Cara Menghapus Dosa Zina dengan Taubatan Nasuha
loading...
A
A
A
Seseorang yang benar-benar bertobat kepada Allah dari dosa-dosa yang pernah ia lakukan, maka ia akan bersih kembali bagaikan orang yang tidak pernah berdosa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Orang yang bertobat dari perbuatan dosa, bagaikan orang yang tidak pernah berdosa. [Shahîhul- Jami’, 3008].
Tobat itu dinyatakan benar oleh para ulama, jika terpenuhi syarat-syaratnya. Harus ikhlash kepada Allah, karena tobat merupakan salah satu bentuk ibadah. Harus merasa sedih dan menyesali perbuatan dosa (maksiat) yang pernah dilakukannya. Harus benar-benar meninggalkan kemaksiatan (perbuatan dosa) tersebut dengan segera. Harus bertekad secara penuh dari dalam hatinya berniat tidak akan pernah lagi mengulanginya kembali.
Tobat tersebut dilakukan sebelum waktu tobat ditutup oleh Allah, yaitu sebelum orang tersebut sekarat dan di saat ia menghembuskan nafas-nafas terakhirnya, dan sebelum matahari terbit dari sebelah barat.
Salat Taubat
Salat adalah salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri pada Allah SWT dan menghapuskan dosa. Seseorang yang ingin bertobat atas dosa-dosanya dapat meminta ampunan lewat salat taubat.
Rasulullah SAW bersabda:
Tidak ada seorang hamba pun yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik selanjutnya berdiri lalu melakukan shalat dua raka’at, kemudian memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah pasti akan mengampuninya. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat (yang artinya), “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allâh…”, sampai akhir ayat. (HR Abu Dâwud)
Oleh karena itu imam Ibnu Katsîr rahimahullah mengatakan, “Dianjurkan wudhu’ serta salat dua raka’at pada waktu tobat”. Kemudian beliau menyebutkan hadis-hadis tentang masalah ini.
Perbanyak Zikir dan Istigfhar
Memperbanyak zikir dan istigfar pada Allah adalah salah satu amalan untuk menghapuskan dosa-dosa kita. Kalimat istigfar merupakan kalimat permohonan ampun dari Allah SWT dan dosa-dosa seseorang dapat dihilangkan dengan terus menyebut nama Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT surat Al imran ayat 135 berikut ini:
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. ( QS Al imran : 135)
Rasûlullâh SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya:
Barangsiapa bertasbih setelah shalat 33x, bertahmîd (membaca alhamdulillâh) 33 x, dan bertakbîr (membaca Allâhu Akbar) 33x maka semuanya berjumlah 99 dan apabila ia menggenapkannya hingga menjadi 100 dengan mengucapkan:
اَلتَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ
Orang yang bertobat dari perbuatan dosa, bagaikan orang yang tidak pernah berdosa. [Shahîhul- Jami’, 3008].
Tobat itu dinyatakan benar oleh para ulama, jika terpenuhi syarat-syaratnya. Harus ikhlash kepada Allah, karena tobat merupakan salah satu bentuk ibadah. Harus merasa sedih dan menyesali perbuatan dosa (maksiat) yang pernah dilakukannya. Harus benar-benar meninggalkan kemaksiatan (perbuatan dosa) tersebut dengan segera. Harus bertekad secara penuh dari dalam hatinya berniat tidak akan pernah lagi mengulanginya kembali.
Tobat tersebut dilakukan sebelum waktu tobat ditutup oleh Allah, yaitu sebelum orang tersebut sekarat dan di saat ia menghembuskan nafas-nafas terakhirnya, dan sebelum matahari terbit dari sebelah barat.
Baca Juga
Salat Taubat
Salat adalah salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri pada Allah SWT dan menghapuskan dosa. Seseorang yang ingin bertobat atas dosa-dosanya dapat meminta ampunan lewat salat taubat.
Rasulullah SAW bersabda:
« مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ». ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ.
Tidak ada seorang hamba pun yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik selanjutnya berdiri lalu melakukan shalat dua raka’at, kemudian memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah pasti akan mengampuninya. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat (yang artinya), “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allâh…”, sampai akhir ayat. (HR Abu Dâwud)
Oleh karena itu imam Ibnu Katsîr rahimahullah mengatakan, “Dianjurkan wudhu’ serta salat dua raka’at pada waktu tobat”. Kemudian beliau menyebutkan hadis-hadis tentang masalah ini.
Perbanyak Zikir dan Istigfhar
Memperbanyak zikir dan istigfar pada Allah adalah salah satu amalan untuk menghapuskan dosa-dosa kita. Kalimat istigfar merupakan kalimat permohonan ampun dari Allah SWT dan dosa-dosa seseorang dapat dihilangkan dengan terus menyebut nama Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT surat Al imran ayat 135 berikut ini:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. ( QS Al imran : 135)
Rasûlullâh SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya:
مَنْ سَبَّحَ اَللَّهَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَحَمِدَ اَللَّهِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَكَبَّرَ اَللَّهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ , وَقَالَ تَمَامَ اَلْمِائَةِ : لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ , غُفِرَتْ لَهُ خَطَايَاهُ , وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ اَلْبَحْرِ
Barangsiapa bertasbih setelah shalat 33x, bertahmîd (membaca alhamdulillâh) 33 x, dan bertakbîr (membaca Allâhu Akbar) 33x maka semuanya berjumlah 99 dan apabila ia menggenapkannya hingga menjadi 100 dengan mengucapkan: