Kisah Majusi Dapat Hidayah karena Hormati Orang Berpuasa

Sabtu, 15 April 2023 - 03:10 WIB
loading...
Kisah Majusi Dapat Hidayah karena Hormati Orang Berpuasa
Seorang Majusi penyembah api mendapat hidayah di akhir hayatnya karena menghormati orang yang berpuasa. Foto ilustrasi/dok Mustafa Kia
A A A
Kisah seorang Majusi mendapat hidayah karena menghormati orang berpuasa cukup populer di kalangan penuntut ilmu. Kisah ini diceritakan Syaikh Usman bin Hasan dalam kitabnya Durratun Nasihin fi Al-Wa'dz wa Al-Irsyad (Mutiara para Penasihat: Nasihat dan Petunjuk).

Syaikh Usman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khubawi merupakan seorang ulama abad 18 asal Konstantinopel (sekarang Istanbul), Turki. Beliau wafat Tahun 1224 Hijriyah.

Dikisahkan, dahulu ada seorang Majusi (penyembah api) sangat menghormati bulan Ramadan. Suatu hari anak Majusi ini makan di tengah pasar. Ia tidak mengetahui bahwa hari itu adalah bulan Ramadan, umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.

Mengetahui itu, sang ayah memarahi anaknya dan memukulnya. "Seharusnya engkau pandai menghormati umat Islam yang sedang menjalankan puasa, tapi mengapa kamu tidak tahu diri dengan cara makan di tengah pasar?" kata si Majusi itu kepada anaknya.

Setelah mendapat peringatan keras dari ayahnya, anak Majusi ini tidak lagi makan di siang hari Ramadan secara terbuka di muka umum.

Suatu hari, orang Majusi tersebut dikabarkan meninggal dunia. Pada satu malam, seorang ulama bermimpi bertemu dengan Majusi tersebut. Dalam mimpinya, ia melihat bahwa laki-laki Majusi itu sedang berada di salah satu istana megah di surga.

Merasa penasaran, ulama itu memberanikan diri untuk bertanya, "Mengapa engkau masuk surga? Bukankah engkau seorang Majusi?"

Majusi itu menjawab: "Ya, betul. Tetapi, saat tiba waktu kematian, aku mendengar suara di atasku 'Wahai para Malaikat-Ku, jangan kalian biarkan orang itu sebagai Majusi. Muliakanlah dia dengan Islam karena telah menghormati bulan Ramadan."

Ternyata sebelum meninggal dunia, Majusi itu mendapat hidayah dari Allah sehingga meninggal dalam keadaan Islam. Ia mendapat kemuliaan dan tempat kesudahan yang baik karena sebab penghormatannya terhadap bulan Ramadan.

Begitulah Allah memuliakan orang yang menghormati bulan suci Ramadan. Apalagi bagi muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan (kecuali bagi yang uzur syar'i), ia akan mendapat kemuliaan dan ganjaran istimewa di sisi Allah.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Artinya: "Allah berfirman, 'seluruh ibadah anak Adam untuk mereka sendiri, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR Al-Bukhari, Muslim)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2301 seconds (0.1#10.140)