Inilah Tiga Perkara yang Bisa Menyelamatkan dari Api Neraka
loading...
A
A
A
Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan hamba-hambaNya agar bertakwa . Karena, takwa inilah satu-satunya bekal yang dapat kita andalkan dalam meraih ridha Allah subhanahu wata’ala dalam kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Berbekallah, karena sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS Al Baqarah : 197)
Tujuan tertinggi dari takwa adalah menggapai ridha Allah subhanahu wata’ala.Jika Allah subhanahu wata’ala telah meridhai kita, tentu di akhirat kelak api neraka tidak akan menyentuh dan membakar kulit kita.Kelak tempat kita adalah Surga.
Untuk menyelamatkan kita dari api neraka ini, ada tiga perkara yang menjadi kuncinya. Perkara-perkara apa saja? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut perkara-perkara yang bisa menyelematkan kita dari api neraka:
“Barang siapa yang bersaksi bahwa tiada Ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah urusan Allah maka Allah haramkan api neraka bagi dirinya.” (HR Muslim)
Hadis lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab Shahih al-Bukhari,
“Tidaklah seseorang yang bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah secara jujur dari lubuk hatinya kecuali Allah haramkan api neraka bagi dirinya.”
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari hadits nomor 425, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh Allah telah mengharamkan api neraka bagi siapa pun yang mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah dengan hanya mengharap wajah (ridha) Allah.” (HR Bukhari)
“Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram (tersentuh api) neraka?’ tanya Rasulullah.
Para sahabat berkata, ‘Iya, Wahai Rasulullah!’
Beliau menjawab, ‘(Haram tersentuh api neraka) orang yang hayyin, layyin, qarib, dan sahl.’”
Hayyin, layyin, qarib, dan sahl adalah sifat rendah hati, ramah, murah senyum, suka memberi kemudahan, tidak mempersulit, tidak berbelit-belit, dan tidak menyusahkan orang lain dalam berbagai urusan.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ
“Berbekallah, karena sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS Al Baqarah : 197)
Tujuan tertinggi dari takwa adalah menggapai ridha Allah subhanahu wata’ala.Jika Allah subhanahu wata’ala telah meridhai kita, tentu di akhirat kelak api neraka tidak akan menyentuh dan membakar kulit kita.Kelak tempat kita adalah Surga.
Untuk menyelamatkan kita dari api neraka ini, ada tiga perkara yang menjadi kuncinya. Perkara-perkara apa saja? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut perkara-perkara yang bisa menyelematkan kita dari api neraka:
1. Kalimat Tauhid
Tauhid adalah kunci awal dalam meraih ridha Allah subhanahu wata’ala sekaligus pembuka seluruh pintu kebaikan. Dalilnya, tercantum dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ
“Barang siapa yang bersaksi bahwa tiada Ilah kecuali Allah dan Muhammad adalah urusan Allah maka Allah haramkan api neraka bagi dirinya.” (HR Muslim)
Hadis lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab Shahih al-Bukhari,
مَا مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلَّا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
“Tidaklah seseorang yang bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah secara jujur dari lubuk hatinya kecuali Allah haramkan api neraka bagi dirinya.”
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh imam al-Bukhari hadits nomor 425, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
“Sungguh Allah telah mengharamkan api neraka bagi siapa pun yang mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah dengan hanya mengharap wajah (ridha) Allah.” (HR Bukhari)
2. Akhlakul Karimah
Dalilnya, hadis yang diriwayatkan Imam at-Tirmizi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلَى النَّارِ أَوْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟ عَلَى كُلِّ قَرِيبٍ هَيِّنٍ سَهْلٍ
“Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram (tersentuh api) neraka?’ tanya Rasulullah.
Para sahabat berkata, ‘Iya, Wahai Rasulullah!’
Beliau menjawab, ‘(Haram tersentuh api neraka) orang yang hayyin, layyin, qarib, dan sahl.’”
Hayyin, layyin, qarib, dan sahl adalah sifat rendah hati, ramah, murah senyum, suka memberi kemudahan, tidak mempersulit, tidak berbelit-belit, dan tidak menyusahkan orang lain dalam berbagai urusan.