Cara Menghapus Dosa Zina dengan Taubatan Nasuha
loading...
A
A
A
Cara menghapus dosa zina adalah tobat yang sebenar-benarnya tobat atau taubatan nasuha . Dalam Islam, zina adalah dosa yang sangat besar dan sangat keji serta seburuk-buruk jalan yang ditempuh oleh seseorang. Salah satu perbuatan yang dikutuk Allah SWT.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang)” ( QS Al-Israa /17 : 32)
Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa zina termasuk Al-Kabaa’ir (dosa-dosa besar) berdasarkan ayat di atas dan sabda Nabi Muhammad SAW .
“Apabila seorang hamba berzina keluarlah iman darinya. Lalu iman itu berada di atas kepalanya seperti naungan, maka apabila dia telah bertobat, kembali lagi iman itu kepadanya” [Hadits shahih riwayat Abu Dawud no. 4690 dari jalan Abu Hurairah]
Berkata Ibnu Abbas ra : “Dicabut cahaya (nur) keimanan di dalam zina” [Riwayat Bukhari di awal kitab Hudud, Fathul Bari 12:58-59]
Kendati demikian, Allah adalah maha pengampun. Syarat agar dosa zina diampuni oleh Allah adalah bertobat dan berdoa memohon ampunan Allah Ta’ala. Karena Allah Ta’ala memerintahkan kita bertobat kepada-Nya. Allah berfirman.
Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Rabb kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…. [ QS at-Tahrîm : 8]
Allah juga berfirman,
Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [ QS An Nûr/24 ayat 31].
Allah sangat gembira dengan tobat seorang hamba-Nya, bahkan kegembiraan Allah terhadap tobat seorang hamba-Nya melebihi kegembiraan orang yang menjumpai barang-barangnya kembali yang telah hilang lenyap darinya.
Rasulullah SAW bersabda:
Sungguh Allah lebih bergembira dengan tobat salah seorang dari kalian, melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian terhadap barang-barangnya yang hilang ketika ia mendapatkannya kembali.[HR Muslim, 4/2102 no. 2675, dan lain-lain]
Seseorang yang benar-benar bertobat kepada Allah dari dosa-dosa yang pernah ia lakukan, maka ia akan bersih kembali bagaikan orang yang tidak pernah berdosa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Orang yang bertobat dari perbuatan dosa, bagaikan orang yang tidak pernah berdosa. [Shahîhul- Jami’, 3008].
Tobat itu dinyatakan benar oleh para ulama, jika terpenuhi syarat-syaratnya. Harus ikhlash kepada Allah, karena tobat merupakan salah satu bentuk ibadah. Harus merasa sedih dan menyesali perbuatan dosa (maksiat) yang pernah dilakukannya. Harus benar-benar meninggalkan kemaksiatan (perbuatan dosa) tersebut dengan segera. Harus bertekad secara penuh dari dalam hatinya berniat tidak akan pernah lagi mengulanginya kembali.
Tobat tersebut dilakukan sebelum waktu tobat ditutup oleh Allah, yaitu sebelum orang tersebut sekarat dan di saat ia menghembuskan nafas-nafas terakhirnya, dan sebelum matahari terbit dari sebelah barat.
Salat Taubat
Salat adalah salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri pada Allah SWT dan menghapuskan dosa. Seseorang yang ingin bertobat atas dosa-dosanya dapat meminta ampunan lewat salat taubat.
Rasulullah SAW bersabda:
Tidak ada seorang hamba pun yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik selanjutnya berdiri lalu melakukan shalat dua raka’at, kemudian memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah pasti akan mengampuninya. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat (yang artinya), “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allâh…”, sampai akhir ayat. (HR Abu Dâwud)
Oleh karena itu imam Ibnu Katsîr rahimahullah mengatakan, “Dianjurkan wudhu’ serta salat dua raka’at pada waktu tobat”. Kemudian beliau menyebutkan hadis-hadis tentang masalah ini.
Perbanyak Zikir dan Istigfhar
Memperbanyak zikir dan istigfar pada Allah adalah salah satu amalan untuk menghapuskan dosa-dosa kita. Kalimat istigfar merupakan kalimat permohonan ampun dari Allah SWT dan dosa-dosa seseorang dapat dihilangkan dengan terus menyebut nama Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT surat Al imran ayat 135 berikut ini:
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. ( QS Al imran : 135)
Rasûlullâh SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya:
Barangsiapa bertasbih setelah shalat 33x, bertahmîd (membaca alhamdulillâh) 33 x, dan bertakbîr (membaca Allâhu Akbar) 33x maka semuanya berjumlah 99 dan apabila ia menggenapkannya hingga menjadi 100 dengan mengucapkan:
Niscaya ia akan diampuni dosa-dosanya sekalipun dosa-dosanya itu sebanyak buih dilautan. [HR. Muslim]
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang)” ( QS Al-Israa /17 : 32)
Baca Juga
Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa zina termasuk Al-Kabaa’ir (dosa-dosa besar) berdasarkan ayat di atas dan sabda Nabi Muhammad SAW .
