3 Syarat Tobat Menurut Imam Nawawi, Bagaimana Jika Dosa dengan Sesama Manusia?
loading...
A
A
A
Dalam shahihain dari Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah sangat gembira dengan tobat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang kalian yang menemukan kembali ontanya yang hilang di padang luas."
Dalam riwayat Muslim:
“Sesungguhnya Allah lebih bergembira terhadap tobat hamba-Nya ketika ia bertobat kepada-Nya, daripada seorang dari kamu yang sedang naik kendaraan (unta)nya di padang pasir, lalu unta itu lepas darinya sedangkan makanan dan minumannya ada di atas unta itu. Maka dia berputus asa, lalu dia datang ke sebuah pohon dan berbaring di bawahnya dengan perasaan putus asa. Ketika dalam keadaan demikian tiba-tiba untanya sudah berdiri di sisinya, lalu dia pegang kendalinya, kemudian dia berkata – karena sangat gembiranya – ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu’. Dia salah ucap karena sangat gembiranya” (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)
Ketahuilah bahwa pintu tobat akan selalu terbuka sebanyak apapun dosa. Allah Ta’ala berfirman:
“dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( QS Asy-Syuura : 25)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS An-Nisa : 110)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS Az-Zumar : 53)
Bahkan Allah telah berfirman tentang keadaan orang munafik:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan” (QS An Nisa/4: 145-146)
لله أَفْرَحُ بِتَوبةِ عبْدِه مِن أَحدِكُم سَقَط عَلى بَعیرِه وَقَد أضلَّه في أرض فلاة
“Allah sangat gembira dengan tobat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang kalian yang menemukan kembali ontanya yang hilang di padang luas."
Baca Juga
Dalam riwayat Muslim:
لله أشد فرحا بتوبة عبده حين يتوب إليه من أحدكم كان على راحلته بأرض فلاة , فانفلتت منه وعليها طعامه وشرابه فأيس منها فأتى شجرة فأضطجع في ظلها – قد أيس من راحلته – فبينا هو كذلك إذا هو بها قائمة عنده فأخذ بخطامها ثم قال من شدة الفرح اللهم أنت عبدي وان ربك – أخطأ من شدة الفرح.
“Sesungguhnya Allah lebih bergembira terhadap tobat hamba-Nya ketika ia bertobat kepada-Nya, daripada seorang dari kamu yang sedang naik kendaraan (unta)nya di padang pasir, lalu unta itu lepas darinya sedangkan makanan dan minumannya ada di atas unta itu. Maka dia berputus asa, lalu dia datang ke sebuah pohon dan berbaring di bawahnya dengan perasaan putus asa. Ketika dalam keadaan demikian tiba-tiba untanya sudah berdiri di sisinya, lalu dia pegang kendalinya, kemudian dia berkata – karena sangat gembiranya – ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu’. Dia salah ucap karena sangat gembiranya” (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)
Ketahuilah bahwa pintu tobat akan selalu terbuka sebanyak apapun dosa. Allah Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى : وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
“dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( QS Asy-Syuura : 25)
Allah Ta’ala juga berfirman:
قال الله تعالى : وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS An-Nisa : 110)
Allah Ta’ala juga berfirman:
قال الله تعالى : قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS Az-Zumar : 53)
Bahkan Allah telah berfirman tentang keadaan orang munafik:
قال الله تعالى : إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا(145)إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan” (QS An Nisa/4: 145-146)