah Engkau lindungi, uruslah aku sebagaimana orang yang telah Engkau urus. Berilah berkah apa yang Engkau berikan kepadaku, jauhkan aku dari kejelekan apa yang Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkau yang menjatuhkan qada’ (ketetapan), dan tidak ada orang yang memberikan hukuman kepada-Mu. Sesungguhnya orang yang Engkau cintai tidak akan hina dan orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia. Maha Suci Engkau, wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. Oleh hal yang sudah Engkau hukum, aku memohon pengampunan dan taubat kepada-Mu. Dan semoga Engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad yang ummi, dan semua umat beliau dan para sahabatnya, Semoga Allah menambahkan keberkahan dan keselamatan.

Jika dalam salat berjamaah, imam dianjurkan mengeraskan suara, sedangkan makmum mengamini doa yang dibaca imam. Imam dianjurkan mengubah lafal "ihdinii" (berilah aku petunjuk) menjadi "ihdina" (berilah kami petunjuk).

Tidak mengapa apabila ditambah dengan doa yang dianjurkan dan baik. Berdoa untuk umat Islam pada pertengahan kedua di bulan Ramadan dianjurkan. Bahkan hal ini dilakukan para imam zaman Umar radhiyallahu 'anhu.

Terdapat di pengujung hadis Abdurrahman bin Abdun Al-Qari tadi: "Mereka melaknat orang-orang kafir pada pertengahan (Ramadhan), Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang menghalangi jalan-Mu, dan mendustakan utusan-utusan-Mu, dan tidak mengimani janji-Mu, cerai beraikan pendapat-pendapat mereka. Dan turunkan ketakutan di hati mereka, dan berikan balasan dan siksa-Mu kepada mereka, (Engkau adalah) Tuhan yang benar. Kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berdoa untuk (kebaikan) umat Islam semampunya. Kemudian memohon ampunan untuk orang-orang mukmin.

Setelah itu memohon ampunan dan permintaan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan (mereka membaca): "Ya Allah hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya KepadaMu kami salat dan bersujud, hanya kepadaMu kami bersegera dan, kami memohon rahmat-Mu wahai Tuhan kami. Dan kami takut akan siksa-Mu yang keras. Sesungguhnya siksa-Mu bagi orang-orang yang memusuhi-Mu pasti akan mengenai." Kemudian takbir dan turun dalam kondisi sujud."

Termasuk sunnah di pengujung Witir (sebelum atau sesudah salam) membaca:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ ، وَبِمَعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ ، لاَ أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ


"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan rida-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan ampunan-Mu dari siksaan-Mu, dan saya berlindung denganMu dan dariMu. Saya tidak bisa menghitung (untuk) memujiMu. Engkau sebagaimana yang telah Engkau puji pada diriMu."



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2448 seconds (0.1#10.140)