إِذَا زَنَى الرَّجُلُ خَرَجَ مِنْهُ الْإِيمَانُ كَانَ عَلَيْهِ كَالظُّلَّةِ فَإِذَا انْقَطَعَ رَجَعَ إِلَيْهِ الْإِيمَانُ
“Apabila seorang hamba berzina keluarlah iman darinya. Lalu iman itu berada di atas kepalanya seperti naungan, maka apabila dia telah bertobat, kembali lagi iman itu kepadanya” [Hadits shahih riwayat Abu Dawud no. 4690 dari jalan Abu Hurairah]
Berkata Ibnu Abbas ra : “Dicabut cahaya (nur) keimanan di dalam zina” [Riwayat Bukhari di awal kitab Hudud, Fathul Bari 12:58-59]
Kendati demikian, Allah adalah maha pengampun. Syarat agar dosa zina diampuni oleh Allah adalah bertobat dan berdoa memohon ampunan Allah Ta’ala. Karena Allah Ta’ala memerintahkan kita bertobat kepada-Nya. Allah berfirman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Rabb kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…. [ QS at-Tahrîm : 8]
Allah juga berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ …
Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. [ QS An Nûr/24 ayat 31].
Baca Juga
Allah sangat gembira dengan tobat seorang hamba-Nya, bahkan kegembiraan Allah terhadap tobat seorang hamba-Nya melebihi kegembiraan orang yang menjumpai barang-barangnya kembali yang telah hilang lenyap darinya.
Rasulullah SAW bersabda:
لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحاً بِتَوْبَةِ أَحَدِكُمْ مِنْ أَحَدِكُمْ بِضَالَّتِهِ إِذَا وَجَدَهَا
Sungguh Allah lebih bergembira dengan tobat salah seorang dari kalian, melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian terhadap barang-barangnya yang hilang ketika ia mendapatkannya kembali.[HR Muslim, 4/2102 no. 2675, dan lain-lain]
Seseorang yang benar-benar bertobat kepada Allah dari dosa-dosa yang pernah ia lakukan, maka ia akan bersih kembali bagaikan orang yang tidak pernah berdosa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
اَلتَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ
Orang yang bertobat dari perbuatan dosa, bagaikan orang yang tidak pernah berdosa. [Shahîhul- Jami’, 3008].
Tobat itu dinyatakan benar oleh para ulama, jika terpenuhi syarat-syaratnya. Harus ikhlash kepada Allah, karena tobat merupakan salah satu bentuk ibadah. Harus merasa sedih dan menyesali perbuatan dosa (maksiat) yang pernah dilakukannya. Harus benar-benar meninggalkan kemaksiatan (perbuatan dosa) tersebut dengan segera. Harus bertekad secara penuh dari dalam hatinya berniat tidak akan pernah lagi mengulanginya kembali.
Tobat tersebut dilakukan sebelum waktu tobat ditutup oleh Allah, yaitu sebelum orang tersebut sekarat dan di saat ia menghembuskan nafas-nafas terakhirnya, dan sebelum matahari terbit dari sebelah barat.
Baca Juga
Salat Taubat
Salat adalah salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri pada Allah SWT dan menghapuskan dosa. Seseorang yang ingin bertobat atas dosa-dosanya dapat meminta ampunan lewat salat taubat.
Rasulullah SAW bersabda:
« مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ». ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ.
Tidak ada seorang hamba pun yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik selanjutnya berdiri lalu melakukan shalat dua raka’at, kemudian memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah pasti akan mengampuninya. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat (yang artinya), “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allâh…”, sampai akhir ayat. (HR Abu Dâwud)
Oleh karena itu imam Ibnu Katsîr rahimahullah mengatakan, “Dianjurkan wudhu’ serta salat dua raka’at pada waktu tobat”. Kemudian beliau menyebutkan hadis-hadis tentang masalah ini.
Perbanyak Zikir dan Istigfhar
Memperbanyak zikir dan istigfar pada Allah adalah salah satu amalan untuk menghapuskan dosa-dosa kita. Kalimat istigfar merupakan kalimat permohonan ampun dari Allah SWT dan dosa-dosa seseorang dapat dihilangkan dengan terus menyebut nama Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT surat Al imran ayat 135 berikut ini:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. ( QS Al imran : 135)
Rasûlullâh SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya:
مَنْ سَبَّحَ اَللَّهَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَحَمِدَ اَللَّهِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , وَكَبَّرَ اَللَّهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ , فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ , وَقَالَ تَمَامَ اَلْمِائَةِ : لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ , غُفِرَتْ لَهُ خَطَايَاهُ , وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ اَلْبَحْرِ
Barangsiapa bertasbih setelah shalat 33x, bertahmîd (membaca alhamdulillâh) 33 x, dan bertakbîr (membaca Allâhu Akbar) 33x maka semuanya berjumlah 99 dan apabila ia menggenapkannya hingga menjadi 100 dengan mengucapkan:
لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , لَهُ اَلْمُلْكُ , وَلَهُ اَلْحَمْدُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Niscaya ia akan diampuni dosa-dosanya sekalipun dosa-dosanya itu sebanyak buih dilautan. [HR. Muslim]
(mhy)